Foto: Manchester United World

Manajer Manchester United, Erik ten Hag, akhirnya buka suara terkait apa yang terjadi pada jeda babak pertama pertandingan Manchester United melawan Rayo Vallecano pekan lalu. Ten Hag tidak menyukai sikap tersebut dan menganggap mereka tidak menghargai nama klub dan juga suporternya.

Laga melawan Rayo Vallecano menjadi laga comeback bagi seorang Cristiano Ronaldo pada saat itu. Di tengah kisruh kepindahannya yang tidak tuntas karena tidak ada yang mau membelinya, Ronaldo akhirnya kembali berlatih bersama United dan mendapat kesempatan main melawan kesebelasan Spanyol tersebut.

Segalanya berjalan dengan baik. Tidak ada sorakan atau kata-kata kasar yang keluar dari seisi Teater Impian. Ketika CR7 memberi tepuk tangan, suporter pun membalasnya dengan hal serupa.

Permainannya pun cukup baik selama 45 menit pertama. Ia mulai aktif untuk turun mencari bola dan terlibat dalam pertahanan. Tidak sedikit yang merasa kalau konflik akan berakhir. Dengan digantinya Ronaldo oleh Amad besar kemungkinan dia akan terlibat dalam skuad saat lawan Brighton nanti.

Akan tetapi, muncul berita kalau Ronaldo pulang terlebih dahulu saat beberapa rekan setimnya masih berjuang di atas lapangan. Ronaldo pulang pada menit ke-75 yang disertai foto dirinya sudah meninggalkan Old Trafford.

Sempat muncul polemik terkait sikap Ronaldo tersebut. Akan tetapi, Daily Mail melansir kalau United tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Akan tetapi, kisah di United tidak sesederhana itu. Layaknya sinetron yang harus tayang tiap episode, drama sepertinya harus selalu ada pada tim ini.

Kemarin, Erik ten Hag mengeluarkan uneg-unegnya mengenai perilaku tersebut. Mantan pelatih Ajax menganggap kalau sikap tersebut adalah bentuk tidak profesional si pemain terhadap klubnya.

“Saya jelas tidak bisa menerima ini. Ini merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima. Kami adalah tim dan untuk itu, Anda perlu berada di stadion hingga laga berakhir,” kata Ten Hag dalam wawancaranya bersama Viaplay.

Tak ayal, hujatan dan cacian pun kembali menerpa. Yang menarik, ujaran kebencian itu seperti mengarah kepada Ronaldo seorang. Padahal menurut United Stand pemain yang cabut saat lawan Vallecano tidak hanya Ronaldo seorang. Ada Diogo Dalot, Bruno Fernandes, David de Gea, dan Anthony Martial. Tapi porsi hujatan untuk eks Real Madrid ini lebih besar dari yang lainnya.

Mereka yang menghujat Ronaldo tampak memiliki standar ganda kalau si nomor tujuh harusnya tidak boleh pulang karena dia adalah pemain yang ikut bertanding pada saat itu. Sedangkan Dalot cs tidak masalah kalaupun ingin pulang karena mereka tidak masuk susunan pemain melawan Vallecano tersebut.

Menurut Telegraph, United disebut-sebut akan membahas hal ini secara internal. Mereka mengatakan kalau pemain yang meninggalkan Old Trafford pada saat itu memiliki masalah kedisiplinan. Meski begitu, pihak klub juga tidak mau mengonfirmasi apakah pemain-pemain tersebut mendapat sanksi berupa denda atau tidak dari Ten Hag.

Bahkan ketika kabar dari Telegraph ini muncul, hujatan tidak berhenti. United dianggap takut kepada Ronaldo sehingga membuat para pemain yang harusnya diperbolehkan pulang jadi ikut terseret. Singkatnya, kalau mau menghukum ya hanya Ronaldo saja, toh karena dia main.

Ten Hag sendiri memang sangat menekankan kedisiplinan untuk para pemainnya. Alejandro Garnacho sudah merasakan ketika ia dipinggirkan terlebih dahulu dalam beberapa laga pra-musim karena telat datang untuk berlatih.

Meski begitu, Ten Hag memilih tidak mau menggunakan metode Hairdryer ala Sir Alex Ferguson. Ia memilih untuk memberikan beberapa aturan kepada para pemainnya. Tidak diketahui apa alasannya, tapi tampaknya Ten Hag merasa kalau ada cara lain untuk mendisiplinkan pemain United timbang berteriak-teriak kencang seperti pendahulunya itu.