Manchester United mengumumkan kerja sama dengan General Sports Authority (GSA) atau Otoritas Olahraga Umum Arab Saudi. United pun menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk kerja sama itu, dengan diwakili oleh Direktur Pengelola Grup United, Richard Arnold, langsung bersama dengan Pimpinan GSA, Turki Al-Shikh, pada Kamis (19/10/2017).

Kerja sama ini bukan dalam bidang bisnis, melainkan berupa kemitraan strategis di mana United akan membantu perkembangan industri sepakbola di Arab Saudi. Melalui kerja sama, The Red Devils diminta untuk membantu GSA untuk menciptakan sektor sepakbola yang berkelanjutan dan terus berkembang di negeri Timur Tengah tersebut.

United akan dilibatkan untuk memberikan keahlian bisnis dan olahraga kepada klub, otoritas olahraga, pelaku bidang ini di Arab Saudi. Namun, tidak dijelaskan jangka waktu periode berlangsungnya untuk kerja sama antara United dan GSA ini.

Sementara, kemitraan ini merupakan bagian dari Visi Saudi 2030 yang diumumkan Putra Mahkota Mohammad bin Salman pada 2016, di mana mereka berencana untuk mendiversifikasi ekonomi dan mengembangkan sektor publiknya. Al-Shikh pun menjelaskan alasan pihaknya untuk memilih United.

”Hubungan ini adalah bagian dari program menarik yang kami lakukan untuk mengubah olahraga di Arab Saudi. United punya reputasi fenomenal untuk dikirimkan dalam bidang ini. Kami pun percaya pengetahuan dan pengalaman mereka akan sangat berharga agar program ini berhasil,” ucapnya.

Sedangkan Arnold mengaku pihak klub merasa terhormat telah dipilih untuk menjalin kerja sama ini. Apalagi, sebelumnya United juga telah memiliki kemitraan dengan salah satu perusahaan dari Arab Saudi, Saudi Telecom yang hingga saat ini menjadi mitra terlama dari semua mitra komersial The Red Devils.

Seperti diketahui, United memang telah lebih dulu menjalin kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi asal Timur Tengah tersebut sejak awal 2009. Dilansir The Sun, kerja sama itu awalnya berlaku selama lima tahun dengan nilai 125 juta paun, namun masih terus diperpanjang hingga kini.

Tidak hanya itu, United juga memiliki sekitar lima juta penggemar fanatik di Arab Saudi, yang selalu memberikan dukungan penuh bagi skuat Jose Mourinho.

“Memiliki kesempatan untuk membantu membentuk industri sepakbola di Arab Saudi adalah sebuah kehormatan besar dan ini sesuatu di mana kita percaya bahwa kita dapat membuat perbedaan besar. Saya berharap kerja sama strategis ini akan memberikan manfaat bagi generasi pesepakbola Saudi, para suporter dan profesional muda yang ingin bekerja di dunia sepakbola jauh melampaui Visi Saudi 2030,” ungkap Arnold berharap.

Menariknya, dalam beberapa tahun terakhir ini negeri Timur Tengah memang mulai menunjukkan ekspansi besar-besaran dalam sepakbola Eropa. Tak banyak yang menyangka ketika perusahaan asal Uni Emirat Arab, Abu Dhabi United Group milik Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, anggota Abu Dhabi Royal Family, membeli Manchester City pada Agustus 2008, tak lama setelah sempat dipimpin mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra. Dengan dukungan dana tak terbatas, musuh sekota tim Setan Merah itu pun mampu mendatangkan pemain-pemain bintang dan manajer top.

Hasilnya, dalam delapan tahun enam trofi pun sukses diraih, termasuk dua kali juara Premier League Inggris pada musim 2011/2012 dan 2013/2014. Ekspansi Sheikh Mansour dalam dunia sepakbola ternyata tak hanya di klub berjuluk The Citizen ini saja. Setelah mendirikan perusahaan City Football Group yang bermarkas di Manchester, dia juga membeli New York City yang tampil di liga Amerika Serikat, Melbourne City (Australia), Yokohama F Marinos (Jepang), Club Atletico Torque (Uruguay), dan Girona FC (Spanyol), serta mengembangkan sejumlah akademi sepakbola di berbagai negara.

Negara Timur Tengah lain, Qatar, juga melakukan ekspansi di sepakbola Eropa melalui perusahaan migas Qatar Investment Authority (QIA) yang mengakuisisi kepemilikan Paris Saint-Germain pada musim panas 2011.

Sekarang, klub yang sudah dihuni bintang-bintang kelas dunia itu pun ditakuti di Prancis, dan disegani di ‘benua biru’. Ekspansi lainnya dari Timur Tengah juga terjadi melalui kerja sama sponsor, seperti munculnya merek ‘Fly Emirates’ di jersey klub-klub elit Eropa seperti Real Madrid, AC Milan hingga Arsenal, serta kehadiran Etihad Stadium dan Emirates Stadium di Inggris. Bukan tak mungkin, kerja sama GSA dan United juga jadi lanjutan ekspansi Timur Tengah ke Eropa.