Foto: Ian Langsdon/EPA-EFE

Kiper Tranmere Rovers, Scott Davies, sempat menggebu-gebu dan sedikit sarkas kepada Manchester United saat wawancara pra-pertandingan putaran keempat Piala FA. Namun, yang dilakukannya ini malah tampak seperti omong kosong yang lucu. Karena selama pertandingan berlangsung, United bermain atraktif dan membantai Tranmere dengan skor telak 6-0.

Hal ini juga turut membuat Ole Gunnar Solskjaer tersulut untuk memberi komentar dengan sinis. Ia mengucapkan “terima kasih” kepada Davies karena telah membantu anak asuhnya bersemangat untuk mencetak gol di pertandingan yang dihelat di Prenton Park tersebut.

Terlepas dari itu, menurut The Guardian Scott Davies diketahui adalah penggemar lama Manchester City. Oleh sebabnya, tidak heran mengapa ia begitu menggebu-gebu dan sarkas kepada United sebelum pertandingan. Ia bahkan sempat bilang kalau sekarang merupakan saat yang tepat untuk merayakan kematian klub Old Trafford. Ia juga berpendapat bahwa Setan Merah tidak bisa lagi memandang rendah rival sekota mereka (Manchester City).

Yang paling parah, konfrontasinya memuncak ketika sang kiper yang sekaligus kapten Tranmere itu menabrak Solskjaer di luar ruang ganti Prenton Park. Itu terjadi setelah pertandingan, dan hal ini jugalah yang menjadi alasan mengapa Solskjaer turut berkomentar sinis kepada Davies. Solskjaer mengatakan kepada Davies, “Terima kasih telah membantu kami mencetak banyak gol, dan terimakasih telah menyalakan semangat para suporter dan pemain kami.”

Namun bukannya sadar akan perbuatannya, pemain berusia 32 tahun itu malah lebih memilih menertawakan komentar Solskjaer tersebut. Ya meski di satu sisi Solskjaer sendiri tidak memedulikannya. Manajer asal Norwegia itu kemudian langsung berangkat untuk melakukan wawancara pasca pertandingan dengan media.

Ya terlepas dari semua konflik kecil barusan, Manchester United sendiri akhirnya terlihat mampu mengatasi tensi sulit mereka di atas lapangan. Pasukan Solskjaer juga akhirnya mampu untuk tampil klinis dan meyakinkan, dengan gol-gol yang dicetak oleh pemain berbeda. Kemenangan melawan Tranmere Rovers ini juga merupakan kemenangan terbesar mereka sejak mengalahkan Arsenal dengan skor 8-2 pada Agustus 2011.

“Hari ini adalah pertandingan yang bagi semua orang, selain dari suporter United, ingin kami kalah. Jadi ada sedikit tekanan pada para pemain tetapi mereka tetap bisa menikmatinya hari ini. Sekarang mereka dapat beristirahat selama beberapa hari, dan kemudian kami akan pergi dan bertanding lagi. Sikap tepat yang kami lakukan ini sulit, tetapi kami akan terus melakukannya dengan cara yang benar. Kami bekerja keras. Meski kami bermain sederhana, tetapi itu efektif,” tutur Solskjaer dikutip dari The Guardian.

“Kami bermain dengan cara yang benar. Kami akan mencoba mempertahankannya. Semoga kedepannya bisa lebih baik daripada sebelumnya. Kami harus meninggalkan permainan bola lambung yang tidak efektif, dan melakukan sesuatu yang baik seperti di pertandingan ini. Ketika Anda mencetak dua atau tiga gol sejak awal, itu akan menjadi hari yang nyaman. Para pemain menikmatinya, saya menikmatinya, dan para suporter menikmatinya. Jadi, itu adalah hari yang baik.”

Meskipun di satu sisi, kemenangan tandang United ini sebetulnya diiringi dengan teriakan kecaman untuk pemilik klub, yaitu keluarga Glazer. Ya, para suporter Setan Merah kembali melantunkan protesnya di stadion. Mereka lagi-lagi memasang spanduk anti-Glazer, dan teriak meminta Glazer untuk keluar dari Old Trafford.

Menanggapi hal ini, Solskjaer hanya mengatakan kalau ia akan terus berusaha keras untuk terus mendapatkan yang terbaik dari usaha yang ia lakukan di United. Karena baginya, para suporter hanya berkeinginan bahwa klub kesayangannya dapat selalu meraih hasil yang positif sepanjang waktu.

“Kami hanya akan mencoba dan mendapatkan hasil terbaik dengan konsisten. Kami akan terus bekerja keras dengan benar, dan terus berusaha untuk memajukan klub. Para suporter akan selalu lebih bahagia ketika tim kesayangannya memenangkan pertandingan. Maka ketika timnya sukses, mereka akan senang,” ungkap manajer berusia 46 tahun tersebut.