Pengadilan Arbritase Olahraga, CAS, melayangkan hukuman larangan transfer bagi Atletico Madrid yang berarti mereka tak akan bisa melakukan transfer pada musim panas ini. Diego Simeone ingin menguatkan skuatnya jelang La Liga musim depan.

Di Swiss, pada Kamis (1/6) kemarin, CAS menguatkan keputusan Komite Disiplin FIFA untuk melarang Atleti melakukan transfer. Di sisi lain, dalam rilisnya, pihak klub melabeli keputusan tersebut sebagai sesuatu yang tidak adil dan menyebabkan kerusakkan yang tak terkira untuk klub.

Atletico sendiri sebenarnya masih bisa membeli pemain, seperti yang dilakukan Barcelona saat mendatangkan Arda Turan dan Aleix Vidal pada 2015. Namun, mereka tak bisa diregistrasikan dan dimainkan hingga Januari 2018 atau pada bursa transfer musim dingin.

Larangan transfer ini sendiri bermula karena Atletico dianggap melanggar Artikel 19 Regulasi Transfer FIFA soal transfer pemain di bawah 18 tahun. Dalam aturan tersebut, transfer mungkin dilakukan andai: (1) kedua orang tua pemain pindah ke kota tersebut dan kepindahannya bukan karena transfer, (2) merupakan transfer antar dua kesebelasan Eropa, (3) maksimal transfer dari negara lain bisa dilakukan asal berjarak maksimal 50 kilometer dari batas negara. Atletico sendiri mendapatkan sanksi setelah transfer pada 2007-2014. Bersama Real Madrid, kedua kesebelasan itu melibatkan hampir 50 pemain, termasuk dua anak Zinedine Zidane.

Hal ini menimbulkan dilema bagi sejumlah pemain, salah satunya Alexandre Lacazette. Penyerang berkebangsaan Prancis ini berharap larangan tersebut tak jadi diterapkan dan bergabung bersama skuat asuhan Simeone pada musim panas ini dengan nilai transfer 50 juta euro dari Lyon. Namun, kini, ia harus memutuskan apakah ia mau menghabiskan putaran pertama musim 2017/2018 dari pinggir lapangan, atau memilih pinangan klub lain seperti Arsenal dan Liverpool. Terlebih ia memang menargetkan masuk ke timnas Prancis untuk Piala Dunia 2018.

Dilema yang lebih besar justru menghinggapi Antoinne Griezmann. Bukan rahasia lagi kalau bintang timnas Prancis ini digosipkan hijrah ke Manchester United pada musim panas ini. Ia pun telah menjadi target nomor satu Jose Mourinho semenjak bursa transfer musim panas lalu ditutup.

Keinginan United untuk merekrut Griezmann memang bukannya tanpa alasan. Musim ini Manchester United hanya duduk di peringkat keenam. Salah satu problem terbesarnya adalah tak bisa mencetak gol sehingga menghasilkan pertandingan yang berakhir imbang. Total United bermain imbang sebanyak 15 kali atau yang terbanyak dibandingkan kontestan Premier League yang lain. Jika hasil imbang tersebut bisa dimenangi, United sudah pasti menjadi juara musim ini. United juga hanya mencetak 54 gol, atau yang paling rendah dari tim enam besar Premier League.

Problem di lini depan membuat transfer Griezmann menjadi dibutuhkan. Nama-nama penyerang lain memang berlalu-lalang, tapi nama Griezmann dianggap yang paling pas.

Berdasarkan Mirror, telah terjalin kesepakatan personal antara United dengan Griezmann. Ditambah lagi United akan berlaga di Liga Champions musim depan setelah menjuarai Europa League pada musim ini.

Atletico sendiri tak berniat menjual Griezmann. Untungnya, mereka sudah memagari Griezmann dengan klausul buyout senilai 100 juta euro atau setara 87 juta paun. Dilansir Mirror, CEO United, Ed Woodward, memiliki keraguan untuk kembali mengeluarkan dana guna memecahkan rekor transfer yang sebelumnya sudah dilakukan untuk membawa pulang Paul Pogba.

Kini, dengan keputusan CAS yang tetap menghukum Atletico, agaknya Manchester United mesti berjuang amat keras untuk mendapatkan pemain yang bersinar di Piala Eropa 2016 tersebut. Menurut Mirror, kalau transfer itu terjadi, mungkin akan menjadi kerja sama yang kompleks.

Griezmann sendiri baru-baru ini meratapi bahwa Atletico kesulitan untuk memenangi trofi utama. Di sisi lain, Mourinho ingin Griezmann hadir membawa United meraih prestasi lain, terutama setelah cederanya Zlatan Ibrahimovic. Kemampuan Griezmann yang bisa bermain di belakang striker maupun sebagai pemain nomor 9, akan menguntungkan United secara taktik.

Namun, uang bukan segalanya. Di Atletico, staf sudah membuat Griezmann merasa kerasan. Ia pun dianggap sebagai pangeran klub oleh para suporter. Pergi begitu saja akan membuat citra yang sudah dibangun menjadi rusak. Terlebih, Atletico akan menghadapi masalah besar kalau Griezmann benar-benar pergi. Bukan tidak mungkin pula Griezmann dari yang awalnya dianggap pahlawan justru berubah menjadi “penjahat”.

Selain itu, dengan bertahan di Atletico, Griezmann bisa mengatur strategi dengan agennya untuk mendapatkan kontrak baru dengan sejumlah klausul yang menggiurkan. Hukuman dari CAS ini bisa membuat Griezmann berada di atas angin karena klub-lah yang membutuhkan dirinya, setidaknya untuk saat ini. Apalagi usia Griezmann saat ini masih 27 tahun yang kerap dianggap sebagai puncak karier seorang pesepakbola.

Apabila Griezmann bertahan, United tentu mesti mencari pengganti sepadan. Nama-nama seperti Romelu Lukaku dan Alvaro Morata pun masuk incaran. Data-data penyerang Torino, Andrea Belotti, konon sudah dalam genggaman.