Musim 2022/2023 tampak menjadi musim yang berjalan cukup baik bagi Manchester United. Tidak hanya untuk tim laki-laki saja melainkan juga untuk tim United versi perempuan. Jika United asuhan Erik ten Hag menunjukkan perkembangan yang positif setelah keterpurukan mereka dalam beberapa musim terakhir, tim United perempuan yang diasuh Marc Skinner kini sedang bersiap untuk membuat sejarah baru.

Gol dari pemain pengganti Rachel Williams pada menit ke-89 ke gawang Brighton membawa Manchester United menang dengan skor 3-2 sekaligus membawa mereka melaju ke final Women’s FA Cup. Ini merupakan final pertama dari tim United perempuan di sebuah kompetisi elite domestik sejak tim ini resmi pertama kali dibentuk pada 28 Mei 2018 lalu.

Pertandingan itu sendiri berjalan dengan tidak mudah. Kiper terbaik dunia, Mary Earps, melakukan gol bunuh diri pada menit ke-36. Namun pada 25 menit babak kedua, United sudah balik unggul 2-1 berkat gol Leah Galton dan Alessia Russo. Sayangnya, United kembali membuat blunder yang membuat Brighton menyamakan kedudukan. Beruntung, umpan terobosan Katie Zelem jelang laga berakhir berhasil dikonversi menjadi gol oleh Rachel.

Gol ini tidak hanya membawa United ke final Piala FA untuk pertama kalinya, namun juga membuka peluang mereka untuk bisa meraih Mayor Trophy pertama mereka. Sejak dibentuk pertama kali, United baru memiliki satu gelar yaitu FA Women’s Championship atau gelar Divisi Dua.

“Ini sesuatu yang begitu besar. Suporter kami pantas mendapatkannya. Dukungan mereka benar-benar gila. Saya berada di klub yang berbeda dengan sekelompok pemain yang benar-benar lapar dan punya ambisi besar untuk meraih kesuksesan,” kata sang pelatih Marc Skinner.

Kuda Hitam di Tengah Kepungan Raksasa

Meski begitu, tugas United tentu tidak akan mudah. Pada final yang akan digelar di Wembley Stadium, 14 Mei nanti, mereka akan berhadapan dengan Chelsea yang dikenal sebagai salah satu pemilik tim sepakbola perempuan terkuat di Inggris. Tidak hanya itu, The Blues juga merupakan penguasa turnamen ini dalam dua musim terakhir dan sudah memenangkan empat gelar dalam delapan musim terakhir.

Tidak hanya pada ajang Piala, United juga bermain sangat baik pada kompetisi liga domestik. Untuk sementara, mereka adalah pemuncak klasemen sementara dengan keunggulan satu poin dari Chelsea dan tiga angka dari Arsenal serta Manchester City. Akan tetapi, United sudah memainkan satu laga lebih banyak. Pada Kamis dini hari nanti, mereka akan menghadapi Arsenal. United tentu tidak boleh terpeleset jika mereka ingin membuat sejarah dengan menjadi juara liga.

Sejak dibentuk pada 2011, kompetisi ini hanya menghasilkan empat tim saja yang bisa menjadi juara yaitu Arsenal, Liverpool, Chelsea, dan Manchester City. Bahkan sejak 2015, hanya Chelsea, City, dan Arsenal yang terus bergantian menjadi juara dengan Chelsea adalah pemilik titel dalam tiga musim terakhir.

Seandainya berhasil, maka United tidak hanya sekadar mendapat gelar prestisius pertama mereka sejak didirikan lima tahun lalu. Mereka juga membuktikan kalau mereka bisa mengalahkan tiga tim yang merupakan tim hebat dalam dunia sepakbola perempuan Inggris. Meski begitu, Skinner mencoba untuk membuat para pemainnya tidak terlalu jemawa dengan apa yang sudah mereka buat sejauh ini.

“Saya tidak ingin mereka melewatkan kesempatan untuk merasakan permainan, tapi kami jelas belum meraih apa pun. Itu (membuat pemain membumi) jauh lebih sulit. Kita harus fokus untuk laga besar melawan Arsenal dan lainnya sebelum final di Wembley,” kata Skinner.