Aksi teror kembali mengahantui Eropa. Bus Borussia Dortmund dihantam tiga ledakan bom saat melakukan perjalanan menuju Signal Iduna Park untuk melakoni laga perempat final Liga Champions melawan AS Monaco. Borussia Dortmund berangkat dari L’Arrivee Hotel and Spa dan bom baru meledak saat bus berada sekitar enam mil dari stadion.

Polisi menyatakan bahwa target serangan bom memang pada bus tim dan polisi meyakini bahwa bom diledakan lewat ponsel. Sebuah surat juga ditemukan didekat aksi serangan yang berisi tentang pertanggung jawaban atas aksi teror bom tersebut. Dalam surat yang tidak dituliskan nama penulisnya, menyatakan serangan ini terinspirasi serangan truk di German Christmas Market yang menewaskan 12 orang.

Serangan teror bom yang menimpa tim Borussia Dortmund menyebabkan laga perempat final yang harus dijalani pada hari Selasa harus ditunda dan diganti pada hari Rabu.

Polisi langsung meningkatkan keamanan di seluru penjuru kota pada selasa malam. Polisi juga berencana akan mengerahkan pasukan yang lebih besar untuk meningkatkan keamanan pada Rabu malam saat pertandingan AS Monaco vs Borussia Dortmund berlangsung.

Jerman pun berada dalam waspada teror yang tinggi menyusul serentetan serang teror yang baru – baru ini terjadi. Beberapa serangan diantaranya diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS dan juga kelompok teror Levant.

Saat terjadi ledakan semua pemain langsung merunduk untuk menghindari pecahan kaca bus yang berhamburan akibat ledakan. Namun malang, salah satu bek Borussia Dortmund terkena pecahan kaca sehingga mengalami luka bahkan juga dikabarkan mengalami patah tulang. Pemain berusia 26 tahun tersebut harus menjalani operasi untuk mengambil pecahan kaca yang mengenai dirinya.

Dilansir dari Telegraph, Juru bicara klub menyatakan bahwa Marc Bartra harus menjalani operasi patah tulang tangan. Kiper Dortmund, Roman Burki mengatakan “Bus berada dijalan utama saat terjadi suara ledakan yang sangat besar. Setelah ledakan, kita semua berjongkok di bus. Siapapun yang sempat, mereka melompat ke lantai. Kami tidak tahu jika akan datang (ledakan). Burki juga memberikan pernyataan bahwa Bartra terkena serpihan kaca.”

Serangan teror ini pun tidak sepenuhnya memberikan efek negatif, pengaruh positif justru berada di kalangan suporter. Saat malam terjadinya ledakan, suporter AS Monaco meneriakan yel-yel Dortmund sebagai tanda solidaritas. Dan tampaknya hal baik itu dibalas oleh suporter Dortmund dengan menawarkan akomodasi kepada suporter AS Monaco hingga pertandingan dilaksanakan pada Rabu malam.

Hans-Joachim Watzke, CEO Borussia Dortmund mengatakan, “Seluruh tim dalam keadaan shock, Anda tidak bisa mendapatkan gambaran seperti itu di luar kepala Anda. Saya berharap tim berada dalam kondisi siap untuk bertanding besok di lapangan”.

Kejadian ini mengingatkan tentang kejadian bom bunuh diri di Stade de France saat serangan Paris pada November 2015 lalu.