Rio Ferdinand angkat bicara mengenai kultur Manchester United yang sudah tidak lagi dibukukan dalam diri para pemainnya. Legenda Setan Merah itu kemudian mengakui bahwa ia takut akan ada efek bagi para pemain yang tidak mengenal kultur klub. Selain itu, ia juga membicarakan alasan mengapa Wilfried Zaha gagal menjajaki kariernya di Old Trafford.

Seperti yang semua orang tahu, Ferdinand adalah sosok penting bagi United. Ia sudah menjadi pemain Setan Merah ketika ia pindah dari Leeds United pada 2002. Ia lalu berkembang cepat menjadi pemain bintang di sana dengan menjadi bek andalan di bawah asuhan Sir Alex Ferguson. Pria asal Inggris itu berhasil memenangkan enam gelar Premier League dan satu Liga Champions selama kariernya di Old Trafford.

Namun United sudah tidak lagi memenangkan gelar Premier League sejak kepergian Rio Ferdinand –dan Sir Alex Ferguson. Pasukan The Red Devils juga masih berada jauh dari tim-tim top karena saat ini mereka masih dalam proses pembenahan kembali. Maka menyikapi hal ini, Ferdinand kemudian menyinggung soal kultur klub. Ia berpendapat bahwa para pemain harus diberikan pengetahuan mengenai kultur klub.

“Tidak adanya pembelajaran tentang kultur klub adalah hal yang membuat saya takut tentang Manchester United. Apakah mereka (para pemain) diberitahu tentang kultur klub? Apakah ada budaya yang bisa mereka gunakan sekarang? Jelas selama ini mereka sering kalah, tidak memenangkan liga, dan mungkin tidak akan mendekati gelar liga untuk beberapa tahun ke depan,” ujar Ferdinand di dalam Podcast High Performance milik Jake Humphrey.

“Mungkin semua gelar sulit mereka raih. Tapi itu bukan ketakutan terbesar saya. Ketakutan terbesar bagi saya adalah mereka (para pemain) tidak mengetahui kultur klub. Ketika saya pergi ke Manchester United, di sana ada kultur khas. Bukan hanya tentang menang atau kisah bencana Busby Babes di Munich. Saya tahu cerita itu, tapi sekali lagi, ada kultur yang membuat para pemain tahu seperi apa Manchester United.”

Selain soal kultur, Rio Ferdinand juga menjelaskan alasan mengapa Wilfried Zaha gagal berkarier panjang di Manchester United. Kakak dari Anton Ferdinand tersebut menganggap jika pihak klub tidak cukup mendukung Wilfried Zaha selama masa singkatnya di Old Trafford. Baginya kultur memang menjadi masalah utama United saat ini, namun pengelolaan pemain di klub pun bukanlah sesuatu yang boleh disepelekan.

Karena pengelolaan pemain akan berefek pada kualitas kemistri antara pemain dan klub itu sendiri. Termasuk soal Zaha. Menurut Ferdinand, pemain asal Pantai Gading itu juga sempat mengalami masalah dengan David Moyes. Bagaimana tidak, Zaha tidak pernah benar-benar bermain di bawah manajer asal Skotlandia itu. Tapi sayangnya, klub tidak terlalu mengurusi persoalan tersebut.

“Misalnya, Wilfried Zaha. Bakat dia sangat besar. Bakat individunya begitu hebat. Tapi sayangnya dia tidak berhasil di Manchester United. Saya berpikir alasan kegagalan ini adalah karena dia tidak memperoleh dukungan dari klub juga dan manajernya saat itu. Dia adalah pemain yang saya ikuti perkembangannya secara teratur. Dia mungkin akan mengatakan kepada banyak orang bahwa; ‘Rio tertarik pada saya’,” tandas Rio Ferdinand dikutip dari Daily Star.

Setelah gagal di Manchester United, Wilfried Zaha akhirnya memutuskan kembali ke Crystal Palace. Awalnya ia datang dengan status pinjaman, sebelum akhirnya ia menandatangani kontrak jangka panjang dengan klub asal London selatan tersebut. Dan ketika sudah resmi pindah, pemain berusia 27 tahun itu langsung angkat bicara dengan mengakui bahwa dirinya menyesal bergabung dengan United.

Ketika menyikapi hal ini, Ferdinand justru merasa jika sikap yang ditunjukan Zaha sangat tidak dewasa. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kurangnya dukungan dari pihak klub, sekali lagi, memang membuatnya gagal berkarier di Old Trafford. Tapi bagi Ferdinand, bukan berarti hal semacam ini menjadi suatu pembenaran bagi Zaha untuk menyalahkan United karena telah salah mengelolanya.

“Pihak United dan manajer pasti punya tujuan tertentu untuk kebaikan tim. Sayangnya mereka salah kelola (terkait Zaha). Tapi bukan berarti hal itu dijadikan suatu alasan (bagi Zaha) untuk memberi sikap tidak dewasa di depan publik. Saya tidak punya masalah pribadi dengannya atau apapun itu. Saya melihat bahwa dia bisa menjadi aset besar untuk United, tapi saya kira dia masih belum dewasa,” ungkap Rio.