Foto: The Independent

Paul Pogba dan Harry Kane adalah dua pemain sepakbola berbakat di era modern ini. Namun, legenda sepakbola Inggris Teddy Sheringham melihat jika kedua pemain itu memiliki kekurangan yang lumayan fatal. Dan tentunya, kekurangan ini sangat mengganggu perjalanan karier mereka.

Paul Pogba, misalnya, Sheringham menganggap bahwa pemain asal Prancis itu tidak memiliki wibawa dan karakter seperti yang dimiliki Roy Keane. Ia tidak seperti seorang gelandang yang didambakan Manchester United. Padahal wibawa dan karakter merupakan mental yang harus ada pada seorang pemimpin permainan di lini tengah.

Mantan striker United itu hadir di acara The Football Show untuk menandai ulang tahun ke-21 kemenangan treble United dan final Liga Champions 1999. Dan di sana ia benar-benar membedah mengapa Pogba terus menarik kritik atas penampilannya di Old Trafford. Baginya semua itu disebabkan oleh mentalitasnya, dan itu menahan semua bakatnya di United.

“Orang-orang sering menyebut pemain top sangat cocok menjadi kapten. Itu benar terjadi ketika muncul situasi tidak berjalan dengan benar di zaman saya. Dan Roy Keane memperbaiki keadaan itu. Dia akan mendorong tim, dia akan menggali lebih dalam, dan memastikan setiap pemain memiliki suara dalam setiap pertandingan. Semua pemain akhirnya bisa memainkan performa karena keinginannya,” tutur Teddy Sheringham kepada Sky Sports.

“Tapi ketika Anda melihat Pogba, ya, dia mungkin anak yang berbakat, hanya saha apakah dia memiliki mental yang sama dengan Keane? Apakah dia benar-benar menggali lebih dalam dan mengeluarkan Manchester United dari keterpurukan ketika keadaan semakin sulit? Bagi saya jawabannya adalah tidak. Dia memberikan kesan yang salah sebagai pemain Manchester United.”

“Ya, dia kekurangan wibawa dan karakter. Saya senang menjadi sombong, tapi sombong pada waktu yang tepat. Dwight Yorke juga memiliki senyum lebar di wajahnya ketika dia bermain. Tapi Yorke memiliki keinginan untuk melakukan hal yang benar pada waktu yang tepat. Bukan seperti Pogba. Yorke jauh lebih dapat membuktikannya.”

“Jadi saya menyarankan agar dia (Pogba) bisa memiliki wibawa dan karakter seperto Keane. Saya tidak berpikir Paul Pogba memberi kesan itu sekarang. Karena jika terus begitu, dia akan menjadi pemain yang harus pergi sehingga United bisa mendapatkan seseorang dengan mental dan keinginan yang tepat. Tujuannya agar United dapat keluar dari posisi pelik mereka saat ini.”

Selain Paul Pogba, Harry Kane juga tidak luput dari penilaian Teddy Sheringham. Ia mengatakan jika Harry Kane kekurangan visi dan ambisi. Ia ingin memastikan agar Kane tidak menyia-nyiakan kariernya. Ya setidaknya, kalau menurut pencetak gol di final Liga Champions 1999 itu Kane harus pindah klub.

Di satu sisi, masa depan Kane juga telah menjadi rumor hangat dalam beberapa pekan terakhir ini. Tepatnya setelah ia mengisyaratkan bahwa ia dapat meninggalkan Spurs jika ia tidak melihat tanda-tanda kemajuan yang jelas di masa depan. Dan Manchester United menjadi salah satu klub yang berminat pada servisnya.

Namun sayangnya Spurs tidak berniat berpisah dengan pemain berusia 26 tahun itu. Padahal bagi Sheringham, pindah klub adalah suatu pilihan yang ideal. Persis seperti yang ia lakukan ketika beralih dari White Hart Lane ke Old Trafford pada 1997. Keputusan ini bahkan berbuah tiga gelar Premier League, satu Liga Champions dan Piala FA. Dan lewat pengalamannya ini, Sheringham yakin jika Kane akan mengambil keputusan yang sama.

“Ada kesamaan antara saya dan Harry Kane. Akan tetapi Anda harus melihat satu kondisi di mana Tottenham sekarang sangat berbeda dibandingkan dengan di mana ketika saya bermain untuk mereka. Tapi polanya sama. Ambisi besar telah tersedot keluar dari klub ketika saya berada di Tottenham. Saya tidak punya asa jika tidak pergi ke klub lain,” pungkas Sheringham.

“Setidaknya dengan Tottenham sekarang, mereka bisa menantang diri mereka masuk ke empat besar dan berada di final Liga Champions. Kane harus mempertimbangkan situasi semacam itu, dan mempertanyakan apakah dia ingin pergi atau tidak. Intinya, apakah dia akan menjadi pemain top bagi Tottenham, atau apakah dia harus pergi ke klub lain untuk bermain dengan pemain top dan meraih gelar?”