Foto: Sport Bible

Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, akhirnya memberikan tanggapannya tentang menit bermain Donny van de Beek. Ia juga sedikit merespon para pakar yang mengkritik kurangnya waktu bermain Van de Beek dengan menyatakan bahwa mereka terlalu cepat menyimpulkan sesuatu.

Manajer asal Norwegia itu memang belum memasukkan Van de Beek sebagai starter di empat pertandingan pembuka Premier League. Padahal Van de Beek sebelumnya merupakan pemain penting di Ajax Amsterdam.

Namun kendati begitu, sebetulnya pemain berusia 23 tahun itu telah tampil dalam tujuh dari delapan pertandingan United di semua kompetisi. Ia juga sempat menjadi starter dalam dua pertandingan Piala Liga. Hanya memang, ketika United melawan Chelsea pada akhir pekan lalu, untuk pertama kalinya ia tidak dimainkan.

Keputusan inilah yang sempat membuat mantan rekan setim Solskjaer di United, Gary Neville, bertanya-bertanya. Bahkan ia heran kenapa Van de Beek bermain sangat sedikit sekali di liga –59 menit. Selain Neville, Patrice Evra, mantan pemain United lainnya, mengatakan bahwa penyebab pemain asal Belanda itu berada di tribun adalah karena tim “tidak membutuhkannya”.

Tidak sampai di situ saja, legenda timnas Belanda dan mantan striker Ajax, Marco van Basten, mengatakan kalau bergabungnya Van de Beek dengan United adalah langkah yang buruk. Ia merasa kurang yakin Van de Beek bisa menyesuaikan dirinya dengan standar-standar yang ditetapkan di Old Trafford.

Maka tentu saja semua komentar-komentar ini akhirnya sampai ke telinga Ole Gunnar Solskjaer. Dan ketika ditanya apakah Van de Beek memang tidak dibutuhkan, Solskjaer dengan santai menjawab bahwa si pemain sebetulnya merupakan pemain yang punya peran penting di tim.

Bagi Solskjaer, saat Van de Beek bermain, ia justru memberikan gambaran tentang kualitas kedalaman tim United. Sehingga hal ini menjadi sebuah indikasi bahwa Van de Beek punya peran tersendiri, dan ia tidak harus selalu dimainkan.

“Saat Donny bermain, dia bermain sangat bagus. Hal itu menunjukkan banyak hal tentang kedalaman kualitas kami sehingga kami tidak harus menggunakannya di setiap pertandingan. Saya juga berpikir, kedalaman tim itu segalanya, dan itu tentang ambisi kami. Kami ingin terus maju, dan kami ingin menantang trofi musim ini. Donny akan memainkan peran besar dari sini,” tutur Solskjaer dikutip dari The Guardian.

“Saya menyadari bahwa topiknya adalah Donny van de Beek dan beberapa mantan pemain atau komentator yang mengomentarinya. Saya tahu mereka kekurangan waktu saat tampil di televise, dan mereka harus menyampaikan poin dengan sangat cepat. Tetapi mereka harus tahu bahwa seorang pemain tidak harus memulai pertandingan  pertama untuk menjadi pemain yang sangat penting dalam tim.”

Solskjaer kemudian sedikit menyebut perjalanan kariernya di United. Terutama ketika ia sering dimainkan sebagai striker cadangan yang punya dampak besar. Dari sini, pelatih berusia 47 tahun itu punya perspektif bahwa Van de Beek pun memiliki hal yang sama.

Maka ia sedikit kecewa ketika mantan rekannya di United justru berkomentar tentang situasi Van de Beek tanpa pernah melihat persoalan ini dari sisi yang lain. Padahal, persoalan ini merupakan bagian dari strategi atau skema, yang tujuannya tidak lain adalah memberikan dampak positif untuk tim Setan Merah.

“Saya akan kecewa jika beberapa rekan tim saya dulu malah mengatakan bahwa saya tidak penting di Manchester United. Maka begitu juga tanggapan saya terkait perspektif menit bermain Van de Beek ini. Ketika masih bermain, saya memang tidak memulai banyak pertandingan. Tapi saya memiliki dampak yang besar untuk tim. Jadi Donny pun akan menjadi sangat penting bagi tim ini,” tandas Solskjaer.

Pilihan Ole Gunnar Solskjaer untuk pos lini tengah Manchester United saat ini adalah Paul Pogba, Fred, Nemanja Matic, Bruno Fernandes, Donny van de Beek dan Scott McTominay. Memang sekilas terlihat menumpuk, namun musim ini akan menjadi musim yang panjang. Jadi, rotasi dan perubahan skema pasti akan dilakukan.

“Meninggalkan pemain seperti Donny, Nemanja dan Paul di bangku cadangan memang bukan pilihan yang ideal. Karena mereka semua adalah pemain yang berpengalaman, dan itu tidak mudah. Tapi kalaupun saya melakukan itu, saya tidak merasakan tekanan dari mereka yang dicadangkan,” pungkas Solskjaer.

“Tekanannya justru datang ketika mereka dimainkan. Karena mereka harus dituntut untuk mendapatkan hasil yang baik. Maka memilih tim yang menurut kami akan memenangkan pertandingan berikutnya, itu jauh lebih penting. Musim ini masih panjang, dan kami masih bisa merencanakan dua, tiga, atau empat cara demi memenangkan lebih dari satu pertandingan.”