Foto: Standard.co.uk

Dua pemain Manchester United, Marcus Rashford dan Paul Pogba, masing-masing mencetak gol dalam pertandingan melawan Bournemouth, dan hasil tersebut membawa mereka meraih tiga kemenangan beruntun di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer.

Menyikapi hal ini, Solskjaer menyebut jika Marcus Rashford dan Paul Pogba memiliki “kelas yang berbeda” setelah penampilan mengesankannya dalam kemenangan 4-1 atas Bournemouth tersbut. Rashford mencetak satu gol, dan sedangkan Pogba mencetak dua gol, yang sekaligus menjadi penanda bagi kebangkitan United di paruh kedua musim ini.

Tiga kemenangan dari tiga pertandingan beruntun di bawah manajer sementara Solskjaer membuat para pemain publik merasa percaya, bahwa Rashford dan Pogba dapat membuat United tampil superior. Penampilan mereka berdua tampak paling dominan, dan ini merupakan pertanda baik bagi pasukan Setan Merah.

“Marcus dan Paul memiliki kelas yang berbeda sejak saya datang. Marcus, mencetak dua gol dalam tiga pertandingan. Tingkat kerjanya tidak bisa diragukan lagi. Dia menutup celah, mengejar, berlari dari belakang, dan memiliki keterampilan untuk berkontribusi membantu Paul dalam membangun serangan,” pungkas Solskjaer kepada Sky Sports.

Selain itu, Solskjaer juga sangat memuji kinerja disiplin Paul Pogba, setelah mencetak lebih banyak gol (empat gol) hanya dalam dua pertandingan di bawah manajer sementara tersebut. Penampilan pemain asal Perancis tersebut lebih terlihat memuaskan ketimbang yang ia lakukan di 20 pertandingan sebelumnya di bawah asuhan Jose Mourinho.

“Penampilannya adalah permainan yang top, performa yang ia tunjukkan adalah performa terbaik untuk seorang gelandang. Dia adalah seorang gelandang yang serba bisa. Tingkat kerjanya sangat maksimal, dia juga sangat berbahaya jika berada di dalam kotak penalti lawan dan dia sering memenangkan duel udara dan tekel,” tutur Solskjaer.

“Sentuhannya, operannya dan geraknya sangat krusial. Dia memainkan permainan yang efisien, dan Paul tahu dia dalam kondisi terbaiknya ketika dia memainkan permainan itu. Ya, ada satu sentakan yang menghambatnya. Itu terjadi saat dia melewatkan setengah babak, dan dia tahu dia bisa melakukan lebih baik dengan penampilannya. Tapi, pada akhirnya tidak banyak yang bisa dia lakukan.”

“Seperti yang saya katakan dengan semua pemain, saya ingin melihat yang terbaik dari mereka, saya ingin mereka menikmati diri mereka sendiri, mengekspresikan diri mereka sendiri, dalam kerangka kerja tentang bagaimana tim ini bermain. Semua dari mereka benar-benar telah mencapai standar tertinggi, dan itulah yang saya harapkan.”

Terlepas dari itu, Solskjaer juga angkat bicara soal Romelu Lukaku yang mulai dimainkan meski turun dari bangku cadangan di babak kedua. Padahal, semua orang tau bahwa eks pemain Everton itu sedang mengalami penurunan performa, dengan hanya mencetak tiga gol dari 18 pertandingan bersama United. Melihat hal ini, Solskjaer lalu mengatakan jika pemain Belgia itu lebih nyaman ketika ia tidak secara khusus dikerahkan bermain sebagai target man.

“Dia adalah striker yang baik, akan tetapi jika Anda mengatakan kepadanya untuk menjadi target man, dia tidak akan pernah bisa mencapai performa terbaiknya. Hari itu –di pertandingan melawan Bournemouth–  dia melakukan side-on sehingga dia bisa bebas, masuk dari belakang atau datang ke kotak penalti,” jelas Solskjaer.

“Dia punya atribut baik dari seorang striker top. Jelas, dia perlu memperbaiki kebugarannya terlebih dahulu, karena dia sudah beberapa hari libur. Akan tetapi, saya senang melihat penampilannya, meskipun golnya setengah offside, tapi saya masih melihatnya bermain dengan baik.”

 

Sumber: Sky Sports