Kehadiran Nemanja Matic sejatinya menguatkan rumor yang lain: kepindahan Marouane Fellaini. Pasalnya, pemain berkebangsaan Belgia tersebut dikabarkan diminati oleh kesebelasan Turki, Galatasaray. Konon, perwakilan Galatasaray sudah tiba di Manchester untuk membahas transfer Fellaini.

Akan tetapi keinginan pemegang 20 kali juara Liga Turki ini mendapat ganjalan berat dari Jose Mourinho. Meski kontrak pemain berusia 29 tahun tersebut tersisa satu musim, namun Mou mengungkapkan bahwa Fellaini tidak akan pergi ke klub manapun.

Selepas mengalahkan Valerenga Mou mengatakan, “Lebih mudah bagi mereka untuk mendatangkan saya daripada Marouane (Fellaini). Jika mereka butuh manajer, mereka akan mendapat kesempatan, namun untuk Marouane? Lupakan. Dia adalah pemain penting bagi saya.”

Mantan pemain Standard Liege ini memang bukanlah pemain yang spesial. Skill-nya terbilang biasa saja. Ia tidak punya kecepatan ataupun kelincahan melewati pemain lawan. Banyak juga yang mengatakan bahwa Fellaini hanya memanfaatkan tinggi badannya dan (mungkin) sikutnya ketika bermain.

Akan tetapi banyak suporter yang abai bahwa dengan kondisi tubuhnya yang seperti itu, Fella bisa menjadi sosok ball winner di lini tengah Iblis Merah. Selain itu ia kerap menjadi penyelamat lini depan United apabila sedang mengalami kebuntuan. Dari empat gol yang dicetak pemain kelahiran Etterbeek ini, tiga di antaranya bisa dikategorikan merupakan gol-gol yang krusial.

Ketika melawan Middlesbrough pada Maret lalu, ia menyumbang satu gol dalam situasi United kehilangan Ibrahimovic karena dihukum. Begitu juga ketika melawan Hull City di leg pertama semifinal Piala Liga atau EFL Cup. Bahkan satu golnya ke gawang Celta Vigo membawa klub yang dibelanya sejak 2013 silam melaju ke babak final dan menjadi juara Europa League.

Statistik Fellaini di musim lalu juga terbilang cukup baik. Ia mampu membuat dua tekel per pertandingan, satu intersep, dan 3,4 kali memenangi duel udara di setiap laga yang memudahkan Jose Mourinho untuk memainkan bola-bola panjang. Catatan-catatan ini yang sering kali diabaikan oleh para haters-nya Fellaini.

Selain itu mantan manajer Inter Milan tersebut menyukai etos kerja dari Fellaini. Beberapa waktu lalu, ia menceritakan bagaimana Fellaini yang bekerja keras di tempat latihan setelah melakukan kesalahan fatal ketika mereka melawan Everton pada Desember lalu. Manajer 54 tahun tersebut bahkan mendedikasikan kemenangan mereka menghadapi Spurs sepekan kemudian untuk Fellaini yang mendapat sorakan dari fans pasca melakukan kesalahan menghadapi mantan klubnya tersebut.

“Saya mendedikasikan kemenangan ini untuk Fellaini karena dia layak mendapatkannya. Di pertandingan terakhir (melawan Everton) dia membuat kita kehilangan dua poin, namun dia tetap pemain penting bagi saya. Para penggemar masih terjebak dengan kesalahannya di Everton namun dia adalah orang yang saya sukai dan itu lebih penting. Dia akan selalu ada dalam lindungan dan kepercayaan saya,” ujar Mou pada Desember 2016 lalu.

Musim lalu, Fellaini turun di 47 pertandingan dimana jumlah tersebut menjadi penampilan terbanyak yang pernah dilakukannya sejak memulai karir di Standard Liege pada 2006. Hal itu menjadi bukti bahwa ia begitu dipercaya untuk mengawal lini tengah United. Sampai-sampai seorang Mou rela mengikhlaskan United melepas Morgan Schneiderlin dan Bastian Schweinsteiger.

“Ketika saya merasa orang-orang percaya pada saya, saya selalu siap. Bahkan jika saya harus mematahkan kaki saya untuknya (Mourinho), saya akan melakukannya. Itulah saya, bahkan ketika saya sedang mengalami masalah kebugaran, saya akan tetap selalu siap untuk bermain,” ujar Fellaini kepada harian Belgia, hin.be.

Lanas, bagaimana? Soal transfer Fellaini ini apakah sudah jelas kalau itu merupakan sesuatu yang tidak mungkin?

Sumber: Sky Sports, Daily Mail