Arsene Wenger berhasil memecahkan rekor milik Sir Alex Ferguson, usai membawa timnya melawat ke markas West Bromwich Albion dalam laga pekan ke-21 Premier League, Senin (1/1/2018) dini hari WIB kemarin. Kini, pelatih berkebangsaan Prancis itu tercatat sebagai manajer dengan jumlah pertandingan terbanyak di Premier League dengan 811 laga, melewati catatan milik Ferguson yang hanya mengumpulkan 810 laga. Rekor milik Wenger ini pun masih akan terus berlanjut setidaknya hingga akhir musim.

Tak heran jika Ferguson pun sangat yakin rekor yang saat ini dipegang eks kompetitornya itu akan bertahan dan abadi. Manajer yang sudah pensiun akhir musim 2012/2013 itu memang memprediksi tidak akan pernah ada lagi manajer lainnya di liga tertinggi Inggris yang bisa mematahkan rekor laga milik Wenger tersebut. Dia juga mengaku tidak kecewa setelah rekornya berhasil dilampaui rivalnya itu. Malah, Ferguson mendukung rekor ini dimiliki oleh Wenger untuk selamanya, mengingat dalam sepakbola modern saat ini sudah sangat jarang ada manajer yang mengabdi lama pada satu klub.

“Saya mengucapkan selamat kepada Arsene karena berhasil melewati rekor saya. Itu merupakan pencapaian yang fantastis, karena untuk mencapainya Anda membutuhkan standar tinggi dalam dedikasi dan profesionalisme. Sejauh mana rekor ini akan berhenti, saya meragukan rekor ini bakal dipecahkan oleh orang lain. Selamat untuk Arsene atas kariernya yang luar biasa dan pelayanannya kepada sepakbola dan Arsenal,” ucap Ferguson memberi selamat pada Wenger dan mengomentari pencapaian rekor baru tersebut, seperti dilansir oleh League Managers Association, belum lama ini.

Rekor Wenger ini memang sama istimewanya dengan catatan milik Ferguson sebelumnya. Manajer berusia 68 tahun itu membukukannya hanya bersama satu klub, dan satu-satunya tim yang pernah dilatihnya sepanjang kariernya di Inggris; sama seperti sang kolega.

Wenger sendiri bekerja sama dengan Arsenal ketika kompetisi musim 1996/1997 sudah berjalan, tepatnya sejak 1 Oktober 1996; empat musim setelah era Premier League dimulai pada musim 1992/1993. Sementara Ferguson sudah jauh lebih dulu membesut United; sejak 1986 atau enam musim sebelum era Premier League.

Sayangnya, pencapaian Wenger dalam 810 pertandingan sebelumnya memang tidak lebih baik dari yang telah dicatatkan oleh Ferguson. Pelatih yang pernah menangani AS Nancy dan AS Monaco di Prancis serta klub Jepang Nagoya Grampus Eight itu hanya mampu meraih 468 kemenangan dengan 197 hasil imbang dan 145 kekalahan, seperti dikutip dari Goal.

Total poin yang bisa dikumpulkannya sebanyak 1.601 poin, dengan rata-rata 1,98 poin per pertandingan. Sedang Ferguson membukukan 528, 168 imbang dan 114 kekalahan, dengan 1.752 poin dan rata-rata 2,16 poin per pertandingan.

Selain itu, Wenger pun juga hanya mampu meraih tiga trofi Premier League pada musim 1997/1998, 2001/2002 dan 2003/2004; yang sekaligus mengantarkannya meraih penghargaan manajer terbaik. Sementara Ferguson sukses memenangkan 13 kali juara Premier League, termasuk musim perdana serta dua kali menjuarainya dengan tiga musim beruntun.

Sedangkan penghargaan manajer terbaik Premier League yang pernah direbut pelatih berkebangsaan Skotlandia ini juga jauh lebih banyak, yakni mencapai 11 kali, termasuk saat dia meraihnya dalam tiga musim beruntun sejak 2006/2007.

Meski begitu, Wenger tentu saja tetap bangga dengan rekor sebagai manajer dengan jumlah laga terbanyak di era Premier League yang diraihnya tersebut. Pencapaian ini pun tentu sekaligus jadi pembuktian kualitasnya sebagai seorang pelatih berpengalaman di Inggris, dan pantas pula disegani layaknya Ferguson.

Seperti diketahui, selama ini dia memang dinilai tak lebih baik, karena minimnya prestasi yang mampu dipersembahkannya bagi Arsenal, terutama pada satu dekade terakhir. Bahkan Wenger pun menyadari bahwa banyak orang yang telah meremehkannya selama berkarier di Inggris.

“Yang pertama-tama, saya merasa beruntung berada di klub ini untuk waktu yang begitu lama. Saya bekerja sangat keras setiap hari dalam kehidupan saya. Mungkin orang-orang meremehkan saya,” ungkap Wenger pula berkomentar seperti dilansir oleh Goal Internasional.

Namun, dia menegaskan bahwa dirinya selalu menerapkan standar yang tinggi dan selalu mengoreksi dirinya dengan ketat. “Dalam masyarakat modern, lebih banyak tuntutan; ada banyak opsi, lebih banyak pertanyaan. Tapi, saya selalu menetapkan standar yang tinggi dan tidak ada yang lebih keras terhadap diri saya selain saya sendiri,” pungkas manajer kelahiran Strasbourg, Alsace, Prancis, 22 Oktober 1949 tersebut.