Foto: Dailyactive.info

Marcus Rashford mencetak satu gol dan satu asis dalam kemenangan 3-2 Inggris atas tuan rumah Spanyol. Hal ini seperti memperlihatkan kalau Rashford lebih nyaman berkostum The Three Lions ketimbang saat membela The Red Devils.

Pemain berusia 20 tahun tersebut, kini telah mencetak enam gol dalam 29 penampilannya untuk Inggris. Hal ini justru berbeda dengan Raheem Sterling yang baru mencetak empat gol dalam 46 penampilannya untuk Inggris. Dikutip dari Express, sebelum laga melawan Spanyol, Sterling bahkan belum mencetak gol selama lebih dari tiga tahun.

Berbeda dengan Rashford, Sterling merupakan pilihan utama Pep Guardiola di starting eleven Manchester City. Mantan pemain Liverpool ini juga punya peran besar ketika meraih gelar Premier League musim lalu. Di bawah Pep Guardiola, Sterling telah mencetak 23 gol di semua kompetisi, dan empat di antaranya dicetak musim ini.

Di sisi lain, Rashford seperti kesulitan untuk mengembangkan permainan di bawah skema Jose Mourinho. Musim ini, Rashford bahkan baru mencetak satu gol. Pundit Sky Sports, Jamie Redknapp, mengakui kalau Rashford bisa tampil lebih baik kalau ditempatkan sebagai penyerang tengah.

“Dia jelas bermain lebih baik untuk Inggris. Anda bicara hal yang amat berbeda skalanya. Ketika Raheem Sterling berjuang untuk mendapatkan posisi di timnas, anak ini (Rashford) tampaknya menikmati ketika ia menggunakan seragam Inggris.”

“Rashford terlihat bermain lebih baik ketika membela Inggris. Dia punya kualitas yang begitu bagus. Aku lebih memilih melihatnya bermain sebagai penyerang tengah. Namun, Anda tak bisa meninggalkan Harry Kane, dia kaptennya, dialah jimat Inggris,” kata Redknapp.

Namun, hal ini seperti tak terbukti ketika Inggris mengalahkan Spanyol tadi malam. Rashford, Kane, dan Sterling, bermain bersamaan dan saling membantu mencetak gol. Rashford memberi satu asis buat gol Sterling, Kane memberi dua asis buat gol Rashford dan Sterling.

Kritikan Keras untuk Marcus Rashford

Sebelum pertandingan melawan Spanyol, Rashford seolah banjir pujian. Salah satunya dari mantan gelandang Chelsea, Vinnie Jones. Kritikan ini lahir ketika Rashford gagal mengonversi dua peluang emas kala melawan Kroasia. Pasalnya, Rashford berpotensi membuat kesal rekan-rekannya yang lain.

“Terus bagaimana kalau dia masih 20 tahun? Kalau Anda cukup bagus, Anda cukup dewasa. Kalau Anda tak bisa mencetak gol, pemain lain akan kesal karena ada peluang bagus menghadapi Kroasia, tapi ia tak mengambilnya. Kalau Anda ingin menjadi Rooney atau Beckham muda, Anda harus mencetak gol. Saya berharap padanya yang terbaik,” kaat Jones.

Mantan pemain Arsenal, Paul Merson, punya pendapat lain. Menurutnya, Rashford bukanlah finisher berbakat. Dia bukan pencetak gol alami. “Orang akan bilang kalau dia mencetak tiga gol dalam tiga pertandingan untuk Inggris sebelum laga melawan Kroasia, tapi dua bukan pencetak gol alami.”

“Ketika Anda bermain untuk kesebelasan papan atas, dan bermain untuk Inggris, Anda mesti mampu memanfaatkan peluang. Anda lihat Romelu Lukaku mencetak dua gol untuk Belgia. Dia adalah pencetak gol.”

“Ada peluang sundulan melawan Newcastle di kotak kecil, tapi dia membuatnya melebar, dan ada peluang melawan Kroasia di malam yang lain. Anda tak bisa bermain di lini depan untuk salah satu klub terbesar di dunia dan gagal memanfaatkan peluang seperti itu.”

Penampilan bagus Rashford di pertandingan melawan Spanyol, seperti menjadi cara hebat bagaimana ia menutup mulut para pengkritiknya.