Leicester City dan Everton adalah dua kesebelasan yang menjadi target Ryan Giggs untuk menjadi pelatih. Apalagi dua kesebelasan ini baru saja memecat pelatih utama mereka beberapa waktu yang lalu.

Sepertinya Ryan Giggs sudah tidak sabar untuk melakoni profesi baru sebagai pelatih utama setelah pensiun dari karir pesepakbola profesional pada akhir musim 2013/2014. Giggs belum punya banyak pengalaman sebagai manajer tim. Dia memang sempat memegang tampuk kepelatihan United pada penghujung karirnya, ketika pelatihnya waktu itu, David Moyes, dipecat beberapa pekan sebelum musim tersebut berakhir.

Pada saat itu, Giggs yang sekarang sudah berusia 43 tahun tersebut ditunjuk sebagai manajer interim dengan status pemain-pelatih, dan menangani The Red Devils dalam empat laga dengan hasil dua kemenangan, serta sekali imbang dan sekali kalah. Musim berikutnya, setelah pensiun, dia pun juga sempat menjadi asisten pelatih United. Winger kiri yang hanya membela tim Setan Merah sepanjang 24 tahun karirnya di level klub itu pun mengemban pekerjaan tersebut selama dua musim, pada era manajer Louis Van Gaal. Masa-masa itu menjadi salah satu kesempatannya belajar sebagai pelatih.

Ketika pelatih asal Belanda tersebut berhenti jelang musim 2016/2017, Giggs pun digadang-gadang sebagai suksesornya. Namun, manajemen United ternyata memang lebih memilih Jose Mourinho sebagai pelatih, yang hingga saat ini masih bertahan dalam jabatan tersebut. Sementara itu, Giggs memperdalam ilmunya di dunia kepelatihan.

Belakangan ini, mantan kapten tim nasional Wales itu pun perlahan memperlihatkan kesiapan dirinya untuk memulai karir sebagai pelatih. Seperti belum lama ini, dia sendiri mengaku tertarik untuk menjadi manajer salah satu klub Premier League Inggris.

Pemain yang dulu dikenal dengan nomor punggung ‘11’ di Old Trafford itu menyatakan berminat menjajal peruntungan sebagai pelatih Leicester City atau Everton. Kedua klub itu sendiri memang baru saja memberhentikan manajernya.

Klub pertama memecat Craig Shakespeare dari kursinya menyusul rentetan hasil buruk pada awal musim ini. Sementara Everton mendepak Ronald Koeman dengan alasan tak jauh berbeda. Mengetahui itu, Giggs yang sudah lama memendam hasrat untuk jadi pelatih pun akan menyambut jika ada kesempatan untuk memimpin salah satu klub tersebut.

“Saya pikir jika Anda melihat pada dua tim tersebut, Leicester dua tahun lalu menjadi juara, Everton menjadi klub fantastis dengan sejarah hebat, bagi saya klub-klub ini tentu akan menarik minat saya. Meski begitu, akan ada banyak pelatih di luar sana yang pastinya tertarik pada posisi tersebut.”

“Saya sudah lama tekankan bahwa saya terbuka kepada setiap klub yang punya ambisi sama dengan saya. Saya ingin memajukan klub dan pemain, ingin bekerja dengan mereka dan pemain agar mereka bisa menikmati tantangan,” ungkap Giggs pula kepada program ‘Super 6 Class of ’92 Diary’ di Sky Sports.

“Mereka adalah dua klub di Liga Primer yang menjadi pekerjaan bagus, namun [pekerjaan] itu juga ada dari Championship League dan League One (level kedua dan ketiga kompetisi Liga Inggris). Ini semua lebih kepada filosofi ketimbang status klub tersebut,” tambahnya.

Beberapa waktu lalu, Giggs pun memang sempat menyatakan persyaratan bagi klub-klub yang menginginkan tenaganya untuk menjadi juru taktik. Syarat yang diajukannya memang tidaklah sulit. Dia hanya meminta klub itu harus punya ide dan aspirasi yang sesuai dengannya, bahkan meski hanya main di level lebih rendah.

“Jika klub yang tepat dan presiden yang tepat datang, saya akan siap. Saya lebih memilih melatih tim League One (level ketiga) atau Championship League (level kedua) yang pantas, yang memiliki ide serta aspirasi yang tepat, dari pada tim Premier League Inggris yang tidak memiliki hal tersebut,” katanya pada April 2017 lalu, seperti dilansir Daily Mail.

Pada waktu yang hampir bersamaan, salah satu klub kontestan Premier League, Swansea City sempat mencoba mendekati. Namun, sepertinya Giggs telah menolak proposal dari mereka, hingga klub tersebut akhirnya mendapatkan pelatih baru.

Selain itu, pemain kelahiran Cardiff, 29 November 1973 tersebut pun pernah digadang-gadang jadi calon pengganti Chris Coleman di tim nasional Wales. Banyak yang mengklaim Giggs sebagai sosok paling tepat untuk periode selanjutnya, setelah Coleman gagal mengantarkan timnya lolos ke Piala Dunia 2018, dan terpaksa harus menjalani play-off, seperti dilansir Goal Internasional.

Menariknya, melatih tim nasional negaranya tersebut, dan juga menangani United, merupakan salah satu impian Giggs. Namun, hingga kini status Coleman memang belum berubah. Tak hanya itu, juga ada kandidat lain yang diklaim media, termasuk Mark Hughes dari Stoke City dan bos Portsmouth Kenny Jackett.