Foto: Manchester Evening News

Aneh jika United berani melepas Cristiano Ronaldo. Begitu menurut Roy Keane ketika diminta tanggapannya mengenai isu kepindahan sang nomor tujuh. Alih-alih melepasnya, United sebaiknya membangun tim yang jauh lebih kuat karena bagi Keane masalah United secara keseluruhan ketimbang seorang Cristiano Ronaldo.

Suporter Manchester United banyak yang dilematis ketika mengetahui kalau Cristiano Ronaldo meminta untuk dijual. Di satu sisi, mereka ingin mempertahankan tradisi kalau tidak ada pemain yang lebih besar dari lambang klub. Tapi di sisi lain, mereka juga khawatir dengan kondisi lini depan mereka yang sejauh ini hanya bergantung kepada pria kelahiran Madeira tersebut.

Tengok saja kontribusi gol Ronaldo dibanding pemain depan lain pada musim lalu. Selisihnya sangat jauh. Padahal United punya stok striker yang melimpah. Sayangnya, mereka semua tidak bisa memanfaatkan kesempatan ketika dimainkan mengingat musim lalu beberapa kali Ronaldo berada dalam kondisi kering gol atau bahkan tidak bermain.

Semua striker Setan Merah terkena masalahnya masing-masing. Dari yang tidak konsisten, bermasalah dengan hukum, hingga kebiasaan bolak-balik ruang perawatan akibat cedera. Inilah yang membuat musim depan situasi lini depan United masih tanda tanya. Apakah Rashford dan Martial bisa On Fire layaknya musim 2019/2020, serta Greenwood bisa dimaafkan karena perilakunya.

Namun, United adalah tim besar. Mereka tidak boleh tunduk hanya dengan nama besar si pemain. David Beckham, Ruud van Nistelrooy, Paul Pogba (sebelum dibeli kembali) adalah contoh pemain yang ditendang karena merasa lebih besar dari United itu sendiri. Seharusnya, manajemen klub sekarang juga harus melakukan hal yang sama kepada Ronaldo sekarang tanpa harus melewati proses tarik ulur.

Salah satu legenda yang sudah angkat suara terkait masalah ini adalah Roy Keane. Mantan kapten yang pernah memarahi Ronaldo ini menyebut logika klub sudah aneh jika berani membuang Ronaldo. Alasannya sudah pasti karena kontribusinya yang masih bisa diandalkan. Menurutnya, masalah United secara keseluruhan jauh leih besar dari sekadar menjual Ronaldo ke klub lain.

“Mendatangkan Ronaldo adalah perbaikan jangka pendek dan untuk menaikkan harga saham klub. Tapi dia masih bisa cetak gol. Masalah United jauh lebih besar dari Ronaldo itu sendiri,” kata Roy Keane beberapa waktu lalu.

“Dengan gol yang ia buat, itu semua sudah menjamin untuk mempertahankannya di klub. Yang diperlukan United adalah memberi pemain bagus di sekitarnya, membeli striker lain demi adanya persaingan di lini depan.”

Mantan penggawa timnas Irlandia ini bahkan menyebut akan mempertahankan Ronaldo jika dia berada dalam manajemen tim. Meski begitu, ia akan melakukan pembicaraan terlebih dahulu bersama si pemain untuk meredam emosinya dan membujuknya untuk bertahan satu tahun lagi sesuai kontraknya.

“Jika pencetak gol yang Anda andalkan adalah pemain berusia 37 tahun, maka itu tandanya tim Anda tidak bagus dan saya pasti akan mempertahankannya. Namun, akan ada percakapan terlebih dahulu,” ujarnya menambahkan.

“Mungkin ada pembicaraan terkait cara bermain atau rotasi yang kemungkinan dilakukan. Tapi, untuk apa menyingkirkan pemain yang sudah cetak banyak gol? Tidak ada logika yang saya lihat di dalamnya.”

Hingga tulisan ini dibuat, status Ronaldo masih sama yaitu Not For Sale. Erik ten Hag dikabarkan akan berbicara langsung dengan si pemain meski Ronaldo masih mengutamakan diri untuk keluar. Sejauh ini, Ronaldo belum terlihat batang hidungnya dari persiapan pra-musim karena alasan keluarga.

Menurut Manchester Evening News, satu hal yang membuat Ronaldo tidak senang dengan situasi di United adalah tidak ikutnya mereka ke Liga Champions musim depan. Hal ini membuat gaji dirinya mendapat pemotongan 25%. Meski begitu, sumber yang sama menyebut kalau Ronaldo pasti akan bertahan. Sedangkan menurut The Athletic, manajemen kini sedang terbagi dalam posisi mereka terkait masa depan si pemain.

Sejauh ini, potensi bertahan di United masih menjadi opsi yang memungkinkan mengingat tidak adanya klub yang berminat kepadanya. Yang terbaru, Chelsea dan Bayern Munchen menyebut kalau pemilik 698 gol di level klub ini tidak cocok dengan filosofi mereka.