Jose Mourinho seringkali dicap sebagai manajer yang kurang ramah terhadap siapapun. Raut muka datar, ucapan yang terkesan menyindir, serta sikapnya yang tidak mau disalahkan, menjadi bagian dari kepribadian manajer berusia 55 tahun ini.

Apalagi jika kesebelasannya mendapat kritik yang tidak beralasan terutama dari media. Mourinho bisa membalasnya dengan jawaban yang mungkin tidak ingin didengar oleh para pewarta. Sebut saja ketika ia ditanya oleh wartawan tentang mengapa Anthony Martial belum juga kembali dari tugas menjadi seorang ayah. Ketika itu, dengan santai Mourinho menjawab sederhana, “Saya tidak tahu”.

Meski begitu, tidak sedikit yang mengatakan kalau Mourinho adalah manajer yang baik dan juga ramah. Setidaknya itu yang berada di benak seorang Romelu Lukaku saat mendeskripsikan manajernya tersebut. Berbicara kepada Business Insider, Rom menyebut kalau Mourinho juga sosok yang pandai melucu dan membuat lelucon.

“Kami saling membuat lelucon. Dia sering mengirimkan beberapa nasihat yang bagus atau bahkan mengirimkan beberapa video lucu. Begitulah cara saya mengenal Jose Mourinho. Dia benar-benar seorang family man.”

Terkait sikap manajernya yang tidak ramah ketika dikritik, mantan pemain Everton ini menjelaskan kalau itu semua didorong oleh hasil akhir yang diterima oleh timnya. Mourinho akan merasa marah apabila timnya mengalami kekalahan dan bermain tidak sesuai dengan keinginannya. Lebih lanjut ia mengungkapkan kalau kepribadiannya ini mirip dengan Gregg Popovich yang merupakan pelatih klub basket, San Antonio Spurs.

“Mourinho adalah orang yang bisa tiba-tiba menjadi sosok berbeda. Dia adalah pria yang keren. Orang-orang perlu untuk memahami bahwa kami tidak ingin kehilangan satu pertandingan pun dan kami ingin menang,” tutur Lukaku.

“Jadi ketika kamu menderita kekalahan maka kamu akan marah dan menjadi kesal. Seperti dirinya, ketika dia kesal dia akan menunjukkan kemarahannya dan Anda bisa melihatnya sendiri. Jadi saya pikir sikapnya merupakan hal yang normal. Dia seharusnya dirangkul karena dia adalah manajer kami, dia adalah pelatih yang ingin meraih kemenangan. Dan jika Anda tidak bisa mengatasinya maka janganlah anda memberikan pertanyaan yang bisa membuat dia tidak bisa menyembunyikan kepribadiannya.

Baca juga: Romelu Lukaku: Masa-Masa Penuh Kesulitan (1)

Pemain berusia 25 tahun ini juga pernah menyebut kalau Mourinho adalah seorang pendengar yang baik. Apabila ada seorang pemain yang ingin meminta pendapatnya maka Mourinho tidak akan segan-segan untuk membantunya demi perkembangan karier si pemain itu sendiri.

Pembelaan dari Lukaku kepada Mourinho ini seolah menegaskan kalau hubungan keduanya baik-baik saja. Sempat diberitakan kalau Lukaku dan Mourinho terlibat friksi selepas babak final Piala FA musim lalu. Ketika itu, Lukaku tidak diturunkan sejak awal oleh Mourinho karena masih mengalami cedera padahal ia mengaku kalau dirinya saat itu sudah siap untuk bermain. Lukaku kemudian baru dimainkan pada babak kedua dan tidak bisa berkontribusi banyak dalam kekalahan United 1-0 tersebut.

“Kami memiliki hubungan yang sangat baik. Saya pikir menyenangkan bisa bermain untuknya,” tuturnya.

Baca juga: Thierry Henry, Otak di Balik Gemilangnya Romelu Lukaku dan Timnas Belgia

Menjadi tugas Lukaku untuk terus membuat Jose Mourinho bahagia. Caranya adalah dengan mencetak banyak gol untuk United pada musim depan. Dimulai dari laga melawan Leicester City pada Sabtu dini hari. Jika ia bisa menunaikan tugasnya tersebut, bukan tidak mungkin Mourinho akan selalu tersenyum pada setiap konferensi pers yang ia jalani.