Pada hari Rabu (16/5) esok, manajer kesebelasan negara Inggris, Gareth Southgate, dikabarkan akan mengumumkan skuat Tiga Singa yang akan dibawa ke Piala Dunia 2018. Skuat berisi 23 nama itu dipersiapkan untuk melawan Tunisia, Belgia, dan Panama, di Grup G Piala Dunia 2018. Sebelum bermain di Rusia, para pemain nantinya akan menghadapi dua laga uji coba melawan Nigeria dan Kosta Rika.
Beban berat jelas berada di pundak mantan manajer Middlesbrough tersebut. Southgate ditekankan untuk mengulang sejarah tahun 1966 yaitu membawa Inggris menjadi juara dunia. Tekanan tentu semakin luar biasa mengingat sepanjang 2017 lalu, skuad kelompok umur Inggris berhasil menjuarai berbagai ajang prestisius seperti Toulon Tournament dan Piala Dunia U17.
Baca juga: Cerita Menarik di Piala Dunia 1966
Meski berat, Inggris berpeluang bisa meraih kesuksesan di Piala Dunia nanti. Menurut mantan pemain Manchester United, Rio Ferdinand, mereka bisa menjadi juara asalkan para pemainnya tidak membawa rivalitas klub ke tim nasional.
Kepada The Times, Rio menyebut kalau masalah rivalitas pemain yang berasal dari klub Premier League menjadi penyebab gagalnya Inggris di beberapa turnamen baik itu dunia maupun Eropa. Rio sendiri merasa sangat menyesal ketika dia masih lebih mementingkan Manchester United meski saat itu dia sedang bersama tim nasional Inggris.
“Rivalitas klub membayangi kami di tim nasional. Itulah yang membunuh Inggris pada generasi itu. Persaingan kami melawan Liverpool, lalu melawan Chelsea membuat tim nasional menjadi rumit. Saya tidak pernah terbuka terhadap Frank Lampard, Ashley Cole, John Terry, atau Joe Cole yang bermain untuk Chelsea. Begitu juga dengan Steven Gerrard dan Jamie Carragher yang bermain untuk Liverpool.”
“Saya tidak bisa berbicara kepada mereka karena saya takut mereka akan mengeskploitasi informasi yang saya berikan ketika kembali ke klub masing-masing. Saya tidak sadar kalau yang saya lakukan bisa melukai Inggris. Saya begitu terobsesi untuk meraih kemenangan bersama United ketimbang yang lain. Jika saya bisa memutar waktu, saya ingin berusaha mengubah pola pikir saya. Tapi, jika itu berarti saya tidak akan memenangkan piala, maka saya tidak akan berpikir untuk berubah,” tuturnya.
Masalah rivalitas klub yang terbawa ke tim nasional bukanlah barang baru bagi skuat Tiga Singa. Sejak dulu masalah ini memang tidak pernah terselesaikan. Kerasnya persaingan antarklub seperti Manchester United dengan Liverpool atau Arsenal dengan Chelsea kerap terbawa saat para pemainnya bertemu kembali di tim nasional.
Ketika Inggris bersiap melakukan uji coba melawan Jamaika jelang Piala Dunia 2006, Frank Lampard pernah menyebut kalau para pemain yang berasal dari Chelsea akan berbaur dengan pemain yang berasal dari klub yang sama. Begitu juga dengan para pemain Liverpool, dan Man United. Hal-hal ini kerap terlihat saat suasana makan bersama. Bahkan Rio Ferdinand pernah tidak tegur sapa dengan Lampard hanya karena mantan pemain New York City ini bermain untuk Chelsea.
Hal serupa pernah juga diungkapkan oleh Gary Neville. Ketika ia masih menjadi asisten Roy Hodgson di tim nasional, rivalitas klub masih sangat terasa sehingga Inggris gagal pada Piala Dunia 2014, dan Piala Eropa 2016.
“Tidak ada kebersamaan di tim nasional Inggris. Anda tidak menyebutnya sebagai kesebelasan nasional Inggris melainkan ‘klub Inggris’ yang tidak punya spirit.”
Southgate pun tidak tutup mata terkait masalah ini. Akan tetapi, ia memilih untuk menanggapinya dengan santai. Menurutnya, relasi para pemain saat ini sudah jauh lebih baik mengingat mayoritas di antara mereka sudah bermain sejak masih di kelompok umur. Situasi yang dia rasa tidak terjadi saat era Frank Lampard dan Rio Ferdinand masih bermain.
“Situasi sekarang berbeda. Pemain kami tidak hanya tumbuh dan bermain bersama sejak U21, tetapi juga kelompok usia sebelumnya. Kebersamaan skuat kami saat ini sangat kuat. Situasi yang kami alami tentu saja berbeda daripada apa yang terjadi saat Frank Lampard dan Rio Ferdinand masih berada di tim nasional,” tuturnya.
Menarik untuk menanti siapa saja yang akan dibawa Southgate ke Russia mendatang. Jika melihat tatanan para pemain Inggris saat ini, skuad nanti kemungkinan besar akan diisi oleh banyak pemain muda. Bahkan, harian The Guardian sudah membuat rancangan mengenai 23 nama yang akan diikutsertakan sekaligus para pemain yang berada dalam daftar waiting list alias daftar tunggu.
Perkiraan Skuat Inggris di Piala Dunia 2018
Nama | Usia | Posisi | Klub |
Jack Butland | 25 | GK | Stoke City |
Jordan Pickford | 24 | GK | Everton |
Nick Pope | 26 | GK | Burnley |
Kyle Walker | 27 | DF | Manchester City |
Kieran Trippier | 27 | DF | Tottenham Hotspur |
Ryan Bertrand | 28 | DF | Southampton |
Trent Alexander Arnold | 19 | DF | Liverpool |
John Stones | 23 | DF | Manchester City |
Harry Maguire | 25 | DF | Leicester City |
Phil Jones | 26 | DF | Manchester United |
Chris Smalling | 28 | DF | Manchester United |
James Tarkowski | 25 | DF | Burnley |
Jordan Henderson | 27 | MF | Liverpool |
Eric Dier | 24 | MF | Tottenham Hotspur |
Adam Lallana | 30 | MF | Liverpool |
Jesse Lingard | 25 | MF | Manchester United |
Jack Wilshere | 26 | MF | Arsenal |
Ruben Loftus-Cheek | 22 | MF | Chelsea |
Harry Kane | 24 | FW | Tottenham Hotspur |
Dele Alli | 22 | FW | Tottenham Hotspur |
Jamie Vardy | 31 | FW | Leicester City |
Marcus Rashford | 20 | FW | Manchester United |
Raheem Sterling | 23 | FW | Manchester City |
Pemain yang masuk daftar tunggu: Alfie Mawson, Ben Mee, Jonjo Shelvey, Danny Welbeck, Gary Cahill, Dany Rose