Foto: Give Me Sport

Marcus Rashford telah bermain di bawah tiga manajer berbeda sejak berhasil menerobos tim utama Manchester United. Namun, Marcus Rashford lebih mengisyaratkan preferensinya untuk memilih Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer terbaik di Manchester United karena kepercayaan pria asal Norwegia itu kepadanya selama satu tahun terakhir ini.

Terlepas dari itu, para pecinta United mungkin mengetahui banyak soal prestasi Solskjaer ketika masih menjadi pemain. Seperti misalnya catatan 127 gol untuk United selama kariernya, dan menjadi terkenal karena kerap muncul sebagai supersub terbaik di eranya. Oleh sebab itu, sejak kembali ke klub sebagai manajer, wajar mengapa ia seolah membawa semua catatan prestasinya tersebut untuk mengembalikan kejayaan Setan Merah, termasuk salah satunya dengan meningkatkan keterampilan Rashford sebagai penyerang.

Menyikapi hal ini, Marcus Rashford menganggap kalau Solskjaer telah datang dan dihadirkan untuknya dengan sudut pandang yang berbeda. Menurutnya, Solskjaer adalah sosok manajer yang sedikit lebih baik dalam memahaminya baik sebagai pemain (penyerang) maupun sebagai pribadi. Hal ini merupakan sebuah anggapan yang berbeda dari yang pernah Rashford alami sebelumnya.

“Ketika seseorang berbicara kepada Anda, dan dia telah melakukan banyak hal di tempat Anda berdiri sekarang, itu akan membuat Anda menerima sesuatu dari perspektif yang berbeda dan lebih mudah untuk mengambil informasi yang dia berikan kepada Anda. Anda bisa memahaminya sedikit lebih baik, dan sebagai penyerang, terkadang hanya hal seperti itulah yang Anda butuhkan,” ujar Marcus Rashford dilansir dari Sky Sports.

“Yang diterima darinya biasanya sederhana, namun Anda bisa memahaminya dengan jelas untuk mencari apa yang perlu Anda lakukan. Jika Anda melakukannya 10 atau 15 kali apa yang dia minta dalam permainan, Anda pasti mendapatkan gol. Itulah sudut pandang Ole kepada saya. Dan bagi saya sendiri, saya harus terus melihatnya lebih dari perspektif itu.”

Selain itu, Marcus Rashford juga menambahkan bahwa United tidak pernah menyerah untuk finis di empat besar Premier League. Meskipun saat ini duduk 10 poin di belakang Chelsea yang berada di urutan keempat setelah 11 pertandingan, tapi itu bukanlah halangan bagi pasukan Ole Gunnar Solskjaer untuk terus berjuang dan bangkit menuju ke tempat yang jauh lebih baik di musim ini.

“Akan sulit untuk masuk ke empat besar. Tetapi, ini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Kami tidak perlu fokus pada tim lain, kami hanya memainkan sepakbola terbaik kami ketika kami fokus pada diri sendiri. Itulah satu-satunya cara United memainkan sepakbola yang bagus, dan kami harus kembali melakukan itu. Ini bisa sangat sederhana bagi kami, dan pada saat yang sama, Anda pasti tidak ingin membuatnya rumit untuk diri Anda sendiri,” pungkas Rashford.

“Hal utama yang perlu kami lakukan adalah bangkit kembali. Saya selalu berpikir dengan pertandingan kandang, jika kami sangat energik di lapangan, kami akan terus menyerang dan hidup dengan nilai positif. Kami juga akan memenangkan pertandingan lebih sering daripada sebelumnya. Old Trafford adalah tempat yang istimewa, dan jika kami melakukannya dengan para suporter di belakang kami, itu adalah sesuatu yang menakjubkan.”

Di satu sisi, Rashford mengatakan kalau Solskjaer selalu mencoba meracik permainan timnya, dan meski sampai saat ini belum ada yang membuahkan hasil konsisten, tapi setidaknya hal itu membuat United sekarang memiliki mental untuk terus berbenah. Menurut pemain asal Inggris tersebut, United sekarang sudah melakukan permainan yang jauh lebih baik daripada sebelumnya.

“Dengan tempo yang kami mainkan, tim lain kerap sangat sulit untuk menghentikan kami sehingga kami menggunakannya sebagai rute serangan balik. Meski belum konsisten, setidaknya permainan kami jauh lebih baik dari sebelumny, dan lebih baik dari manajer sebelumnya. Anda bisa menimbangnya, kekurangan kami hanya soal konsistensi,” ungkap Rashford.

“Ada pertandingan seperti melawan Leicester, di mana kami melewati permainan itu dengan baik. Setelah pertandingan itu, kami memang hanya bisa menang 1-0 melawan tim lain, tapi nilai positifnya, setiap pemain punya peran sebagai individu di lapangan. Bagi saya, saya hanya perlu dukungan di sana, dan saya ingin selalu berada untuk membantu rekan setim saya.”

 

Sumber: Manchester Evening News, Sky Sports