Foto: Manchester Evening News

Ada banyak sekali mitos yang terus dilestarikan oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini. Salah satunya adalah mitos potong rambut untuk buang sial. Ketika kemalangan datang bertubi-tubi, maka memotong rambut akan menjadi jalan keluar dengan harapan kehidupan mereka akan menjadi lebih baik setelah tampil dengan tatanan rambut baru tersebut.

Meski tidak ada kaitannya, namun buang sial mungkin menjadi alasan Andreas Pereira memilih untuk memotong rambutnya. Penggawa asal Brasil ini tampil lebih cepak dalam video TikTok terbarunya yang mengundang tawa rekan setim dan para penggemar United tersebut. Rambut baru Andreas diharapkan bisa mengubah peruntungan si pemain pada sisa kompetisi musim ini. Salah satunya adalah kembali menjadi pemain pilihan utama Ole Gunnar Solskjaer.

Musim ini, Andreas sebenarnya mengalami peningkatan dari segi jumlah penampilan dan statistiknya dalam urusan mencetak gol maupun asis. Akan tetapi, penampilannya kerap tidak konsisten. Ia bisa bermain bagus dalam satu sampai dua laga namun tiba-tiba menghilang pada tiga sampai lima laga berikutnya.

Memasuki 2020 ini, kontribusi Andreas juga sangat nihil. Padahal, ia diharapkan bisa membantu lini depan United melalui kreativitasnya sebagai seorang gelandang serang. Namun dari 14 laga yang sudah ia mainkan, kontribusinya hanya satu gol dan satu asis.

Inilah yang membuatnya kerap mendapat kritikan bertubi-tubi hingga sempat dikabarkan mengalami frustrasi setelah menjadi sasaran cemoohan ketika United kalah dari Liverpool beberapa bulan lalu. Ditambah dengan kehadiran Bruno Fernandes yang membuat perannya mulai terpinggirkan. Bahkan Juan Mata juga jauh lebih baik dalam beberapa laga terakhir ketimbang dirinya.

Masuk daftar jual klub adalah harapan beberapa penggemar United. Meski begitu, Andreas masih berharap adanya keajaiban pada sisa musim kompetisi ini yang membuatnya bisa kembali dipercaya mengisi posisi gelandang serang United.

“Saya merasa kalau saya belum menunjukkan potensi penuh saya. Ketika saya bermain lebih bebas, saya dapat menunjukkan kualitas saya yang sebenarnya. Musim ini saya merasa kalau manajer dan para pemain bisa mempercayai saya untuk melakukan yang terbaik.”

“Saya tidak boleh sembunyi lagi. Saya akan selalu menunjukkan wajah saya untuk manajer dan klub. Ini adalah satu tahun bagi saya untuk menunjukkan kalau saya layak di sini dan sekarang saatnya untuk memulai dan bermain lebih baik lagi,” kata Andreas.

Dua gol dan empat asis jelas belum cukup memuaskan bagi penggemar United. Apalagi ia hanya kalah dari Harry Maguire dan Fred, dua pemain yang paling sering bermain untuk United musim ini. Tandanya, ia bukannya tidak dipercaya oleh Solskjaer, melainkan ia belum bisa untuk menjawab kepercayaan dari manajernya tersebut dengan bermain baik di setiap pertandingan.

Sayangnya, langkah Andreas untuk membuktikan kelayakannya tersebut harus ditunda karena pandemi Covid-19 yang membuat sebagian besar ajang sepakbola di berbagai wilayah Eropa mengalami penundaan. Termasuk Premier League yang terpaksa menangguhkan kompetisi hingga batas waktu yang tidak bisa ditentukan.

Andreas tidak bisa ikut latihan dengan anggota tim yang lain karena himbauan untuk menjalankan aktivitas di rumah saja. Kini, hari-harinya terasa seperti pemain sepakbola yang baru saja memutuskan untuk pensiun. Kakinya gatal ingin bermain di lapangan hijau. Mengurus keluarga kecilnya menjadi kegiatan sehari-hari mengingat ia juga baru punya anak yang masih berusia dua bulan.

“Ini benar-benar aneh. Saya di rumah saja dan saya tidak terbiasa dengan kehidupan ini. Saya terbiasa bermain sepakbola setiap hari, jalan-jalan, main game. Saya merasa kalau saya sudah pensiun dari sepakbola,” ungkap Andreas kepada ESPN.

“Saya tidak bisa tidur, tapi tidak apa-apa. Saya sekarang menikmati kebersamaan dengan keluarga. Saya dan istri saya kini sudah memiliki anak. Senang rasanya tinggal bersama keluarga karena biasanya kita bepergian. Saya suka menjadi ayah baru. Banyak pekerjaan tetapi tidak masalah karena istri saya ada di sini sehingga saya bisa lebih santai,” lanjutnya.

Berada lebih banyak di rumah bukan berarti bisa bersantai. Ole Gunnar Solskjaer sudah meminta para pemainnya untuk berlatih dari rumah. Ia bahkan meminta pemainnya untuk memanfaatkan halaman rumah sebagai tempat latihan jika mereka memang memiliki halaman.

Andreas bercerita bahwa ia tetap berlatih untuk menjaga kebugaran seperti yang selalu diunggah dalam akun Instagram pribadinya. Andreas akan bangun jam tujuh pagi dan mulai menjalankan sesi latihan. Akan tetapi, ia masih merasa kesulitan untuk menjalani sesi latihan seperti ini. Ia seperti tidak terbiasa.

“Saya bekerja keras dengan melakukan beberapa latihan yang diberikan klub kepada saya seperti berlari dan banyak hal lain yang bisa dilakukan dari rumah. Namun, pada akhirnya saya hanya ingin main sepakbola lagi. Kami punya teman di sini tapi kami tidak bisa mengunjungi mereka karena lockdown. Saya hanya ingin kehidupan menjadi lebih normal,” tuturnya.

Untuk mengisi kekosongannya tersebut, pemain berusia 24 tahun ini terus berkomunikasi dengan rekan-rekan setimnya. Bermain game Fortnite dan FIFA menjadi kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi kejenuhan sehabis berlatih. Termasuk diantaranya bermain aplikasi TikTok.

“Ada banyak pembahasan tentang Fortnite dan FIFA dengan rekan satu tim. Ini cara untuk menghabiskan waktu. Luke Shaw adalah yang terbaik untuk bermain Fortnite, namun sekarang dia jarang main karena baru punya bayi. Mungkin yang terbaik saat ini adalah Victor Lindelof. Dia yang harus dikalahkan,” lanjut Andreas.

“Saya juga nonton berita setiap hari untuk melihat apakah semuanya semakin membaik, namun tampaknya keadaan semakin memburuk. Sulit menerima kalau musim ini akan batal. Kami tampil baik sebagai tim dan saya mulai menemukan diri saya lagi. Saya mencetak gol pada laga terakhir (vs LASK) dan kemudian berakhir. Momentuk baik kami telah berhebti dan kami tidak tahu apa kelanjutannya. Kami merasa seperti sedang melakoni pra-musim,”

Sama seperti Andreas, kita semua berharap keadaan bisa cepat membaik dan sepakbola bisa kembali berjalan seperti sedia kala. United sedang berada dalam momentum yang bagus karena mereka sudah 11 laga tidak terkalahkan, sementara bagi Andreas golnya ke gawang LASK seharusnya menjadi awal dari kebangkitan dirinya setelah terus dihujani kritik oleh para penggemarnya.