Foto: Manchester Evening News

Satu gol dari Ella Toone pada menit ke-83 ke gawang Arsenal pekan lalu, tidak hanya membawa United meraih kemenangan dalam lanjutan FA Women’s Super League musim 2020/2021. Kemenangan ini masih membuat United menjadi kesebelasa yang belum terkalahkan di liga bersama Chelsea. Tidak hanya itu, kemenangan tersebut juga menerukan tren positif United perempuan yang sudah lima kali menang beruntun di liga.

Mengumpulkan 16 poin dari 6 pertandingan membuat skuad asuhan Casey Stoney ini untuk sementara berada di peringkat pertama klasemen liga. Unggul satu poin dari Arsenal dan tiga poin dari Chelsea serta Everton yang berada pada urutan ketiga dan keempat.

Poin United di klasemen sementara sebenarnya bisa disalip oleh Chelsea yang baru bermain lima kali karena satu laga mereka harus ditunda karena ada salah satu pemain yang positif Covid-19. Sambil menunggu laga tersebut digelar, United tetap berstatus sebagai pemuncak setidaknya hingga Sabtu besok ketika United akan melawan tim kuat lainnya, Manchester City.

Keberhasilan menjadi pemuncak klasemen sementara Liga Super menandakan betapa cepatnya progres kesebelasan perempuan United ini. Baru berusia dua tahun lebih, mereka tidak minder meski harus berhadapan dengan kesebelasan yang usianya lebih tua dari mereka atau yang gelar prestisiusnya lebih banyak dari mereka. Hal itu terlihat jelas dari keberhasilan mereka mengalahkan Arsenal dan menahan imbang Chelsea.

“Saya bangga dengan mereka semua. Minggu-minggu ini merupakan minggu yang sangat berat karena banyak sekali masalah yang harus dihadapi seperti penundaan pertandingan dan lain sebagainya. Tapi mereka bisa melewati itu semua. Ini tim yang luar biasa. Kami sekarang percaya bahwa kami dapat mengalahkan tim terbaik di liga dan itu sangat penting,” kata Casey setelah mengalahkan Arsenal.

Keberhasilan tim perempuan United ini juga tidak lepas dari keberhasilan para rekrutan baru mereka yang mulai bisa beradaptasi dengan situasi sepakbola Inggris. Tobin Heath dan Christen Press mulai rajin masuk skuad utama. Begitu juga dengan pemain belakang asal Spanyol, Ona Batlle.

Satu yang paling mencuat adalah Alessia Russo. Rekrutan anyar musim ini tersebut adalah top skor sementara klub dengan tiga gol yang semuanya ia buat di liga. Ia bersanding dengan Ella Toone yang membuat jumlah gol yang sama. Namun, rasio gol Russo cukup baik karena hanya dibuat dalam empat pertandigan.

Perjalanan karier Russo cukup menarik. Ia sebenarnya sudah pernah mencicipi kompetisi Inggris bersama Chelsea dan Brighton and Hove Albion. Akan tetapi, ia tidak bisa bersinar. Ketika memperkuat tim sepakbola kampus North Carolina Tar Heels, penampilannya membaik yang kemudian membuat United tertarik untuk mendatangkannya musim ini.

Sindiran dari Rapinoe

Meski United menunjukkan perkembangan yang signifikan, namun tidak sedikit yang masih berkomentar miring tentang tim ini. Salah satunya adalah Megan Rapinoe. Menurut pemenang Piala Dunia perempuan 2019 lalu, United cukup konyol karena baru membentuk tim perempuan pada 2018 lalu disaat kompetisi Inggris untuk sektor perempuan sudah dibentuk pada 2010 lalu.

“Sepakbola perempuan di Inggris sama dengan di Amerika. Sama-sama tertinggal jauh. Bayangkan saja, ini sudah tahun 2020, Liga Super Perempuan sudah lama ada, kan? Lalu kami melihat klub seperti Manchester United berusaha keras membentuk tim perempuan. Bagi saya, itu memalukan,” kata Rapinoe.

Tidak sedikit yang menyerang Rapinoe atas ucapannya ini. Namun, tidak sedikit pula yang mencoba untuk berpikir positif. Setidaknya lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Atau mungkin, ucapan Rapinoe dipandang sebagai sebuah pujian karena bisa saja United versi perempuan bisa menjadi jagoan di Inggris jika dibentuk jauh-jauh hari.

“Setiap orang punya pendapatnya masing-masing, tapi Anda melihat betapa hebatnya klub ini sekarang. United sudah punya strategi dan rencana dan Anda bisa melihat kalau kami melakukannya dengan baik dari tahun ke tahun. Mulai dari promosi hingga tempat di mana kami sekarang ini,” kata kapten United, Katie Zelem.

“Sebagai klub dan pemain, Anda hanya ingin berbuat yang terbaik dan mudah-mudahan Manchester United akan menjadi tim perempuan yang bisa berada di posisi teratas Eropa suatu hari nanti,” ujarnya menambahkan.