Nama Warren Joyce sudah tak asing lagi buat kubu Setan Merah. Selama delapan tahun dia telah mengabdikan dirinya dalam jajaran pelatih The Red Devils.

Pria berusia 52 tahun itu memang bukan ikut menangani tim utama, melainkan membesut tim cadangan dan akademi Manchester United. Sejak 26 Mei 2008, Joyce mulai duduk di kursi tim kepelatihan akademi. Ketika itu menjadi wakil Ole Gunnar Solskjaer, penyerang legendaris United yang menjadi pelatih kepala. Selama dua tahun lebih dia mendampingi Solskjaer membina dan menggembleng bakat pemain-pemain muda Old Trafford.

Pada Desember 2010, akhirnya Joyce dipromosikan jadi pelatih kepala akademi, setelah rekannya memilih berkarir sebagai pelatih utama klub negara kelahirannya, Molde FK, di Liga Norwegia. Sejak itu dia bertugas mengembangkan permainan anak-anak muda Setan Merah.

Beberapa pemain yang dipercaya pelatih Jose Mourinho untuk membela tim utama pada musim 2016/2017 lalu merupakan anak-anak asuh Joyce di akademi, seperti Marcus Rashford dan Axel Tuanzebe. Bek Burnley yang mencuri perhatian musim lalu sehingga dipinang Everton, Michael Keane, juga mantan anak didiknya.

Selama delapan tahun berkarir di tim akademi United, tangan dingin Warren Joyce memang sudah banyak menghasilkan pemain-pemain muda berbakat; yang kini tak hanya memperkuat The Red Devils, tapi juga bersinar di klub-klub lain, bahkan di luar Inggris.

Tidak heran jika tawaran untuk melatih tim utama pun mulai berdatangan, namun memang bukan dari United. Klub kontestan Divisi Championship, level kedua kompetisi sepakbola Inggris, Wigan Athletic, pun memintanya menjadi pelatih kepala sejak 2 November 2016, dan Joyce memulai karir sebagai pelatih tim senior di Liga Inggris.

Sayangnya, kerja sama Joyce dengan Wigan ternyata tidak berlangsung lama. Meski pun kontraknya berdurasi 3,5 tahun, namun pria kelahiran Oldham, Inggris, 20 Januari 1965 tersebut hanya bertahan selama tak lebih dari empat bulan.

Pada 13 Maret 2017, Joyce memutuskan mundur dari jabatannya setelah hanya mampu memberikan enam kemenangan dan lima hasil imbang dalam 24 penampilan timnya yang berjuluk The Latics itu. Wigan sendiri akhirnya terpaksa harus turun tingkat ke League One karena hanya bisa bertengger di posisi ke-23 klasemen akhir musim lalu, tak lama setelah Joyce pergi.

Namun, Warren Joyce ternyata tak perlu menganggur terlalu lama. Meski pun sempat beberapa bulan tidak bekerja, kini dia sudah mendapatkan pekerjaan baru.

Klub Liga Australia, Melbourne City, tertarik pada kemampuannya, sehingga menawari sang manajer untuk menukangi tim utama mereka, yang berlaga di A-League, kompetisi level tertinggi sepakbola Negeri Kanguru tersebut. Joyce dinilai punya banyak pengalaman yang sangat dibutuhkan oleh klub berjuluk City Blues itu. Makanya, manajemen klub tersebut memilih untuk merekrut Joyce demi memperbaiki prestasi tim di musim mendatang.

“Dalam diri Joyce, kami sudah memiliki seorang manajer yang punya karir sepakbola yang panjang dan membanggakan, yang telah membuktikan dirinya di banyak lingkungan berbeda, baik sebagai manajer yang pragmatis maupun sebagai pelatih yang fleksibel dan terarah.”

“Pencapaian kariernya dan deretan rekan melatihnya di masa lalu menunjukkan budaya yang ideal dan taktik yang cocok untuk Melbourne City,” ungkap Wakil Pimpinan Melbourne City Simon Pearce ketika menjelaskan alasan pemilihan Joyce sebagai pelatih klubnya, dilansir oleh laman resmi liga setempat, A-League.com.au.

Sementara Joyce mengaku juga punya alasan mengapa dirinya tak bisa menolak kesempatan ini. Bahkan, kini dia merasa sudah tidak sabar untuk segera menangani anak-anak asuhnya yang baru.

“Saya senang bisa bergabung dengan Melbourne City yang saat ini tengah berevolusi. Orang-orang di klub ini, visi dan nilai-nilai mereka adalah satu kesatuan untuk membantu mengembangkan dan membangun tim ini sepenuhnya, yang berarti itu merupakan tawaran yang tidak mungkin ditolak. Saya tidak sabar untuk segera memulainya,” ucap Joyce memberikan komentar terkait klub barunya.

Joyce telah resmi menandatangani kontrak sebagai permulaan petualangan barunya di luar benua Eropa pada tanggal 19 Juni 2017 lalu. Namun, memang tak diketahui berapa lama durasi kontraknya bersama klub tersebut.

Satu hal yang menarik, Melbourne City merupakan salah satu klub yang dipayungi oleh City Football Group, perusahaan olahraga milik politisi da pengusaha asal Uni Emirat Arab, Mansour bin Zayed Al Nahyan dan Khaldoon Al Mubarak. Klub lainnya adalah Manchester City, rival sekota United. Semoga saja, Joyce tak berpaling ke kubu musuh ketika nanti pulang ke Inggris!