Foto: Twitter MU

Manchester United mendapatkan penggawa anyar yang kedua pada musim panas 2019 ini untuk memperkuat tim dalam menjalani kompetisi musim depan. Sang pemain baru adalah Aaron Wan-Bissaka, bek muda berusia 21 tahun yang direkrut dari tim papan tengah Premier League Inggris, Crystal Palace. Manajemen tim Setan Merah pun harus merogoh kocek hingga 50 juta paun untuk bisa membawa pemain yang beroperasi sisi kanan lini belakang itu ke Theatre of Dreams. Sebagai bintang baru, tentu saja Wan-Bissaka akan menyandang ekspektasi besar dari publik Old Trafford.

Wan-Bissaka sendiri datang dengan modal performa impresif dalam 39 pertandingan di semua ajang pada musim lalu bersama Palace. Tidak hanya itu, bakat besarnya disebut-sebut ternyata sudah menarik perhatian Jose Mourinho ketika masih duduk di kursi pelatih, sebelum digantikan oleh Ole Gunnar Solksjaer pada Desember 2018 lalu. Namun, memulai karier di klub sebesar United tentu tak akan semudah ketika dirinya bermain untuk mantan timnya yang berjuluk The Eagles. Salah seorang legenda The Red Devils era 1990-an, Paul Parker pun memperingatkan Wan-Bissaka soal hal ini.

Parker yang membela United pada periode 1991-1996 di era kepelatihan manajer legendaris Sir Alex Ferguson, paham betul apa artinya bermain bagi tim Setan Merah. Dia mengingatkan Wan-Bissakan bahwa bermain untuk United akan jauh lebih sulit dibandingkan ketika masih memperkuat Palace. Menurut pria yang dulu juga bermain sebagai bek kanan itu, sang junior akan mendapatkan tekanan yang jauh lebih besar agar selalu mampu tampil bagus dan menghasilkan trofi juara bagi publik Old Trafford. Apalagi dalam beberapa musim terakhir United sedang terpuruk, dan berharap bangkit lagi.

“Bermain untuk United, Anda akan segera menyadari perbedaannya dalam hidup Anda. Ini memberi lebih banyak tekanan pada Anda, dan penting bagi Anda menggunakannya dan membawanya maju, karena jika Anda melakukannya, dan itu berjalan dengan benar, tidak ada tempat yang lebih baik untuk bermain.”

“Dia [Wan-Bissaka] harus menutup semua yang ada di sekitar, karena permainannya saat ini sangat berubah. Dia harus mengerti akan ada tekanan padanya baik di dalam maupun di luar lapangan. Dia perlu menjaga semua orang yang dia kenal dekat,” ungkap Parker dilansir Eurosport.

Meski begitu, eks bek kanan tim nasional Inggris yang kini berusia 55 tahun itu meyakini bahwa Wan-Bissaka akan bisa meraih kesuksesan bersama United. Bahkan, Parker pun juga mempercayai bahwa jebolan tim akademi Palace itu bisa bersaing merebut tempat inti dalam skuat tim nasional Inggris.

“Dia punya kesempatan untuk maju dan bersaing jadi bek kanan Inggris, karena tidak ada kepastian siapa yang pasti menjadi bek kanan Inggris saat ini. Peluang itu masih terbuka. Langkah ini memberi dia peluang yang lebih baik, karena dia telah memilih United,” kata Parker berkomentar lebih lanjut.

“Jika dia mulai tampil bagus di sana, itu akan memberi lebih banyak tekanan pada Gareth Southgate [pelatih tim nasional Inggris saat ini] untuk memilihnya. Mengingat usianya, itu menempatkan dirinya dalam posisi yang baik, karena dia hanya akan tampil lebih baik,” tambah Parker.

Sang senior bahkan mengklaim Wan-Bissaka sebagai bek kanan terbaik di Inggris saat ini. Klaim itu bukan tanpa alasan, karena menurutnya pemain kelahiran Croydon, Inggris, 26 November 1997 tersebut punya kelebihan pada kemampuan bertahan yang lebih baik, jika dibandingkan dengan bek kanan-bek kanan lainnya.

“Saya telah sering melihat Wan-Bissaka bermain musim lalu, baik di kandang maupun di luar kandang bersama Palace, dan saya terus mengatakan, bagi saya dia merupakan bek kanan terbaik di negara ini. Orang-orang mungkin akan memuji Kyle Walker [Manchester City] dan Trent Alexander-Arnold [liverpool], tetapi sebagai full-back, pertama dan paling utama di posisi nomor dua [di lini belakang], Anda harus mampu bertahan, dan dia pastinya bisa bertahan. Dia adalah bek sayap terbaik dalam situasi satu lawan satu, tanpa keraguan,” kata Parker yang memberikan pujian untuk Wan-Bissaka.

“Orang-orang bisa melewatinya, tapi dia punya kecepatan, di tahu kapan harus melakukan tekel, dia meluncur masuk, dan dia mengingatkan saya pada Des Walker [mantan bek tim nasional Inggris di era Parker] dalam caranya bertahan. Gaya lari berkaki panjang, tetapi menjejak tanah dengan cepat.”

“Dia menikmati peran bertahan, yang jarang terjadi karena sebagian besar pemain sekarang ingin jadi terkenal dengan bermain menyerang, jadi pemberi umpan silang yang hebat, melakukan overlap dan mencetak gol. Prioritasnya bertahan, dan dia berkembang untuk membuat tekel,” pungkas Parker. Kita tunggu saja pembuktian Wan-Bissaka bersama The Red Devils mulai kompetisi musim depan!