Memasuki musim keduanya bersama Manchester United, manajer Jose Mourinho sepertinya mulai mendapatkan tekanan yang lebih berat. Membawa tim Setan Merah untuk kembali menjadi jawara dengan memenangkan trofi Premier League Inggris 2017/2018 menjadi salah satu target utama yang dibebankan pada pelatih berkebangsaan Portugal tersebut; setelah musim lalu sukses memberikan tiga trofi dan membawa United kembali ke Liga Champions meski lagi-lagi gagal di liga domestik.

Di awal musim 2017/2018 ini, The Red Devils sempat membuncahkan harapan besar para petinggi klub dan semua publik Old Trafford dengan tampil perkasa dalam beberapa pertandingan pembukan liga. Sayangnya, seiring dengan meningkatnya persaingan dalam beberapa pekan kemudian, United pun mulai kembali terjangkit ‘penyakit lama’ sejak ditinggal oleh manajer legendaris Sir Alex Ferguson di akhir musim 2012/2013 silam, yakni soal konsistensi di atas lapangan.

Pasukan Mourinho pun gagal mempertahankan penampilan terbaiknya seperti yang dipertontonkan pada awal musim; bahkan hingga paruh kedua musim di awal 2018 ini. Tidak heran, meski saat ini masih bertengger di posisi kedua klasemen sementara Premier League, namun faktanya United tertinggal jauh hingga 15 poin dari klub rival sekota, Manchester City yang terus memimpin dengan 62 poin hingga pekan ke-22.

Maka itu pula, Mourinho dikabarkan telah mendapat tekanan hebat dari para petinggi United dalam beberapa minggu terakhir, sehingga ada yang mengklaim bahwa manajer yang menjuluki dirinya sebagai The Special One itu tidak akan bertahan lama lagi di Old Trafford.

Seperti dilaporkan oleh media Inggris Daily Mail belum lama ini, mereka pun menulis judul berita, ‘Mourinho tampaknya mengalami sindrom musim ketiga setahun lebih cepat bersama United’. Menurut laporan tersebut, isu tersebut muncul setelah tokoh senior The Red Devils membocorkan bahwa Mourinho sudah tidak kuat dengan tekanan yang dialaminya, sehingga diprediksi akan mengundurkan diri di akhir musim.

Sementara The Mirror mengklaim bahwa para petinggi klub tidak yakin Mourinho bisa mengakhiri dominasi City di Premier League musim ini, sehingga memilih untuk menunda perpanjangan kontrak bagi sang manajer. Seperti diketahui sebelumnya, pada awal musim United sempat dikabarkan akan segera memperpanjang kontrak pelatih berusia 54 tahun itu.

Kontrak Mourinho sendiri seyogianya masih berlaku sampai Juni 2019 mendatang dan terdapat opsi perpanjangan kontrak hingga 2020. Namun sampai kini, masih belum ada lagi tanda-tanda kontraknya akan diperpanjang, karena pihak manajemen klub disebut belum memutuskan soal masa depan Mourinho dengan kondisi saat ini.

Tidak hanya itu, kondisi tersebut juga semakin diperparah dengan perseteruan antara Mourinho dan para petinggi United. Seperti rumor yang telah beredar di media massa, pelatih kelahiran Setubal, Portugal, 26 Januari 1963 ini dikabarkan bersitegang dengan salah seorang bos klub, Ed Woodward.

Awal permasalahannya disebut-sebut terkait dengan permintaan Mourinho untuk mendatangkan bek Tottenham Hotspur, Danny Rose, yang saat ini memang tengah menjadi buruan sejumlah klub elit Eropa. Sayangnya, keinginan sang pelatih malah ditolak oleh Woodward, dengan alasan banderol Rose yang sekitar 45 juta paun (Rp 827 miliar) dinilai tak masuk akal untuk level pemain sepertinya.

Kedua kondisi inilah yang membuat hubungan antara Mourinho dengan manajemen klub semakin memanas belakangan ini. Apalagi, beberapa bulan yang lalu dia juga sempat digosipkan akan jadi nakhoda baru klub Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) pada kesempatan berikutnya jika dia meninggalkan Old Traford.

Bahkan, manajemen klub berjuluk Les Parisien tersebut dikabarkan sudah membuka pembicaraan dengan perwakilan Mourinho. PSG yang sudah siap untuk menggodanya dengan tawaran gaji besar pun sepertinya punya peluang besar. Apalagi, Mourinho sempat memberi isyarat tidak akan mengakhiri kariernya di Old Trafford, karena masih ingin mencari tantangan baru.

“Satu-satunya hal yang bisa saya katakan adalah saya masih bekerja tanpa harus mengkhawatirkan apapun. Saya pelatih dengan ambisi dan keinginan melakukan hal-hal baru. Saya tidak yakin akan menghabiskan karier di Manchester,” ungkap Mourinho pada saat itu, seperti dilansir Telefoot pada Oktober 2017 lalu.

Selain itu, PSG juga memiliki senjata pamungkas untuk merayu Mourinho agar bersedia pindah, yakni Direktur Olahraga PSG Antero Henrique yang diketahui punya hubungan dekat dengannya. Henrique pernah bekerja bersamanya di klub Portugal, FC Porto pada 2002-2004. Saat itu, dia mendatangkan sejumlah pemain bintang yang membantu Mourinho berjaya di Porto.

Lalu, benarkah rumor soal perseteruan antara Mourinho dengan petinggi United tersebut, yang akan membuatnya lebih cepat angkat kaki dari Old Trafford? Lihat saja yang terjadi hingga akhir musim.