Desas-desus hilangnya Anthony Martial akhirnya terkuak. Si pemain nyatanya masih berada di Paris untuk menemani kekasihnya, Melanie Da Cruz Pires, sehabis melahirkan anak pertama mereka.

Sebelumnya Martial meminta izin pada Jose Mourinho untuk menemani kekasihnya tersebut untuk melahirkan. Akan tetapi, setelah anaknya yang diberi nama Swan Anthony Martial tersebut lahir, Martial tak kunjung hadir lagi di pemusatan latihan United di USA. Para pemain Setan Merah sendiri bahkan sudah kembali ke Manchester pada Rabu malam kemarin.

Dalam akun twitter pribadinya, ia telah meminta maaf kepada semua penggemar United yang mempertanyakan profesionalitasnya bersama Setan Merah. Mantan pemain AS Monaco ini mengaku terpaksa meliburkan diri lebih lama dari yang diberikan karena ada sedikit masalah pada kekasihnya setelah melahirkan Swan.

“Terima kasih untuk semua pesan yang diberikan. Si Kecil Swan sudah baik-baik saja, untuk ibunya dia sempat berada dalam masa-masa sulit. Syukurlah sekarang dia baik-baik saja. Maaf untuk semuanya tapi keluarga saya adalah prioritas utama. Saya kembali besok (Kamis) ke Manchester.”

Hal ini tentu saja menjawab rasa bingung Jose Mourinho yang sempat dibuat heran oleh anak asuhnya tersebut. Mourinho sebenarnya tidak mempermasalahkan kalau Martial meminta izin untuk urusan keluarga seperti ini. Akan tetapi, ia sebenarnya hanya memberikan libur sampai hari Sabtu atau saat United bersiap melawan Liverpool.

“Martial baru saja punya bayi dan lahir dalam keadaan sehat, cantik dan saya bersyukur sekali. Dia seharusnya sudah berada di sini tapi dia sekarang tidak ada di sini,” tuturnya setelah United dikalahkan Liverpool 1-4.

Akun Instagram keduanya pun tidak pernah update lagi sejak keduanya memposting foto bayi mungil tersebut. Hal ini jelas memunculkan spekulasi kalau karier Martial tampaknya sudah tidak lama lagi di kota penghasil katun terbesar.

Seringkali muncul berita yang menyebut bahwa Martial ingin hijrah karena tidak terima dengan keputusan Jose Mourinho yang musim lalu menjadikannya sebagai super sub. Sempat bermain apik pada paruh pertama musim dan merebut tiga gelar pemain terbaik bulanan klub, penampilan Martial pun tiba-tiba melorot pada paruh kedua. Penampilannya semakin mengecewakan setelah United mendatangkan Alexis Sanchez musim lalu.

Beberapa kesebelasan dikabarkan tertarik kepada pemain berusia 23 tahun ini. Sebut saja Tottenham Hotspur, PSG, Chelsea, dan Bayern Munich. Nama kedua dan ketiga bahkan menjadikan Martial sebagai target utama.

Tidak hadirnya Martial memang menimbulkan masalah mengingat ia merupakan satu-satunya striker yang dibawa Mourinho ke Amerika Serikat. Sejak lawan AC Milan, United terpaksa memainkan Alexis Sanchez sebagai striker. Alexis memang bisa bermain di depan tetapi sentuhannya jelas berbeda dibandingkan striker United lainnya.

Ketiadaan striker membuat lini depan Setan Merah melempem dan bergantung kepada pemain tengahnya untuk mencetak gol. Ia bahkan seperti menyindir Martial dengan menyebut kalau pemainnya yang rela memutus waktu liburnya adalah pemain-pemain yang punya spirit tinggi.

“Para pemain saya memiliki gairah yang luar biasa. Tapi kami butuh gairah lebih di lini depan. Kami akan pergi ke Munich untuk bertanding sekali lagi sebelum bertarung di Premier League. Dengan semangat yang luar biasa kami akan memiliki mayoritas pemain kami. Saya ulangi: mayoritas pemain kami memiliki spirit yang sangat tinggi, kami akan mengerahkan semuanya untuk bersaing di Premier League.”

Yang menarik, apakah United akan tetap mendenda Martial atas kejadian ini. Mengingat ada rumor yang mengatakan kalau manajemen United akan memberi denda kepada Martial sebesar 3 setengah miliar rupiah atas sikap indisiplinernya tersebut.

Namun yang pasti, melihat itikad baik Martial, besar kemungkinan kalau dirinya masih akan berjuang untuk memperebutkan satu tempat di lini depan Manchester United.