Foto: Mirror.co.uk

Kedatangan Harry Maguire ke Manchester United memang mengejutkan banyak orang. Bukan karena kepindahannya, melainkan karena banderolnya yang sangat tinggi. Pemain berusia 26 tahun ini hijrah dengan membawa label sebagai pemain belakang termahal di dunia. Setan Merah menebusnya dari Leicester City dengan nilai lebih dari 1 triliun rupiah.

Transfer ini menimbulkan pro dan kontra. Ada yang merasa kalau Maguire memang layak dibeli dengan harga tinggi. Namun tidak sedikit yang merasa kalau 80 juta paun untuk eks pemain Sheffield United ini terlalu berlebihan. Salah satunya adalah legenda Arsenal dan timnas Inggris, Paul Merson.

Ketika menjalani tugasnya sebagai pundit, Merson menyebut kalau keputusan United membeli mahal Maguire adalah tindakan yang sangat konyol. Hal itu ia ungkapkan sebelum Setan Merah bertemu melawan Chelsea pada Minggu malam (11/8) lalu.

“Maguire dihargai 80 juta poundsterling. Apa yang dilakukan United adalah bentuk kekonyolan di level tertinggi,” tutur Merson di depan kamera Sky Sports.

Entah mendengar perkataan Merson atau tidak, namun ucapan tersebut dibalas Maguire dengan penampilan apik di atas lapangan. United menang 4-0 dengan Maguire mendapat predikat Man of the Match dari stasiun TV yang mempekerjakan Merson. Ia mendapat nilai 8 dari Manchester Evening News karena mampu memberikan rasa aman kepada lini belakang United dan beberapa kali membantu Luke Shaw yang pada pertandingan tersebut tampil tidak cukup baik.

Melihat orang yang dikritiknya bermain bagus, Merson akhirnya berubah pikiran. Dengan cepat, ia meralat penilaiannya tentang pemain yang sudah didekati sejak era kepelatihan Sir Alex Ferguson tersebut. Setelah pertandingan, ia mengakui kalau sudah salah menilai Maguire dan beralasan kalau ucapan sebelumnya adalah bentuk rasa kritisnya yang sudah melewati batas.

“Dia tampil baik, dia memimpin lini belakang dengan baik, dan dia tidak membingungkan rekan setimnya. Saya pikir dia melakukan tugasnya dengan baik. Jadi, saya sedikit tidak sopan dengan cara itu (menyebut Maguire konyol). Dia adalah pemain yang sudah tampil pada semifinal Piala Dunia, dia adalah pemain kelas internasional, dan saya merusaknya dengan perkataan saya. Saya akan menjadi orang pertama yang mengakui (kesalahan) itu,” tuturnya dalam acara The Debate.

“Saya terlalu keras mengkritiknya pada acara Soccer Saturday. Saya akan mencoba menghubunginya pada hari Senin dan saya akan mencoba berbicara dengannya pada hari Selasa. Saya merasa terlalu kritis. Saya mengatakan tidak sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran saya. Saya agaknya tidak benar-benar memberinya pujian yang layak untuk dia. Saya dibesarkan di era ketika Inggris sudah memiliki Tony Adams atau John Terry. Dia jauh lebih baik dari apa yang mereka dapatkan. Dia melakukannya dengan baik dan dia akan menjadi semakin baik lagi.”

Bukan kali ini saja, Merson melepaskan statement yang “asal” sebelum dia meralatnya kembali. Musim lalu, ia menyebut kalau tren tanpa kalah Arsenal yang sudah berlangsung dalam 13 pertandingan akan terhenti ketika bertemu melawan Liverpool. Saat itu, ia memprediksi kalau Meriam London akan kalah 3-1 dari Si Merah.

Namun yang terjadi di atas lapangan adalah sebaliknya. Arsenal sukses memperpanjang tren unbeaten mereka dengan menahan imbang Liverpool 1-1. Merson kemudian mengakui kesalahannya dalam akun Twitter pribadinya.

“Arsenal bermain baik, kemarin saya menilai mereka salah dan saya sangat senang mereka membuat saya memakan kata-kata saya. Mereka semakin meningkat setiap minggu dan saya sebenarnya tidak pernah berharap Arsenal mendapat hasil buruk. Saya hanya mencoba memberikan pendapat jujur saya.”