Ole Gunnar Solskjaer mengungkapkan bagaimana pengaruh mantan manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, telah membantu kinerjanya sejak mengambil alih kursi kepelatihan klub akhir tahun lalu.

Di sisi lain, Solskjaer sendiri menghabiskan 11 musim di United, dan mencetak gol kemenangan di final Liga Champions untuk timnya itu guna melengkapi treble winner pada 1999 di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, yang pensiun pada 2013.

Pria Norwegia itu juga akhirnya bisa kembali ke pelukan klubnya, dan bahkan berhasil memulai mimpinya sebagai manajer United di Old Trafford. Dan sejak menggantikan posisi yang sebelumnya diduduki Jose Mourinho itu, ia telah meraih tiga kemenangan beruntun. Menyikapi hal ini, Solkjaer mengungkapkan bahwa hasil positif yang ia raih tidak terlepas dari peranan Sir Alex Ferguson.

“Saya sudah memiliki pengalaman spesial di sini selama 15 tahun. Jadi, jelas dia (Sir Alex Ferguson) memengaruhi saya, dan selama 15 tahun itu, pengaruhnya lebih banyak dari yang orang kira. Jadi, apa yang saya lakukan sejak pekan sebelumnya, adalah buah dari pengaruh besar tersebut,” kata Solskjaer dilansir dari Sky Sport.

“Saya juga telah memberi informasi kepadanya sebelum saya memulai berbagai pertandingan, dan dia juga bahkan mengunjungi saya dan tim kemarin (jelang pertandingan melawan Bournemouth). Saya pikir dia menikmati waktunya di tempat latihan, dan saya memiliki beberapa obrolan yang bagus dengannya. Dia sangat mendorong motivasi kami.”

“Dia tahu bahwa staf yang saya miliki sudah pas untuk tim ini, dan dia tahu bahwa kami bisa melakukan apa pun yang kami bisa hingga detik terakhir kami berada di sini. Yang jelas sekarang, kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk Manchester United. Kami akan lakukan itu dengan sebaik mungkin.”

Selain itu, Ole Gunnar Solskjaer juga tampak dengan cepat mengubah gaya permainan United, dengan tiga hasil positif dari tiga pertandingan mereka di bawah manajemennya. Bayangkan saja, hanya dalam tiga pertandingan, United berhasil menghasilkan 12 gol. Hasil ini adalah hasil yang tidak pernah didapatkan selama mereka berada di bawah asuhan Mourinho.

Terlepas dari awal yang mengesankan tersebut, kurangnya pengalaman manajerial Solskjaer menyisakan keraguan ‘apakah ia harus tetap dianggap sebagai kandidat untuk menjadi manajer permanen di Old Trafford atau tidak?’

Selain musim singkat dan tidak berhasil dengan Cardiff di Premier League pada 2014, pria dengan sebutan Baby Face itu juga hanya mengelola klub Norwegia, Molde. Menyikapi hal ini, Solskjaer lalu mengatakan bahwa semua keraguan tersebut adalah hak penilaian seseorang terhadapnya, dan itu tidak terlalu bermasalah baginya.

“Saya tidak tahu apakah saya akan tetap berada di sini, di level ini atau tidak. Tapi saya sekarang masih fokus untuk mengurusi semua masalah di klub ini. Saya sudah menghabiskan 15 tahun di sini, dan itu adalah pengalaman yang sekaligus saya manfaatkan untuk membangun semuanya kembali,” jelas Solskjaer.

“Saya saat ini hanya melihat semua orang, ketika saya berjalan melalui koridor di stadion, mereka mengapresiasi keberadaan saya, dan saya nyaman berada di lingkungan seperti itu. Jadi, terserah saja jika banyak orang yang mungkin menilai semua trek rekor saya, jika saya berhasil membuat gebrakan besar, mungkin saya akan menikmati hal yang lebih dari penilaian mereka.”

 

Sumber: Sky Sports