Foto: All My Sport News

Legenda Mancheser United Ryan Giggs menilai jika Marcus Rashford adalah salah satu di antara pemain muda terbaik di era sepakbola modern saat ini. Selain itu, dia juga menyebut Jadon Sancho dan Erling Haaland sebagai dua pemain muda lainnya yang sama berbakatnya. Mungkin agak kebetulan, karena kedua pemai Borussia Dortmund itu sendiri sempat dikaitkan dengan kepindahannya ke Old Trafford sejak bulan Januari lalu.

Terlepas dari itu, Erling Haaland –pemain yang Ole Gunnar Solskjaer ingin rekrut– telah mencetak 12 gol bersama klub barunya Dortmund. Sementara rekan satu timnya Sancho memiliki 14 gol dan 16 asis di musim ini. Tidak kalah dari kedua pemain se-genenasinya itu, Rashford juga telah mencetak 18 gol di semua kompetisi sebelum ia menderita cedera punggung.

Lebih uniknya lagi, pemain asal Inggris tersebut memainkan peran kunci dalam ambisi besar Manchester United yang ingin finis empat besar. Melihat semua pencapaian itu, Ryan Giggs yakin, jika Rashford beserta Haaland dan Sancho pasti memiliki masa depan yang cemerlang sebagai bintang sepakbola.

“Saya pernah melihat dia (Rashford) datang ke tim ini (United). Dia pemain yang sangat berbakat dan memiliki masa depan yang cerah. Saya tidak ragu untuk mengatakan hal ini,” tutur Giggs kepada Laureus.com tentang Rashford, Sancho dan Haaland.

“Selain itu, saya juga melihat Jadon Sancho sebagai pemain yang tidak kalah berbakatnya. Dia bermain di Dortmund, sungguh, dia pemain muda yang membuat keputusan berani untuk meninggalkan Manchester City. Dia pergi ke negara lain pada usia muda.”

“Rekan setimnya pun tidak kalah berbakat. Dan dia benar-benar telah membuat perbedaan meski masih berstatus pemain baru. Erling Haaland, Anda pasti sudah tahu jika dia terus-terusan mencetak banyak gol.”

Namun, Ryan Giggs ternyata tidak hanya menyebutkan tiga pemain muda terbaik versinya saja. Dia juga dengan pede menambahkan bahwa pemain asal Wales, yang notabene adalah anak asuhnya, memiliki bakat-bakat terbaik yang siap bersaing di era sepakbola modern.

“Saya punya banyak pemain muda yang bagus di tim Wales saya. Pemain seperti David Brooks, Dan James dan Ethan Ampadu. Sangat bagus ketika Anda melihat pemain muda meledak-ledak di usia mereka, dan mereka sama sekali tidak punya rasa takut. Mereka tidak terlalu memikirkan permainan dan hanya ingin mengekspresikan diri. Dan itu benar-benar mengejutkan,” ujar Giggs dikutip dari Metro.

Bagaimanapun, agaknya tidak mengherankan bila Ryan Giggs sangat memuji setiap bakat yang ada di era sepakbola modern. Pasalnya, ia sendiri, tentu saja dengan bakatnya di masa muda, sangat dibina dengan baik oleh salah satu manajer terbaik dalam sejarah. Ya, siapa lagi kalau bukan Sir Alex Ferguson. Jadi Giggs mungkin merasa bahwa bakat muda adalah aset yang sangat berharga bagi sebuah era sepakbola.

“Saya juga pernah muda. Dan saya dibina oleh Sir Alex Ferguson. Dia benar-benar menjadi pengaruh terbesar dalam karier saya. Dia memiliki segalanya sebagai manajer sepakbola. Secara praktis dia tahu permainan sepakbolanya, dan dia tahu para pemainnya,” ungkap lulusan akademi United angkatan 1992 itu.

“Unsur manajer sepertinya sangat besar, di mana dia harus mendapatkan yang terbaik dari para pemain muda hebat. Dia juga harus tahu kapan harus memberi Anda pengering rambut, di mana dia akan sedekat itu dengan Anda dan berteriak pada Anda. Tetapi dia juga tahu kapan harus meletakkan lengannya untuk merangkul Anda.”

Selain soal menghargai pemain muda, Ryan Giggs juga mencontoh segala cara yang Sir Alex Ferguson lakukan ketika melatih pemain asuhannya, terutama pemain muda. Dan ia mengungkapkan bahwa manajer legenda itu memiliki jiwa yang selalu merangkul dengan prinsip kedisplinan yang tinggi. Maka hal seperti inilah yang diikuti Giggs selama melatih.

“Dia (Sir Alex Ferguson) berevolusi seiring waktu. Jika Anda kembali ke masa waktu saya masih bermain, ada lebih banyak staf daripada pemain yang dia miliki. Dia memeluk prinsip itu. Dia mencentang setiap kotak keperluan, dan saya mencontoh banyak hal dari apa yang saya lihat dari Sir Alex. Seperti standar dan disiplin,” tandas Ryan Giggs.

“Dalam kerangka itu, semuanya adalah cara saya menangani pemain, terutama ketika saya menjadi manajer. Saya telah melihat bagaimana dia (Sir Alex) menangani orang-orang seperti Eric Cantona. Jadi ini semua adalah hal yang hanya dapat membantu saya dalam hal kepemimpinan. Ide-ide ini dapat saya teruskan dalam pekerjaan saya sekarang.”

“Salah satu hal terpenting yang saya pikir orang lupa adalah menikmati diri sendiri. Itu hal terakhir yang saya katakan kepada pemain saya ketika mereka keluar untuk bermain. Dan itulah yang akan dikatakan Sir Alex kepada para pemain sebelum saya dan tim bermain; ‘nikmati diri kalian’. Dan saat itulah Anda bisa mengekspresikan diri. Anda bisa menentukan kapan Anda menjadi yang terbaik.”