Foto: Metro.uk

Dampak sensasional Bruno Fernandes telah mengubah cara bermain Manchester United. Perannya telah membuat segala macam masalah kebuntuan dapat teratasi. Situasi semacam ini mirip dengan situasi ketika Eric Cantona pertama kali datang ke Old Trafford. Dan sekaligus situasi ini memunculkan pertanyaan, “bisakah Fernandes mengulangi prestasi yang sama dengan Cantona, yang berhasil mendorong klub meraih gelar Premier League?”

Pembahasan ini sangat dikonsentrasikan oleh Paul Ince. Sebagai mantan pemain United, ia bahkan adalah salah satu orang yang merasakan penantian 26 tahun Setan Merah untuk menjadi juara Inggris. Di mana saat itu Eric Cantona menjadi faktor utamanya. Oleh sebab itu, ia sangat melihat gaung inspirasi Cantona dalam penampilan Fernandes.

“Ketika saya melihat Cantona di masa awal-awalnya di Old Trafford, United telah memenangkan Piala Winners saat melawan Barcelona. Dan United juara Piala FA. Jadi kami tidak terlalu jauh untuk memenangkan juara liga kala itu. Ya memang hanya gelar liga saja yang tidak kami miliki saat itu,” pungkas Ince kepada Monday Night Football.

“Saya telah melihat Eric bermain di Charity Shield di Wembley, ketika dia mencetak hat-trick (untuk Leeds saat melawan Liverpool). Saya berpikir bahwa dia terlihat sebagai pemain yang layak menjadi pengaruh. Saya juga terpikir awalnya, bagaimana jika dia datang ke Old Trafford.”

Paul Ince sendiri sedikit menceritakan awal kedatangannya ke Old Trafford, dan menjelaskan betapa ia sangat terkesan ketika melihat Eric Cantona bergabung dengan United. Menurut pengamatannya, di awal kedatangannya, Cantona adalah sosok penyatu dan pengaruh yang berhasil membuat tim Setan Merah memiliki ambisi.

“Saya bergabung dengan United di musim 1989/1990. Bryan Robson adalah idola saya, dan saya sangat senang ketika harus setim dengan Mark Hughes. Semua pemain ini merupakan nama besar. Saya takut untuk berinisiatif, dan hanya duduk di sudut serta tidak mengucapkan sepatah kata pun,” ujar Paul Ince.

“Saya pikir menarik untuk diceritakan ketika saya melihat bagaimana Eric Cantona di awal kedatangannya ke klub. Ketika dia masuk, pria bertubuh 6 kaki 3 inci itu seperti patung monumen. Dia menghadirkan pengaruh di sekililingnya. Dia hanya duduk di sana, dan menjadi poros utama di tim utama.”

“Dia datang dan menyatukan kami semua. Dia adalah bagian yang hilang dalam teka-teki tim Manchester United kala itu. Dia menciptakan banyak dampak positif yang luar biasa, dan dia berhasil membuat semua orang meningkatkan permainan mereka. Menurut saya itulah yang telah dilakukan Fernandes sekarang.”

Eric Cantona mencetak sembilan gol di liga selama musim pertamanya sebagai pemain Manchester United. Jumlah golnya ini sangat mirip dengan apa yang telah ditorehkan Fernandes di dua musim pertamanya. Maka tidak salah rasanya bahwa, apa yang pemain asal Portugal itu lakukan memang memiliki pengaruh yang mirip dengan Cantona.

Foto: Sky Sports

“Eric Cantona benar-benar bisa melakukan segalanya. Terdapat momen-momen di mana Anda harus memenangkan pertandingan, dan Anda benar-benar melakukannya. Klub lain berusaha mengejar kami, dan kami tidak banyak memenangi gelar. Tapi gol yang dia (Cantona) cetak sangat dibutuhkan,” tandas Ince.

“Anda tahu, saat-saat ketika Anda mulai khawatir, mulai panik, dan permainan tidak berjalan sesuai keinginan Anda, Anda pasti tidak tahu dari mana datangnya hasil positif. Saat itulah dia (Cantona) akan muncul dan mencetak gol penting. Saya pikir itu mungkin sama dengan yang dilakukan Fernandes sekarang. Dia mencetak gol penting.”

Selain gol –dan asis– dari Bruno Fernandes yang membuat pengaruhnya terlihat jelas, Paul Ince juga tertarik pada kemampuannya di atas lapangan. Terutama kemampuannya untuk mengeluarkan yang terbaik dalam diri pemain lain. Seolah-olah, ia berhasil menunjukkan kepemimpinan yang nyata sejak kedatangannya dari Sporting Lisbon.

“Saya pikir dia (Fernandes) sangat impresif ketika dia pertama kali datang. Dia benar-benar hebat. Tahun ini, menurut saya dia tidak begitu impresif, tetapi dia masih menjadi faktor utama dalam tim. Dia masih menjadi jimat. “Kadang-kadang Anda mungkin tidak melihatnya selama 25 menit, tetapi dia selalu memiliki kemampuan teknis untuk melakukan sesuatu yang ajaib di waktu yang tepat,” ungkap mantan pemain West Ham United tersebut.

“Apakah itu gol lewat penalti, operan, atau tendangan bebas, dia selalu mendapatkan momen terbaiknya. Jadi Anda tidak akan pernah bisa mengesampingkannya dari permainan United. Para pemain lain mencintainya, dan dia punya karakter tentang kepemimpinan. Saya berbicara tentang karakter sepanjang waktu, dan bagaimana United pernah kehilangan sifat itu dalam beberapa waktu.”

“Tapi ada saat ketika saya melihatnya, dia benar-benar bisa memotivasi rekan-rekannya. Dia menuntut setiap pemain untuk mengeluarkan semua kemampuan yang ada. Dia menjadi sosok yang unik untuk seseorang yang datang dari negara asing –Portugal– ke klub seperti Manchester United. Dia adalah pemenang, dan karakter itu menular ke pemain lain.”

Namun kendati begitu, yang masih harus dilihat adalah; apakah Bruno Fernandes dapat membuat perbedaan –seperti Cantona– dan meraih gelar untuk United di masa-masa penuh tekanan?

Menurut Paul Ince, ketika Eric Cantona datang ke United, mereka masih berada di bawah tekanan serta tuntutan untuk memenangkan gelar juara liga. Sedangkan Manchester United tahun ini tidak berada di bawah tekanan apapun untuk memenangkan gelar.

Sebabnya adalah, United masih memiliki masalah utama pada pola permainan dan konsistensinya. Tapi bukan berarti hal ini menjadi alasan untuk tidak berjuang meraih gelar juara. United tetap harus punya ambisi juara. Hanya saja masih agak sulit untuk berharap jika mereka bisa berada di atas angin dalam menantang tim seperti Liverpool atau Manchester City.

“Sekarang tekanannya terus berlanjut, namun bukan karena harus dituntut juara liga, tetapi lebih ke masalah permainan. Saya pikir mereka (United) mungkin akan memenangkan gelar. Fernandes adalah pemain hebat, dan apa yang dia serta pemain lain lakukan saat ini benar-benar penting. Saya tidak mengatakan bahwa Fernandes tidak akan punya masalah. Saya hanya menganggap bahwa dia punya punya kualitas untuk membantu United,” tegas Paul Ince.