Foto: Irish Examiner

Marcus Rashford bermain dengan peran serta formasi baru saat Manchester United ditahan imbang oleh Liverpool pada pekan kesembilan Premier League. Namun, mantan manajer United Jose Mourinho tidak terlalu setuju dengan peran baru Rashford, meskipun di satu sisi ia memuji keputusan Ole Gunnar Solskjaer atas keberaniannya memainkan anak asuhnya di posisi tersebut.

Selain itu, menurut Mourinho, Rashford tidak akan membaik jika ia dimainkan sebagai target man. Kendati berhasil mencetak gol untuk United guna mengakhiri rekor 100% kemenangan Liverpool di Premier League, akan tetapi pemain asal Inggris tersebut masih belum bermain dalam posisi terbaiknya.

Sebelumnya, banyak yang sibuk membahas tentang posisi terbaik Rashford di atas segala perjuangannya untuk tampil mengesankan sebagai striker tunggal tanpa kehadiran Anthony Martial di musim ini. Namun sekarang, Rashford mulai dimainkan di depan bersama Daniel James. Ini merupakan satu racikan baru Ole Gunnar Solskjaer yang lumayan berhasil di pertandingan melawan Liverpool.

Rashford dan James adalah ancaman terhadap pertahanan Liverpool. Bagaimana tidak, mereka berhasil membuat pemain full-back The Reds sibuk, dan sementara itu, mereka juga membuat keguncangan pada duet pertahanan Virgil van Dijk dan Joel Matip. Menyikapi hal ini, Jose Mourinho menyebutnya sebagai sebuah kinerja yang baik. Ia juga mengatakan bahwa Rashford akan menjadi yang terbaik dalam peran barunya itu jika ia mau terus berkembang.

“Ketika saya dan United mengalahkan Liverpool beberapa tahun yang lalu, kami bermain dengan Rashford dan Romelu Lukaku di depan. Dia bukan pemain target man. Dia tipikal pemain yang bergerak. Saya tidak berpikir dia pemain nomor sembilan murni. Tapi, jika Ole akan memainkannya seperti yang dia lakukan hari ini (saat pertandingan melawan Liverpool) maka saya pikir Rashford adalah pemain yang sempurna untuknya,” tutur Jose Mourinho dilansir dari Sky Sports.

“Rashford masih muda, tapi dia berpengalaman. Dengan usianya yang masih 21 tahun, dia mungkin memiliki lebih banyak pertandingan daripada beberapa pemain yang berusia 24 atau 25 tahun. Bagi saya dia berpotensi menjadi pemain yang sangat baik, mungkin dia akan berada dalam beberapa model dan di beberapa posisi.”

“Sebagai pemain nomor sembilan, saya tidak berpikir Rashford memiliki 30 gol dalam satu musim. Karena saya tidak berpikir dia bisa menjadi lebih baik saat berperan sebagai target man. Menurut saya, dia akan mnjadi lebih baik sebagai pemain yang selalu bergerak, karena posisi target man sangat sulit bagi bentuknya.”

Sebelum pertandingan melawan Liverpool, Jose Mourinho juga sempat memiliki sentimen yang sama, dengan menjelaskan mengapa ia sering memainkan Marcus Rashford sebagai pemain nomor 10 dari sayap kiri. Karena baginya, posisi dan peran seperti itulah yang merupakan hal paling terbaik dari mantan pemain akademi United tersebut.

“Dengan memainkan Rashford, yang menurut saya adalah posisi terbaiknya itu datang dari kiri ke tengah, dan bukan posisi nomor Sembilan. Saat serangan balik, dia akan mendominasi penguasaan bola, dan dia bukan pemain yang bermain diam dengan menunggu operan bola di depan gawang. Jadi, saya selalu berpikir yang terbaik baginya adalah datang dari samping, terutama dari kiri,” ungkap Mourinho.

Namun, berbeda halnya dengan Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer justru memuji dan sangat optimis dengan penampilan Marcus Rashford di atas peran barunya itu. Bahkan, Ole tidak ragu mengatakan kalau penampilan Rashford saat melawan Liverpool merupakan penampilan yang terbaik sejak dirinya datang kembali ke Manchester United.

Manajer asal Norwegia itu juga memberikan apresiasi kepada rekan Rashford di depan, yaitu Daniel James. Ia berpendapat bahwa peran baru Rashford dan James ini adalah sebuah racikan baru yang bertujuan untuk membuat United tampil menyerang. Oleh karena itu, menurutnya, tim asuhannya ini pantas mendapatkan tiga angka atas permainan mereka saat melawan Liverpool.

“Saya sebenarnya kecewa. Atas nama para pemain dan suporter, tentu saja, United pantas mendapat lebih dari satu poin. Ada Marcus dan James di depan. Formasi baru ini sangat baik untuk tim. Apalagi bagi Marcus, penampilannya di laga itu adalah penampilan terbaik yang pernah dia mainkan, dan mungkin penampilan terbaik yang pernah saya lihat dalam 10 bulan terakhir,” pungkas Solskjaer dikutip dari MEN Sports.

“Dari pundaknya, dia mengubah keadaan, dan dia mendapatkan bola dengan baik. Dia mulai tumbuh dan semakin kuat. Duel dengan Van Dijk saat di sudut lapangan adalah yang paling mengesankan. Dia tidak ragu dan tidak takut. Meski dia ditendang, dia bangun lagi. Ketika ditendang lagi,  dia terus-terusan bangun lagi. Dia menjadi mimpi buruk untuk lawannya, dan dia sudah bermain sangat baik.”

 

Sumber: Sky Sports, Manchester Evening News