Foto: Give Me Sport

Di sela-sela jelang pertandingan melawan Leeds United, Ole Gunnar Solskjaer duduk bersama wartawan media cetak dari Inggris di hotel tim. Pertemuan tersebut membahas banyak sekali hal. Dari mulai soal pra-musim hingga hal-hal yang paling dalam seperti masalah Paul Pogba, manajemen yang menurut sebagian orang sangat buruk, hingga beberapa penggemar yang banyak mengeluh soal kondisi United saat ini.

Berikut beberapa kutipan Ole Gunnar Solskjaer dalam wawancara tersebut yang kami sadur dari situs Manchester Evening News.

Pra-musim United beda dengan Molde

“Pra-musim United sudah pasti berbeda dengan Molde. Ketika Anda berada di United, semuanya berubah, tetapi saya sudah terbiasa dengan kondisi ini karena hal itu pernah terjadi saat saya pergi dari klub ini beberapa tahun lalu. Segalanya berbeda dari suporter, gaya main, dan minat dari media.”

Musim Lalu Mengecewakan

“Sangat mengecewakan melihat musim lalu, terutama beberapa bulan terakhir. Tetapi, mereka sudah kembali dan ini sangat menggembirakan. Tidak ada hal lain yang bisa diharapkan selain kembalinya pemain ke dalam skuad. Anda mengharapkan mereka kembali dengan kondisi yang lebih baik, dan itu sangat menggembirakan melihat perkembangan selama dua minggu terakhir.”

Para Pemain Harus Lelah di Pra-Musim

“Jika para pemain belum merasa lelah, maka pra-musim ini mungkin tidak berjalan sulit bagi mereka. Saya ingat ketika saya tidak bisa berjalan untuk menuruni tangga, lalu saya diminta berjalan mundur. Sejauh ini saya belum melihat hal-hal seperti itu dari para pemain saya. Mungkin karena kami masih terlalu baik kepada mereka.”

Sudah Banyak yang Dibahas Sejak Awal Pra-Musim

“Kami sudah berbicara dengan banyak pemain apa saja yang diperlukan, standar seperti apa yang harus kami jalani setiap hari. Kami juga membahas hal-hal kecil untuk menang. Segala taktik-taktik kecil. Beberapa minggu pertama menyenangkan bagi tim pelatih. Tentu saja, Anda mengharapkan para pemain datang dengan fokus yang tinggi dan energi yang segar. Mungkin kami belum cukup berhasil, tapi saya pikir kami sudah bekerja dengan baik sehingga kami bisa lebih kuat ketika musim dimulai. Semakin banyak sesi yang dijalani, maka semakin banyak pula yang Anda dapatkan.”

Saya Yakin di Akhir Pra-Musim Permainan Kami Sudah Terbentuk..

“Tujuan kami sudah jelas yaitu membuat tim ini bugar dan membuat semua pemain sudah cocok untuk menghadapi 11 Agustus (vs Chelsea). Setelah itu, ada jeda internasional. Pada momen itulah permainan akan meningkat intensitasnya. Saat ini adalah fase persiapan, waktunya untuk membangun fondasi, kami butuh itu karena statistik menunjukkan kalau kita belum ada di level kebugaran yang tepat. Tapia da peningkatan yang bagus. Scott McTominay bahkan berkata kalau sesi pra-musim yang kami lakukan sekarang berbeda dibanding beberapa pra-musim terakhir.

Namun Tetap Butuh Waktu Untuk Konsisten

“Kami punya target yang jelas dan kami ingin terlihat sebagai tim dengan cara main tertentu. Kami tahu kalau ini akan memakan banyak waktu karena Anda akan menghadapi lawan yang juga ingin bermain melawan Anda. Mungkin tidak transformasi mendadak seperti klik satu jari lalu muncul United yang baru. Tetapi progresnya bertahap. Kami tetap ingin menjadi tim yang 90 menit terus bermain menyerang, namun Anda tidak bisa melakukannya selama 38 pertandingan beruntun di Premier League.”

“Yang penting adalah kami harus lebih banyak konsistensi meski tidak bisa bermain bagus 38 pertandingan beruntun. Musim lalu menjadi contoh ketika musim tersebut sangat menguras mental dan fisik. Terutama mental karena Anda mengganti manajer di tengah jalan. Lalu kami menang beberapa pertandingan beruntun, mendapatkan banyak cedera, yang kemudian membuat akhir musim kami begitu datar.”

Saya Punya Gaya Berbeda Dibanding Van Gaal dan Mourinho

“Berbicara kesuksesan tergantung apa yang Anda anggap sukses. Kedua manajer itu memenangi trofi di sini. Saya juga mengagumi mereka karena mereka adalah manajer yang sukses saat saya masih menjadi pemain. Kita semua punya gaya melatih yang berbeda. Namun saya merasa dua manajer itu lebih menyoroti pekerjaan di dalam lapangan sementara saya dan para staf lain memiliki tugas untuk membina para pemain. Saya punya gaya melatih yang berbeda dibanding keduanya.”