Strategi yang dimainkan oleh manajer Jose Mourinho saat Manchester United menahan imbang tuan rumah Liverpool dalam laga lanjutan Premier League Inggris pekan lalu, Sabtu (14/10/2017), terus menuai kritik. Sebelumnya, usai pertandingan itu, pelatih lawan, Jurgen Klopp, sudah langsung mengomentari taktik negatif yang dipasang Mourinho. Pelatih asal Jerman itu menuding lawannya memang sengaja hanya mengincar satu poin dalam laga tersebut, sehingga memilih untuk bermain defensif. Alhasil, anak-anak asuhnya yang tampil impresif pun kesulitan membobol gawang United.

“Saya rasa sudah jelas bahwa mereka menerapkan pendekatan bertahan. Saya pikir itu sudah jelas, tapi tak ada salahnya. Setelah pertandingan, tampak bagi saya bahwa mereka mengincar satu poin. Jika mereka bisa merebut tiga poin, tentu mereka akan mengambilnya, tapi kamilah yang mengincar tiga poin. Jadi, mereka senang dan kami tidak senang. Mudah saja,” ungkap Klopp usai pertandingan tersebut, seperti dilansir oleh Goal Internasional.

Alhasil, United memang berhasil mencuri satu poin, seperti yang disebut Klopp, setelah super big match tersebut berakhir dengan skor kaca mata.

Namun, kritikan ternyata tak hanya datang dari pihak luar. Sejumlah legenda The Red Devils juga turut mempermasalahkan taktik negatif yang dilakukan Mourinho dalam laga kontra Liverpool itu. Padahal, dalam 10 pertandingan kompetitif yang telah dijalani musim 2017/2018 ini, United tidak pernah gagal mencetak gol; bahkan ketika mengalami kekalahan satu-satunya saat menghadapi Real Madrid di Piala Super Eropa, 8 Agustus 2017. Namun, dalam laga bertajuk Derby of England kemarin, tim Setan Merah malah bermain dengan tempo sangat lambat, sehingga tak mampu mencetak gol.

Striker legendaris yang membawa United merebut treble winner 1998/1999, Dwight Yorke adalah salah seorang yang mengecam strategi Mourinho tersebut. Dia menyebut taktik yang dipasang oleh sang manajer telah membuat barisan penyerangnya jadi frustrasi.

“Sebagai penyerang, Anda mungkin akan merasa frustrasi, karena pasti ingin terlibat dalam semua aksi di satu pertandingan. Anda ingin tim menciptakan banyak peluang. Itu artinya Anda harus bermain menyerang dan saya tidak yakin Mourinho sejalan dengan Sir Alex Ferguson soal ini, ” ucapnya dilansir Manchester Evening News.

“Namun sebagai penyerang, Anda ingin mendapat lebih dari satu peluang dalam satu pertandingan dan Anda harus bermain dengan filosofi menyerang untuk itu. Sir Alex adalah manajer yang berbeda. Dia mengerti cara bermain United. Dia menyuntikkan rasa percaya diri pada kami. Kami tidak akan bermain untuk hasil imbang.

Ketika datang ke Arsenal atau Liverpool, kami ingin menang!” tegas Yorke yang membela The Red Devils pada periode 1998-2002 dengan koleksi 65 gol dalam 147 laga di semua kompetisi tersebut. Ketika itu, dia memang jadi salah seorang penyerang andalan Sir Alex.

Selain itu, mantan kapten United Gary Neville juga ikut menyorot strategi Mourinho. Dia pun menilai manajer berkebangsaan Portugal itu kurang berani menerapkan taktik ofensif saat bermain di laga besar, seperti yang tampak dalam pertandingan yang juga dijuluki Derby North-West tersebut.

Eks bek kanan itu mewanti-wanti agar Mourinho mengubah gaya bermain tim Setan Merah menjadi lebih menyerang ketika bertanding di laga-laga besar. Jika tidak, menurutnya United akan terancam gagal merebut gelar juara Premier League musim ini, yang telah diidamkan sejak lima tahun silam.

“Ini harus diubah. Jika ingin memenangi liga, United harus bermain lebih baik lagi saat melakoni laga besar di luar kandang. Mereka harus bisa memastikan skema serangan balik bisa bekerja lebih baik. Sisi pertahanan mereka memang sudah sangat baik, tapi mereka harus bisa mengambil inisiatif dan mencetak gol saat bermain tandang. Mourinho bisa menjuarai kompetisi di negara ini secara reguler. Bersama Chelsea, mereka terbiasa memenangi laga-laga tandang. Dia tahu yang harus dilakukannya, yakni bermain lebih baik saat melakoni partai besar di luar kandang,” ucap Gary dilansir Sky Sports.

Namun, Mourinho malah melakukan pembelaan dengan menegaskan bahwa timnya tak mengincar hasil seri ketika melawan Liverpool. “Kami datang kemari untuk tiga poin. Pada babak kedua, kami menyadari memang sulit untuk menang setelah melihat dinamika pertandingan. Saya menunggu Jurgen untuk melakukan pergantian dan menerapkan skema lebih menyerang. Tetapi dia tetap saja mempertahankan tiga gelandang mereka [Jordan Henderson, Georginio Wijnaldum, dan Emre Can]. Jadi mereka terus memegang kontrol,” katanya pula.

Apapun jawaban Mourinho, kenyataannya saat ini United berada di posisi tertinggal dua poin dari pemuncak klasemen sementara Manchester City.