Jose Mourinho memang tidak henti-hentinya menuai sensasi. Sesaat setelah laga Manchester United melawan Tottenham Hotspur berakhir, Mou berbalik ke arah kamera televisi dan melakukan gestur dengan menaruh telunjuknya ke mulut sebagai isyarat tanda diam. Sontak apa yang dilakukan pria berusia 54 tahun ini mengejutkan banyak pihak terutama dari para penggemar Manchester United.

Dilansir dari The Guardian, Mou mengaku kecewa terhadap beberapa penggemar Manchester United yang meneriakkan ‘booo’ ketika Marcus Rashford digantikan Anthony Martial. Ia sangat menyayangkan kejadian tersebut meski ia tidak tahu kubu mana yang melakukan sorakan tersebut. Martial sendiri akhirnya menjadi pahlawan Iblis Merah berkat golnya pada menit ke-81.

“Saya tidak mengerti alasan mereka menyoraki hal tersebut. Apakah mereka penggemar Setan Merah? Saya tidak mengerti karena yang jelas para striker kami bekerja dengan sangat baik,” ujarnya.

“Dia (Martial) mencetak gol dengan tembakan yang buruk tapi tembakan buruk terkadang bisa menjadi hasil yang indah. Terkadang Martial bermain bagus dari awal, golnya mungkin tidak sebanyak ketika ia menjadi pemain pengganti, tapi dia bermain bagus, sama seperti Rashford dan Lukaku. Saya tidak mengerti kenapa reaksi tersebut muncul.”

Meski meraih kemenangan, para fans United tetap melancarkan kritik terhadap performa Manchester United yang kembali menang dengan tidak meyakinkan layaknya menghadapi Benfica beberapa pekan lalu. Salah satunya mengarah kepada Romelu Lukaku yang penampilannya terus merosot dalam beberapa laga terakhir.

Menyikapi masalah ini, Mou meminta langsung para penggemar untuk menjelaskan maksud dari kritik tersebut. Ia bahkan meminta para penggemar United untuk sedikit lebih tenang dan tidak terlalu banyak bicara karena timnya meraih kemenangan.

“Saya ingin para pendukung menjelaskan kepada saya mengapa mereka tidak mendukungnya (Lukaku). Dia memberikan segalanya dan saya pikir tidak adil kalau perbedaan hanya ditekankan karena dia mencetak gol atau tidak. Saya pikir itu tidak adil. Jadi saya sangat kecewa, tapi tidak dengan dia (Lukaku).”

Ia menambahkan, “Beberapa orang terlalu banyak bicara. Anda tahu, tenanglah sedikit. Rileks, tenang, dan jangan bicara terlalu banyak. Bicara, bicara, bicara. Anda tahu, rileks. Santailah sedikit, jangan terlalu bersemangat. Saya, staff saya serta Mauricio (Pochettino) dan staff-staffnya sama-sama punya masalah. Namun saya lebih bahagia karena hari ini kita mengalahkan tim yang sangat bagus.”

Ini merupakan kali kedua Mou kecewa terhadap beberapa penggemar yang terus-terusan mengkritiknya. Hal serupa pernah terjadi musim lalu ketika United meraih tiga kekalahan beruntun pada awal musim. Mou bahkan melabeli beberapa penggemar Manchester United dengan sebutan ‘Einsteins’ karena dianggapnya jauh lebih tahu situasi United dibanding dirinya.

“Saya tahu bahwa ada beberapa Einsteins sepak bola. Saya tahu karena mereka mencoba menghapus 16 tahun kesuksesan karir saya. Mereka mencoba menghapus sejarah luar biasa Manchester United dan hanya fokus terhadap hasil buruk. Namun itulah sepak bola. Penuh dengan Einsteins,” ujarnya 2016 lalu.

Dalam kesempatan yang sama, Mou juga mengaku kecewa terhadap beberapa media yang menyebut kalau dirinya berkonflik dengan Ander Herrera. Berkebalikan dengan dengan apa yang diberitakan, Mou justru mengapresiasi sikap Herrera yang mampu mengidentifikasi kesalahannya dalam laga melawan Huddersfield.

Apa yang diucapkan The Special One bukan berarti kalau dia abai terhadap kritik. Beberapa waktu lalu ia pernah menyebut bahwa ia adalah sosok yang terbuka terhadap kritikan. Akan tetapi yang ia minta disini adalah para fans harus lebih sabar ketika menyaksikan United bertanding. Terlalu banyak menuntut ini itu dari Mou juga tidak terlalu efektif mengingat ia lebih tahu keadaan internal klub dibanding para penggemarnya.