Foto: Sky Sports

Untuk memenangkan sebuah pertandingan sepakbola, maka dibutuhkan gol yang banyak. Mengingat tugas mencetak gol adalah tanggung jawab pemain berposisi penyerang, maka sebuah kesebelasan perlu sosok yang pandai dalam urusan tersebut. Lantas, apa jadinya jika ada sebuah tim yang tidak memiliki barisan penyerang andal? Maka jangan harap kemenangan bisa didapatkan.

Debut taktikal Erik ten Hag di Premier League tidak berjalan sesuai rencana. Skema False Nine yang ia terapkan nyatanya gagal total. Memaksakan Bruno Fernandes dan Christian Eriksen bergantian mengisi pos penyerang ternyata tidak berhasil. United bahkan butuh gol bunuh diri Brighton untuk setidaknya membuat pertandingan berakhir kalah tipis untuk mereka.

Setelah laga melawan Brighton, ia berujar kalau taktiknya baru jalan ketika Cristiano Ronaldo masuk dan mengembalikan Eriksen serta Bruno ke tempat yang semestinya mereka mainkan. Sebuah bukti yang mempertegas kalau United masih butuh bermain dengan seorang penyerang.

Sayangnya, situasi lini depan United sama problematik dari lini tengah mereka. Erik ten Hag tidak punya striker yang bisa memberi garansi gol banyak.

Cristiano Ronaldo memang andal. Musim lalu dia adalah penyelamat. Tapi selagi ia belum menunjukkan komitmennya kepada klub maka statusnya hanya cadangan dari Anthony Martial. Di sisi lain, Martial langsung cedera dan berpotensi absen hingga pekan kedua nanti.

Yang menambah ruwet, Martial belum bisa memberi jaminan apakah dia bisa gacor layaknya musim 2019/2020 yang menjadi satu-satunya musim terbaiknya berseragam merah. Pra-musim yang berjalan baik belum tentu akan berbanding lurus ketika masuk laga sesungguhnya dan laga pertama sudah mempertegas hal itu.

Beberapa pemain lain juga masih ada yang bisa diharapkan seperti Rashford, Sancho, Garnacho, dan Elanga. Tapi dari semua pemain itu tidak ada yang bisa bermain sebagai penyerang layaknya Haaland, Nunez, atau Harry Kane. Bahkan Ten Hag sudah mengonfirmasi kalau Rashford lebih bagus di sayap.

Urusan sebenarnya bisa cepat beres kalau mereka masih punya Mason Greenwood. Tapi selagi sang pemain statusnya masih dibekukan maka jangan harap bisa melihat dirinya wara-wiri di sekitar klub lagi.

Arnautovic Siap Datang

Setelah kekalahan dari Brighton, timbul rumor mengejutkan dari beberapa media yang menyebut kalau United akan mendatangkan Marko Arnautovic. Mendatangkan pengoleksi 33 gol bersama timnas Austria ini juga mempertegas kenapa Ten Hag tidak mau ambil risiko dengan mencoba memainkan Garnacho misalnya sebagai striker.

Penyerang Austria ini memang bukan sosok asing bagi Premier League. Dia sudah pernah berkarier bersama Stoke City dan West Ham United. Ia juga bahkan pernah mencetak gol ke gawang United ketika bermain.

Penampilannya bersama Bologna musim lalu cukup mengesankan. Sekembalinya dari Cina, Arnautovic mencetak 14 gol di Serie A atau lebih baik dari Victor Osimhen dan Edin Dzeko. Hanya Berardi, Scamacca, dan Simeone, penyerang papan tengah yang jumlah golnya lebih baik dari Arnautovic.

Tidak hanya itu, kedekatan dengan Ten Hag dan Steve McClaren menjadi alasan lain kalau Arnautovic tampak menjadi target realistis bagi United ketimbang mengejar Benjamin Sesko. Ketiganya pernah bekerja sama saat dia masih bermain bersama FC Twente.

Sayangnya, suporter United justru menyambut negatif kabar ini. Mayoritas langsung menyimpulkan kalau Setan Merah sedang dilanda panic attack yang memaksa mereka untuk kesekian kalinya melakukan panic buying.

Imbasnya, manajemen klub kembali mendapat sorotan. Mereka dianggap menjilat ludah sendiri. Saat masih menjadi caretaker, Ralf Rangnick pernah berujar kalau United seharusnya tidak perlu merekrut pemain-pemain dengan kontrak jangka pendek macam Falcao, Ibrahimovic, Cavani, hingga Ighalo. Sayangnya, hal itu tampaknya tidak akan terjadi pada musim ini.

Kedekatan dengan Ten Hag serta McClaren memang menjadi alasan logis. Akan tetapi, apakah keputusan mendatangkan Arnautovic memang murni keinginan mereka karena menilai tinggi si pemain atau hanya sebatas bentuk frustrasi karena kegagalan mendapatkan pemain incaran.

Jika melihat dari kacamata luas, United memang tidak punya pilihan lain. Saat mereka memilih melepas Darwin Nunez dan tidak mau berjudi dengan Benjamin Sesko, maka menurunkan tier pemain incaran adalah satu-satunya jalan. Lagipula, Arnautovic sendiri tampaknya hanya akan jadi serep Martial dan Ronaldo.

Jangankan mau mengambil Nunez atau Sesko, hingga tulisan ini dibuat saja Bologna dikabarkan sudah menolak tawaran perdana United sebesar 8 juta Euro.

***

Setelah rumor Arnautovic mencuat, muncul rumor yang menyebut kalau United selangkah lagi mendatangkan Andrea Rabiot.