Foto: Premier League

Manchester United mengungkapkan kesedihan mereka atas meninggalnya salah satu manajer legenda dunia sepakbola, Gerard Houllier. Mereka pun menuliskan belasungkawa di situs resminya, dan ditujukkan terutama kepada orang-orang yang ditinggalkannya. Diumumkan pada Senin pagi (14/12), mantan manajer Lens, Paris Saint-Germain, timnas Prancis, Liverpool, Lyon dan Aston Villa tersebut meninggal dunia pada usia 73 tahun.

Houllier sangat terkenal karena masa enam musimnya di Liverpool (1998-2004). Selama waktunya di kota Merseyside tersebut, ia juga dikenal sebagai sosok yang dihormati dan dinilai sangat bersahabat dengan Sir Alex Ferguson. Oleh sebab itu, Sir Alex sangat terpukul atas kepergian mendiang mantan rivalnya ini.

“Kabar itu datang sebagai kejutan yang mengharukan untuk saya. Gerard Houllier meninggal di usia 73 tahun. Gerard sidah menjadi teman yang sangat baik selama waktunya di Liverpool. Kami tetap berteman baik setelah dia pergi dari Anfield, dan dia selalu menjadi teman yang baik yang pernah saya miliki,” ungkap mantan manajer Manchester United tersebut dilansir dari ManUtd.com.

“Dia memiliki pengetahuan sepakbola yang fantastis, dan dia memperoleh itu semua berkat karirnya yang luas dan bervariasi. Ketika kami bertemu satu sama lain di perhelatan UEFA atau kompetisi lainnya, kami sering menikmati obrolan. Dia selalu menjadi teman yang hebat dan saya akan sangat merindukannya.”

“Dia adalah pria sejati yang pernah saya kenal. Ini adalah hari yang menyedihkan bagi dunia sepakbola. Dan pikiran saya akan selalu bersama keluarganya pada saat yang sangat menyedihkan ini. Saya sangat merindukannya, dan saya akan mengenangnya selamanya.”

Sebelum enam tahun di Anfield, Gerard Houllier sempat bekerja sebagai asisten manajer Michel Platini di tim nasional Prancis. Ia juga sempat bekerja sama dengan salah satu pemain terbaik yang pernah bermain untuk United, yaitu Eric Cantona. Sampai pada akhirnya hubungan kerja sama mereka pun terjalin dengan baik sampai seterusnya.

Bahkan selain bekerja sama di timnas Prancis, Houllier juga kemudian menjadi sosok yang sangat penting bagi kepindahan Cantona ke Inggris. Ia sempat sangat percaya bahwa mantan penyerang nyentrik terkenal itu perlu meninggalkan Prancis setelah masa-masa rumit di tanah airnya. Masa-masa di mana karier Cantona harus terhenti sementara –dari sepakbola– pada tahun 1991, tepatnya ketika ia berusia 25 tahun.

Di masa itu Eric Cantona terlibat pertengkaran hebat dengan Federasi Sepakbola Prancis. Keadaan inilah yang kemudian membuat Houllier meyakinkan Cantona untuk pergi ke klub Premier League, dan Leeds United kemudian menjadi klub yang menampungnya. Kurang dari 12 bulan setelah pindah ke Elland Road, Cantona pun melanjutkan petualangannya di Inggris dengan bergabung bersama Manchester United pada November 1992.

Dalam otobiografinya, Managing My Life, Sir Alex Ferguson sendiri telah menulis bagaimana Gerard Houllier berperan besar dalam kepindahan Eric Cantona ke United dari Leeds. Peran Houllier ini lalu menjadi salah satu kenangan termanis yang paling diingat oleh Fergie di sepanjang kariernya bersama United.

“Nah, ketika kami (United) melawan Leeds di awal musim dan mengalahkan mereka 2-0, Bruce dan Pallister mengoceh tentang Cantona di bak mandi. Setelah pertandingan itu, dan minggu sebelumnya, saya juga berbicara dengan Gerard Houllier. Dia memiliki opini yang sangat tinggi tentang kemampuan Cantona,” pungkas Sir Alex Ferguson dalam buku otobiografinya.

“Beberapa menit setelah kami berbicara, itu dihabiskan untuk membicarakan reputasi Cantona yang tidak terkesan baik dan mungkin mengganggu. Jelas kami (United) harus mempertimbangkan bahaya bahwa dia akan membawa terlalu banyak masalah. Tapi, dari apa yang dikatakan Houllier tentang Cantona, sepertinya dia bukan serigala besar yang digambarkan oleh media. Jadi saya siap bertaruh pada orang Prancis itu.”

Taruhan Sir Alex Ferguson untuk Eric Cantona itu pun berakhir dengan manis. Fergie merasa taruhannya lebih dari terbayar. Cantona banyak memberikan kontribusi untuk United. Ia membantu pasukan Setan Merah mengangkat empat gelar Premier League dan dua Piala FA selama waktunya di Old Trafford. Fergie pun sangat berterima kasih dengan Gerard Houllier atas sarannya terkait Cantona.

Namun kebersamaan Sir Alex Ferguson dan Gerard Houllier di Inggris harus berakhir. Karena setelah meninggalkan Liverpool pada 2004, Houllier kembali ke Prancis dan ia menjadi manajer Lyon. Sebelum akhirnya kesehatan yang ia miliki mulai memburuk, dan itu memaksa dirinya untuk pensiun.

Sekarang, Fergie telah kehilangan sahabatnya itu untuk selamanya. Selamat jalan, Gerard Houllier. Rest in peace.