Foto: PremierSkillEnglish

22 Maret kemarin, Manchester United merayakan lima tahun kemenangan mereka atas Liverpool di Anfield. Untuk mengenang kembali pertandingan yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan United tersebut, MUTV menyiarkan kembali laga tersebut secara gratis dalam laman resmi klub maupun melalui aplikasi Manchester United.

Banyak momen-momen menarik yang terjadi pada pertandingan tersebut. Perseteruan Chris Smalling dan Mario Balotelli, gagalnya penalti Wayne Rooney yang bisa membuat skor bisa menjadi 3-1, konflik antara Martin Skrtel dengan David de Gea jelang pertandingan berakhir, hingga yang disukai pendukung Setan Merah di seluruh dunia yaitu kartu merah Steven Gerrard yang didapatkan kurang dari satu menit setelah dirinya masuk.

Namun selain kartu merah Gerrard yang membuatnya menjadi olok-olok penggemar United, satu momen lain juga akan selalu dikenang sampai kapan pun. Tidak lain dan tidak bukan adalah proses gol kedua United yang dicetak Juan Mata. Menerima bola kiriman dari Angel Di Maria, Mata langsung melepaskan bicycle kick untuk menipu Simon Mignolet. Tidak ada yang lebih indah dari proses gol tersebut.

Menang melawan Liverpool, di Anfield, dan menjadi pahlawan, itulah jalan cerita dari mantan penggawa Real Madrid tersebut yang menjalani musim penuh pertamanya di kota Manchester setelah direkrut pada Januari 2014. Sebelumnya, Mata juga mencetak gol pertama setelah menerima umpan Ander Herrera.

Ia kemudian menjadi sosok yang akan selalu dikenang tiap United akan melawan Liverpool di Anfield selain Diego Forlan dan Ryan Giggs. Momen tersebut kemudian dikenang sebagai ‘Juanfield’ oleh banyak penggemar United. Sulit untuk tidak mengenang sepakan saltonya tiap kali United akan bertemu mereka.

“Saya harus mengatakan kalau itu adalah salah satu hari terbaik saya sebagai pemain Manchester United. Setiap penggemar yang saya temui di jalan, restoran, atau jika mereka datang ke Old Trafford atau tempat latihan, maka percakapan antara kami akan selalu berakhir dengan kalimat ‘terima kasih untuk hari itu di Anfield,’ kata Juan Mata.

“Ketika Anda bermain untuk Manchester United dan memiliki kesempatan untuk mencetak dua gol di Anfield dan memenangkan pertandingan, maka itu adalah sesuatu yang pertama kali Anda tidak bisa lupakan dan penggemar juga tidak akan bisa melupakannya. Saya sangat terhormat untuk melakukan itu dan itu adalah sore hari yang sangat menyenangkan.”

Benar apa yang dikatakan Mata kalau tidak ada penggemar yang bisa melupakan kejadian tersebut. Steward Gardner, komentator MUTV pada pertandingan tersebut mengatakan kalau sore tanggal 22 Maret tersebut menjadi salah satu performa terbaik United selama bermain di Anfield.

“Saya menyebut gol tersebut sebagai salah satu yang terbaik di Anfield. Sementara Paddy Crerand menyebut kalau gol seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi. Saya melihat wajah Louis van Gaal berseri-seri dengan kinerja timnya dan Juan Mata juga sangat bergembira,” kata Steward.

“Ini menjadi hari ketika semuanya berjalan sangat baik bersama Louis van Gaal. Menang besar melawan Manchester City, Spurs, dan mengakhiri musim dengan finis pada posisi empat. Saya sudah melihat United bermain sebanyak 24 kali dan saya belum pernah melihat mereka bermain sebaik itu pada sore musim semi 2015.”

Mata selalu bernasib mujur setiap bertemu Liverpool. Selalu saja ada konstribusi yang ia berikan meski terkadang hasil akhirnya bisa tidak sesuai keinginan dia. Saat masih berseragam Chelsea musim 2012/2013, ia memberikan masing-masing satu asis dalam dua pertemuan di liga. Tiga bulan sebelum ia melepas tendangan salto di Anfield, ia lebih dulu membuat gol ketika keduanya bertemu di Old Trafford. Semusim kemudian, asisnya kepada Daley Blind menjadi pembuka dalam kemenangan United 3-1.

Melihat raihannya selama bermain di Inggris, Mata sebenarnya belum layak untuk disebut sebagai legenda. Ia belum pernah mengangkat trofi Premier League. Raihan domestiknya hanya dua gelar Piala FA, dan masing-masing satu Piala Liga dan Community Shield.

Namun satu golnya di Anfield pada 22 Maret 2015 membuat namanya menjadi legenda di mata penggemarnya. Mencetak gol ke gawang Liverpool akan membuat nama Anda mudah diingat. John O’Shea dan Diego Forlan adalah contoh nyata. Keduanya bukan pemain bintang atau pernah bersinar di kota Manchester, namun baik Forlan maupun O’Shea akan terus dikenang karena gol mereka di Anfield. Ini juga yang kemudian dirasakn Mata.

“Van Gaal dan Solskjaer selalu memberi tahu Anda kalau laga melawan Liverpool adalah pertandingan istimewa. Jika Anda mencetak gol dan bermain bagus, maka Anda akan mudah diingat. Itulah yang terjadi kepada Forlan misalnya dan saya pada hari itu. Saya mencetak gol dan kami memenangkan pertandingan. Dua hal yang sangat penting sehingga ingatan itu akan selalu berada bersama saya,” kata Mata.