Menjadi pribadi yang rendah hati adalah salah satu kunci keberhasilan seseorang. Pernyataan tersebut diakui oleh filsuf ternama dunia, Socrates. Menurutnya, pribadi yang sesumbar kehebatan justru biasanya bukan apa-apa.

Tampaknya gelandang termahal milik Manchester United, Paul Pogba, mengamini pernyataan tersebut. Dilansir dari Manutd.com, pemain berusia 24 tahun tersebut menyatakan United tak boleh terlena dengan kemenangan atas Celta Vigo, Kamis (4/5) lalu.

Seakan belum puas, Pogba dengan segera memasang target untuk mengalahkan Arsenal pada laga derby hari Minggu (7/5) besok.

“Hasil laga itu (melawan Celta Vigo) memang baik bagi kami ditambah adanya gol penting. Tapi sekarang kami (United) perlu fokus untuk leg babak kedua dan jua Arsenal besok. Kini kami harus menaruh seluruh pikiran tim ke laga ini (melawan Arsenal), baru beralih lagi ke Celta Vigo,” terang Pogba.

Seperti yang disampaikan oleh Pogba, gol semata wayang United pada leg pertama memang sangat berharga. Gol yang dicetak oleh Marcus Rashford tersebut seakan bernilai lebih dari satu poin, karena dicetak di kandang lawan.

Meski memperoleh gol tandang, Pogba lagi-lagi menilai United tetap perlu hati-hati untuk leg kedua.

“Saya merasa positif (atas hasilnya) tapi tetap saja kami perlu hati-hati. Perjuangan belum selesai, memang kami menang 1-0 di Spanyol, tapi tetap harus fokus untuk laga selanjutnya,” lanjut Pogba.

Senada dengan ucapan Manajer United, Jose Mourinho kemarin, Pogba jua menganggap trofi Europa League sebagai target yang harus dicapai. Sebelumnya seperti kita tahu, Mou menyatakan trofi Europa League lebih dari sekedar tiket menuju Champions League saja musim depan. Melainkan juga untuk menggenapi koleksi trofi United di kompetisi Eropa bahkan dunia.

“Jelas itu (Europa League) tetap menjadi target kami dan akan sangat menyenangkan jika kami bisa menjuarainya. Tapi seperti saya bilang sebelumnya, kami belum sampai di sana, masih harus berjuang dan tetap menaruh fokus di laga yang akan datang,” jelas Pogba.

Sikap tak mencolok Pogba ketika diwawancara tak senada dengan performanya ketika mengalahkan Celta Vigo kemarin. Justru Pogba tampil impresif dengan memberikan sejumlah operan akurat ke lini depan. Salah satunya ke Henrikh Mkhitaryan yang membuat pemain asal Armenia tersebut tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper lawan.

Dalam kesempatan yang sama Pogba jua menyatakan pikirannya mengenai peluang United merangsek ke posisi empat besar Liga Primer Inggris. Pemain berkebangsaan Perancis tersebut menilai pintu tersebut masih terbuka lebar bagi klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut.

“Tentu kita harus percaya. Karena jelas kita sangat mau melakukannya dan kemampuan kita ada. Skuat ini cukup kuat dan kita adalah Manchester United. Untuk bisa di empat besar, kepala kita harus ada di sana.”

“Kita hanya mau mencapai tujuan yang besar bukan yang kecil dan kita percaya diri untuk itu. Kita masih muda dan dalam kondisi yang fit,” kata Pogba.

Namun Pogba menambahkan, ada satu elemen lagi yang diperlukan United untuk bisa mencapai semua target tersebut. Yaitu dukungan para fans United.

“Dukungan dari para fans harus sebaik saat kita melawan Celta Vigo. Di lapangan kami bisa mendengarnya. Dukungan para fans memberikan kami energi, jadi kami butuh mereka untuk membantu kami. Mungkin mereka tak sadar tapi kami mendengarnya ketika di lapangan. Kami bisa dengar mereka meneriakkan nama kami, yang membuat kami berusaha semaksimal mungkin.”

“Jelas dukungan yang kita punya itu luar biasa. Jadi kami sebagai tim butuh dukungan mereka dan kami akan memenangkan pertandingan untuk mereka,” tutup Pogba.

Sebagai pemain dengan label termahal dunia, sudah seharusnya Pogba menjadi pribadi yang rendah hati. Karena seperti sebuah peribahasa yang mengatakan, semakin tinggi sebuah pohon makan semakin kencang pula angin yang berhembus. Sehingga sikap rendah hati akan membuat Pogba tak terlalu tertekan dengan omongan-omongannya.

Berkaca dari eks pemain United, Memphis Depay. Terlalu percaya diri jua tak membawa kebaikan bagi seorang pemain. Nomor 7 yang diemban Depay dan gaya hidup yang glamor, akhirnya dianggap faktor utama kegagalan Depay di United.

Semoga Pogba dapat terus rendah hati, sehingga performa dirinya tetap terjaga di level teratas. Mari kita tunggu!

Sumber : manutd.com