Foto: vntintuc.net

Kalau memang Marcos Rojo sebagus yang semua penggemar United pikirkan, maka Ole Gunnar Solskjaer sudah pasti akan menyimpannya di dalam skuat. Sayangnya, Ole tidak merasa kalau Rojo adalah pemain yang bagus.

***

Aduh Rojo kenapa harus dijual. Dia bek bagus padahal. Masih banyak yang lebih tidak layak dan lebih lawak yang harusnya dilepas United ketimbang Rojo.

Begitulah isi kolom komentar yang saya saksikan di beberapa forum dan halaman penggemar Manchester United baik di Facebook maupun Twitter. Tidak hanya di dalam, di luar negeri juga komentarnya tidak terlalu berbeda. Rata-rata mereka merasa United tidak perlu melepas pemain Argentina tersebut.

Ini semua dipicu oleh munculnya sebuah foto yang menunjukkan salah satu penggawa United, Marcos Rojo, sedang memakai seragam kesebelasan Prancis, Paris Saint Germain. Timbul desas-desus terkait gambar tersebut: Apakah benar, Rojo sudah hijrah dari Manchester dan menuju Paris?

Menyebalkan memang karena masih banyak orang yang tidak mau mencari kebenaran dari sebuah foto yang beredar. Setelah diselidiki, Rojo memang betul memakai seragam PSG. Namun hal itu bukan karena ia sudah sah menjadi penggawa resmi Les Parisien. Foto itu juga diambil bukan di Paris melainkan di kampung halamannya, La Plata. Dalam foto tersebut, Rojo kembali ke klub lamanya, Estudiantes, untuk memperkuat tali persaudaraan antar keduanya mengingat El Leon adalah kesebelasan profesional pertama yang ia perkuat.

Sayangnya, serangkaian komentar negatif bernada amarah sudah kadung muncul. Satu hal yang menarik adalah ada yang menyumpahi Rojo untuk jadi cadangan mati di PSG layaknya mantan pemain United, Ander Herrera. Sebuah doa yang langsung terkabul karena Rojo tidak hanya sekadar menjadi penghangat bangku cadangan melainkan ia memang bukan pemain PSG setidaknya untuk saat ini.

Akan tetapi, kepindahan si pemain memang masih terbuka sangat lebar. Pasalnya, Rojo memang sudah menunjukkan tanda-tanda untuk keluar dari kota Manchester. Menurut Manchester Evening News, Rojo sudah diberikan izin untuk tidak mengikuti serangkaian kegiatan klub pada bulan Desember demi bisa menjalin komunikasi dengan klub lain.

“Saya harus lebih sering bermain bersama tim utama. Anda harus terus berada di sana jika Anda ingin tetap dilirik tim nasional. Sekarang, saya harus melihat hingga bulan Desember dan jika segalanya tidak berubah, maka saya akan mencoba untuk pergi,” kata Rojo pada awal September 2019 lalu.

Seperti yang sudah saya tuliskan di atas, banyak sekali yang sulit menerima kabar kalau Rojo sudah dipersilahkan untuk hengkang dari Manchester United. Mereka merasa kalau pemain berusia 29 tahun ini masih layak untuk menjadi penggawa Setan Merah. Ia dinilai masih pantas untuk bermain sebagai bek tengah atau bahkan mengisi posisi bek kiri yang membuat namanya bersinar pada lima tahun lalu. Yang menarik, banyak pula yang merasa kalau Rojo masih bisa diandalkan dari segi determinasi dan permainannya yang tidak segan-segan mengandalkan duel fisik.

Sejujurnya, saya bukan orang yang begitu fanatik terhadap Marcos Rojo sehingga mengharapkan dia untuk terus bertahan di United dan menganggap masih ada pemain yang lebih buruk darinya. Saya justru mendukung keputusan Solskjaer dan manajemen klub untuk menjualnya ke klub lain. Sudah dari musim panas 2017 saya mengharapkan mantan pemain Spartak Moscow ini untuk hengkang dari United. Alasannya bukan karena Rojo merupakan pemain yang jelek bagi United. Namun keadaanlah yang membuat ia sudah tidak layak lagi untuk memperkuat Setan Merah.

Rojo masih punya ambisi yaitu memperkuat tim nasional Argentina. Usianya masih cukup untuk bermain di level tertinggi. Namun United bukan tempat yang tepat bagi dirinya. Jika seorang Romelu Lukaku saja, yang dua musim beruntun menjadi top skor klub, bisa dijual oleh United, maka mengapa tidak jika hal serupa dialami oleh Rojo. Bahkan kontribusi si pemain bisa dikatakan jauh lebih kecil dari Lukaku di atas lapangan.

Lagipula, memangnya kenapa kalau United sudah siap untuk melepas Rojo. Kalau dia memang sebagus yang kita pikirkan, maka Ole mungkin sudah menjadikannya bek utama klub bersanding dengan Victor Lindelof. Namun kenyataannya, Ole justru membeli Harry Maguire dan membawa pulang Axel Tuanzebe. Ia juga lebih percaya dengan Phil Jones dan siap menyambut Eric Bailly setelah sembuh dari cedera. Dari sini saja sudah terlihat kalau Rojo hanyalah pilihan kesekian. Begitu pula untuk pos bek kiri. Komposisi Shaw, Young, dan Brandon Williams tampak sudah paten. Tidak ada lagi tempat untuk Rojo sehingga pergi adalah keputusan yang paling tepat.

Ketika United terbang ke Kazakhstan dengan membawa mayoritas pemain muda, Rojo tidak diikut sertakan meski ia bisa menjadi sosok senior di dalam tim pada saat itu. Tercatat, Rojo sudah 11 pertandingan beruntun tidak dibawa oleh United bahkan untuk menjadi pemain cadangan melawan tim semenjana macam Colchester sekalipun. Lantas, untuk apa ia dipertahankan? Padahal kondisi Rojo sendiri sudah fit sejak pra-musim lalu.

Soal determinasi dan gaya bermainnya yang sradak-sruduk itu memang menjadi kelebihan dia di atas lapangan. Namun hal inilah yang membuat United kerap mendapat kerugian dari Rojo. Main 2-3 pertandingan hanya untuk menderita cedera 2-3 bulan. Hal ini tentu saja bukan keadaan yang bagus untuk seorang pemain yang di negaranya masih diandalkan. Rojo jelas tidak mau hanya bertahan di klub, mendapat gaji rutin, tapi tidak pernah bermain.

Sulit memang menerima kenyataan ketika pemain yang kita rasa masih bisa berkontribusi, tidak lagi mendapat tempat di klubnya. Namun itu semua sudah menjadi keputusan manajer dan manajemen. Mereka yang lebih tahu kenapa pemain ini dipertahankan, sedangkan pemain yang lainnya dijual. Itulah yang saat ini dirasakan oleh Rojo.

Banyak penggemar United yang merasa kalau Marcos Rojo jauh lebih layak dipertahankan ketimbang dua pemain yang diharapkan dijual United yaitu Jesse Lingard dan Phil Jones. Namun harapan terkadang tidak sesuai dengan kenyataan. Toh, realita yang terjadi saat ini, Solskjaer jauh lebih senang dengan kedua pemain tersebut meski mereka kerap disebut jauh lebih lawak dan lebih layak untuk dijual ketimbang Rojo.