Salah satu bek Manchester United, Matteo Darmian, telah berbicara tentang masa depannya di Theatre of Dream, dan ia pun menolak untuk mengesampingkan prospek pindah kembali ke Italia suatu hari nanti.

Pemain berkebangsaan Italia itu bergabung dengan klub tersebut pada 2015. Ia pun lalu menikmati karirnya yang terbilang menawan pada musim 2016/2017 sebagai bek kiri utama di skuat United, dan berhasil berkontribusi untuk membawa tim asuhan Jose Mourinho itu mencapai final Europa League. Meskipun begitu, ia mengakhiri musim lalu dengan hanya tampil di 18 laga Premier League.

Darmian sendiri menempati dirinya untuk bersaing dengan dua pemain United lainnya (Ashley Young dan Daley Blind) dalam mendapatkan tempat di tim utama musim ini. Namun, karena Jose Mourinho lebih memilih untuk memainkan Ashley Young atau Daley Blind sebagai bek kiri, pemain berusia 27 tahun itu harus terpaksa berjuang demi mendapatkan menit bermain di tim reguler United.

Matteo Darmian kemudian berbicara enjelang kualifikasi Piala Dunia Italia dengan media. Ia mengatakan jika masa depannya di Old Trafford tidak menentu, dan terus menunggu kesempatan untuk kembali menjajaki karir di Serie A Italia guna meraih momentum titik balik dalam karirnya.

“Saya harus membuat pilihan saat datang ke Manchester United, dan saya dengan jelas tidak akan menyesalinya,” pungkas Darmian. “Tentu saja wajar kalau ada pemain yang mau bermain semaksimal mungkin. Saya bekerja keras setiap minggu dan saya akan terus melakukannya. Saya tidak selalu menonton sepakbola Italia, dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, mungkin akan ada kesempatan untuk kembali ke negara saya suatu hari nanti.”

Darmian sendiri melakoni laga terakhirnya saat United datang ke Britania Stadium untuk melawan Stoke City, dan penampilannya di pertandingan itu terlihat sangat tidak apik.

Melihat hal itu, eks pemain Torino itupun mengatakan jika ada banyak perbedaan mencolok diantara Premier League dan Serie A, yang sempat membuatnya sulit untuk beradaptasi.

“Ada sejumlah perbedaan yang mencolok antara Liga Primer dan Serie A. Di Liga Premier, pertandingan berjalan lebih menuntut hal fisik dan kurang dari segi taktik. Dengan kurangnya aspek tersebut, laga bisa berjalan berbeda dari satu partai ke partai lainnya, berjalan lebih cepat dan lebih dinamis. Yang pasti, gaya dalam kompetisi Liga Premier berbeda dengan Serie A,” ujarnya.

Dan saat disinggung soal perbedaan antara manajer klubnya saat ini, Jose Mourinho dan pelatih Gli Azzurri, Gian Piero Ventura, Darmian kembali menyinggung soal taktik.

“Kedua pelatih itu sama-sama terfokus pada detail permainan. Akan tetapi, karena di Inggris tidak selalu taktik yang diutamakan, maka Ventura lebih terfokus dalam persiapan taktik dan strategi permainan. Sementara, Mourinho selalu mencoba menerapkan idenya pada tim,” pungkas Darmian.

 

Sumber: The Peoples Person