Mantan bek Arsenal, Mathieu Debuchy, mengungkapkan bahwa ia pernah hampir dipastikan bergabung dengan Manchester United jika Arsene Wenger tak menghalanginya pundah ke tim yang bermarkas di Old Trafford itu.

Pemain asal Prancis tersebut bergabung dengan Arsenal dari Newcastle United pada 2014. Ia pun sempat menjadi pemain yang dapat dipercaya bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan Bachary Sagna di posisi bek kanan. Namun, arus cedera yang konstan membatasi dirinya bermain. Ia hanya tampil di 30 pertandingan untuk Arsenal di semua kompetisi.

Louis van Gaal, setelah melewati bulan Desember musim 2015/2016 yang benar-benar menyedihkan bagi tim asuhannya, melakukan upaya untuk membawa Debuchy ke Old Trafford dengan status pinjaman di bursa transfer Januari 2016. Namun hal itu tidak terwujud setelah terdapat sesuatu yang menghalangi kepindahan pemain tersebut.

Mathieu Debuchy, yang juga sempat merenungkan sisa waktunya di Arsenal, mengungkapkan rasa frustrasinya kepada Arsene Wenger karena menahannya untuk berkesempatan bergabung dengan Manchester United. Ia mengatakan jika ia sangat marah dengan sang pelatih perihal hal tersebut.

“Saya ingin meninggalkan Arsenal lebih awal dan telah berkeinginan besar untuk bermain di klub yang berbeda. Ada saat-saat ketika saya marah dengan manajer. Ada sebuah pendekatan dari Manchester United dan dia tidak ingin saya pergi, dia menahan saya dan itulah dia. Saya merasa frustasi dibuatnya,” ungkap Debuchy.

Namun, bek berusia 32 tahun itu akhirnya berhasil mengakhiri mantra mimpi buruknya bersama klub asal London utara tersebut pada bulan lalu setelah ia sukses menyelesaikan proses kepindahan ke klub Ligue 1, Saint-Etienne. Debuchy diketahui hanya membuat tujuh penampilan di semua kompetisi pada musim ini bersama Arsenal di saat Hector Bellerin terus bermain di posisi bek kanan.

Dan dengan berkembangnya permainan dari Ainsley Maitland-Niles di posisi full-back, servis Debuchy seakan tidak lagi dibutuhkan di Arsenal. Kontrak Debuchy sendiri kemudian dihentikan sehingga dia bisa kembali ke negara asalnya Prancis. Debuchy sebelumnya sempat menyatakan kalau dirinya berharap dengan kembalinya ia mendapatkan tempat secara reguler di tim utama maka hal itu akan membantunya untuk meyakinkan Didier Deschamps agar mau memberikan dirinya satu tempat di skuat timnas Prancis untuk ajang Piala Dunia Rusia yang berlangsung pada musim panas mendatang.

Di sisi lain, Mathieu Debuchy juga berbicara soal kepindahan Giroud yang mungkin terlihat sama dengan apa yang dialaminya saat ini. Ia bisa memahami keputusan mantan rekannya itu untuk memutuskan bergabung dengan Chelsea. Eks kedua pemain The Gunners itu sama-sama mengambil langkah penting dalam karirnya dengan angkat kaki dari tim London Utara di hari terakhir bursa transfer musim dingin. Debuchy sebelumnya menyatakan kepindahannya dari Gunners sebagai sesuatu yang ‘melegakan’ dan ia lantas memberikan pendapat soal keputusan Giroud datang ke tim rival Arsenal di Premier League, Chelsea.

“Olivier, dia adalah salah satu teman dekat saya. Ada banyak pembicaraan soal dirinya belakangan ini. Saya rasa dia memilih opsi yang benar karena keluar dari sini (Arsenal) memang melegakan. Dirinya yang merasakan apa yang sebenarnya, dia yang memutuskan. Dia ingin terus bermain di Liga Inggris. Saya tidak terlalu khawatir soal dirinya. Dia adalah seseorang yang selalu sanggup mencetak gol, dan dia melakukannya dengan sangat baik,” tutur Debuchy menurut Sportsmole.

 

Sumber: The Peoples Person