Kedatangan Jose Mourinho ke Manchester United sejak awal musim 2016/2017, seperti jadi bencana besar bagi karir Bastian Schweinsteiger bersama klub raksasa Premier League Inggris ini. Sejak The Special One menginjakkan kaki di Old Trafford, dia pun dicampakkan dari tim utama tanpa alasan yang jelas. Bahkan menurut The Mirror, permintaan pemain 32 tahun tersebut untuk diperbolehkan bermain dengan tim cadangan pun tetap tak mendapat restu sang pelatih ketika itu.

Dilihat lebih jauh ke belakang, bahkan pemain yang akrab disapa Schweini itu sudah tak merumput sejak terakhir kali membawa United mengalahkan rival sekotanya, Manchester City, pada musim lalu, tepatnya 20 Maret 2016. Ketika Mourinho datang, dia dikabarkan ingin melepas Schweini ke klub lain. Namun, hingga jendela transfer musim panas ditutup, mantan kapten tim nasional Jerman itu ternyata masih tetap bertahan dan masih terus menerima gajinya senilai 180 ribu paun per pekan.

Paling menyakitkan ketika Mourinho marah besar kepada Schweini, karena sang pemain bersikeras tak mau hengkang. Padahal saat itu, dilaporkan Daily Star, klub Portugal, Sporting Lisbon, dikabarkan siap untuk meminang. United pun disebut-sebut rela membayar sebagian gajinya, jika klub barunya tak sanggup menggaji penuh. Akhirnya, kisruh antara pelatih dan pemain itu semakin meruncing, sama seperti perseteruan Mourinho dengan sejumlah pemain senior di atas 30 tahun di United.

Tak hanya sampai di situ, foto skuat resmi United untuk musim 2016/2017 yang baru dirilis pada bulan Oktober 2017 semakin menguatkan fakta bahwa Schweini memang sudah tak dibutuhkan lagi. Pasalnya, sosok pemain yang turut membantu The Red Devils menjuarai Piala FA 2015/2016 tersebut tak tampak dalam foto itu. Meski begitu, dia sama sekali tak pernah menyimpan dendam, baik pada Mourinho maupun United. Dia selalu mengaku tak punya masalah pribadi dengan pelatihnya itu.

“Mimpi saya jelas, bermain untuk United dan membantunya mencapai tujuan. Saya tidak punya masalah pribadi dengan Mourinho. Saya masih percaya pada kemampuan saya. Saya masih bisa membantu United jika diberi kesempatan,” ungkap Schweini, dilansir Soccerway pada Agustus 2016 lalu. Kesetiaannya pun terlihat saat hadir di stadion memberi dukungan pada Wayne Rooney cs dalam setiap saat laga kandang, dan mengucapkan selamat lewat media sosial saat timnya menang.

Meski begitu, rumor soal kemungkinan kepergian Schweini dari Old Trafford pada bursa transfer musim dingin tetap kian santer terdengar. Nama sejumlah klub yang diperkirakan tertarik untuk mendapatkan tenaganya pun muncul ke permukaan. Mulai dari klub Italia, AC Milan, jawara Prancis, Paris Saint-Germain, hingga raksasa Brasil, Santos. Beberapa klub asal Tanah Airnya juga terdengar, seperti VfB Stuttgart dan Borussia Monchengladbach, meski tim terakhir telah membantahnya.

Selain itu, sejumlah klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat juga dikabarkan berminat pada Schweini. Sebut saja FC Dallas, Atlanta, Minnesota United, dan New York Red Bulls. Namun, tim yang terakhir mengaku sama sekali tak ada kepentingan dengannya. Sedang Chicago Fire dilaporkan oleh Goal UK sudah menyiapkan dana 16,5 juta dolar AS untuk kontrak berdurasi 3 tahun bagi Schweini. Wajar jika banyak yang berminat pada pemain yang pernah membawa Jerman jadi juara dunia itu.

Namun, Schweini masih tak bergeming. Kesabaran dan tekadnya selama masa ‘pengasingan’ sangat mengharukan, dengan dukungan dari kolega dan para fans yang selalu meneriakkan namanya ketika United sempat oleng di awal musim. Pada akhirnya, apa yang telah dilakukan itu memang berbuah manis, meski tak semanis momen ketika Louis van Gaal mendatangkannya dari Bayern Muenchen di awal musim lalu. Schweini mulai dizinkan berlatih dengan tim utama sejak awal November 2016.

Pada laga putaran kelima Piala Liga Inggris, 30 November 2016, Schweini pun mendapat kesempatan turut ke lapangan hijau. Dia menjalani debutnya di bawah asuhan Mourinho, menggantikan Anthony Martial di menit ke-86 dalam duel melawan West Ham United di Old Trafford itu. Meski pun hanya bisa bermain beberapa menit saja, namun Schweini merasa sangat senang. Apalagi, United menang telak dengan skor 4-1. “Malam yang luar biasa dengan hasil sempurna,” tulisnya di akun Instagram.

Selang sebulan kemudian, pemain kelahiran 1 Agustus 1984 itu kembali dipercaya turun saat timnya menghadapi Reading di Piala FA, juga di kandang. Schweini bermain sedikit lebih lama, sejak menit ke-78 menggantikan Michael Carrick. Namun, rumor soal kepergiannya masih terus berhembus. Ada pula yang menyebut kebaikan Mourinho yang mengizinkannya kembali berlatih di tim utama, dan memberinya kesempatan bermain, hanya sekadar trik belaka agar Schweini bisa laku dijual kali ini.