Foto: Team Talk

Manchester United kembali mendapat hasil buruk kala dikalahkan oleh Manchester City di leg pertama semifinal Carabao Cup pada Selasa (7/1) waktu setempat. Hasil ini membuat penyerang United, Marcus Rashford, merasa bahwa ia melihat banyak kesalahan yang harus diperbaiki di paruh kedua musim ini.

Rashford juga menegaskan jika Setan Merah sejauh ini hanya mampu menunjukkan setengah dari apa yang mereka mampu di musim ini. Laga di derby Manchester adalah salah satu bukti paling konkritnya. Bagaimana tidak, harapan United untuk mencapai final Piala Carabao menjadi berantakan setelah kalah 3-1 di Old Trafford. Bahkan, City telah memimpin 3-0 sejak babak pertama, dan hal ini menjadi ancaman berarti bagi United di leg kedua nanti.

Marcus Rashford sendiri sebenarnya sempat membantu The Red Devils pada babak kedua. Tapi itu tidak akan cukup untuk menghentikan rentetan kritik yang diarahkan kepada para pemain dan tentunya Ole Gunnar Solskjaer. Di sisi lain, 31 poin dari 21 pertandingan yang United peroleh di musim ini, adalah rekor terburuk mereka selama era Premier League. Menyikapi hal ini, Rashford kemudian mengatakan kalau timnya harus benar-benar serius memperbaiki keadaanya tersebut.

“Tidak ada tim yang mau merasakan kekalahan. Tidak ada pemain manapun yang mau bermain sepakbola untuk kalah. Saya tidak berpikir itu kalau dua hal itu adalah masalah United sekarang. Saya pikir semua orang tahu bahwa kami ingin menang dan semua orang tahu bahwa tim ini sedang berjuang. Kami harus terus melakukan itu,” ujar Rashford dikutip dari MEN Sports.

“Semua keadaannya dapat meningkat lebih baik jika tim ini serius memperbaikinya. Selama ini United hanya mampu menunjukkan setengah dari apa yang bisa dilakukan sebagai tim. Oleh sebab itu, kami harus terus berjuang untuk menemukan persentase ekstra yang akan memenangkan pertandingan.”

Gol Marcus Rashford ke gawang Manchester City adalah golnya yang ke-17 di musim ini. Ini merupakan capaian gol paling produktifnya bagi klub. Namun kendati begitu, ia tetap bersikeras bahwa capaian yang ia peroleh tersebut belum ada apa-apanya dibanding penyelamatan yang dilakukan David De Gea.

Apalagi ketika kiper asal Spanyol itu melakukan penyelamatan di babak kedua melawan City kemarin. Selain itu, Rashford juga masih memikirkan bahwa United akan melakukan perjalanan berat menghadapi City lagi pada 29 Januari nanti. Maka wajar rasanya jika gol pemain berusia 22 tahun itu tidak merasa spesial dengan gol yang ia cetak pada laga melawan The Citizen di leg pertama Carabao Cup.

“Di pertandingan melawan City, kami kalah jauh dari tempo. Mereka berubah sedikit dan membawa lebih banyak pemain yang mampu bermain lebih dalam daripada ketika terakhir kali kami bermain melawan mereka. Di lapangan, kami harus terus beradaptasi. Kami harus mencoba mengendalikan situasi lebih baik daripada yang kami lakukan,” tutur Rashford.

“Pada babak kedua, kami menunjukkan karakter dan keberanian. Itu seharusnya kami mulai sejak babak pertama. Momen-momen seperti ini penting untuk kami perhatikan. Karena kami harus belajar mengendalikan mereka lebih baik daripada yang kami lakukan musim ini. Itu adalah kurva pembelajaran bagi kami. Kami akan belajar dari itu, dan kami akan hadapi mereka lagi meski dengan situasi yang berat.”

Jika berkaca pada situasi yang sama, Manchester United sendiri pernah membalikkan kekalahan dua gol di kandang pada leg pertama dan mengubahnya menjadi kemenangan pada leg kedua di musim lalu. Ya, itu terjadi ketika United mengalahkan Paris Saint-Germain di babak 16 besar Liga Champions. Ketika itu, Marcus Rashford mencetak gol kemenangan di menit akhir pertandingan melawan tim asal ibukota Prancis tersebut.

Menurut MEN Sports, bagi pemain asal Inggris itu sendiri, ia percaya bahwa pengulangan momen saat melawan PSG itu “bisa dilakukan” saat leg kedua melawan City nanti. Dengan syarat, United harus mampu tampil baik dan terus menunjukkan karakter terbaiknya. Karena, kalau hanya bermodalkan semangat tanpa aksi yang nyata, meraih kemenangan menakjubkan seperti yang pernah terjadi di Paris tidak akan pernah terjadi.

“Apakah Anda memiliki ban kapten atau tidak, Anda harus memikul tanggung jawab di pundak Anda sendiri. Anda harus mencoba menunjukkan diri Anda sebagai pemain Manchester United. Itulah yang harus saya dan rekan lakukan pada leg kedua melawan mereka (City),” ungkap mantan pemain akademi Manchester United tersebut

“Melawan PSG jelas momen yang membanggakan, tetapi bagi saya dan para pemain lain, hasil dari pertandingan itu adalah hasil yang penting. Momen ini bisa kembali kami lakukan jika kami mampu menunjukkan karakter kami. Tetapi untuk saat ini, itu bukan sesuatu yang ada di pikiran saya.”