foto: Zimbio.com

Talenta muda Manchester United, Marcus Rashford, seolah tak henti menuai sensasi. Setelah dipercaya oleh eks Manajer United, Louis van Gaal, untuk bermain di tim utama, pemuda berusia 18 tahun tersebut terus menebar pesona.

Rashford tak jarang menjadi topik pembicaraan atas apa yang sudah dilakukannya. Mencetak gol di debutnya bersama tim utama The Red Devils, mencetak gol pada debutnya di Premier League, hingga debut di Tim Nasional Inggris, baik di level senior maupun U-21.

Media seolah-olah menyebut apa yang dilakukan Rashford di usianya yang belum genap 20 tahun bisa menjadikannya pemain terbaik dunia. Tapi, rekan Rashford, Zlatan Ibrahimovic, tak setuju dengan hal tersebut.

Zlatan merasa belum seharusnya orang-orang memberikan beban yang begitu tinggi untuk Rashford. Sekali lagi, usia yang masih sangat muda menjadi alasan utama.

“Dari waktu ke waktu, Rashford akan menguasai semuanya. Ini semua hanya tinggal kesabaran. Dia masih 18 tahun dan waktunya masih sangat banyak,” kata Zlatan kepada MUTV.

“Saya kira cara kalian memperlakukannya, ketika semua orang membicarakan soal talenta dan apa yang bisa dia lakukan, Rashford tidak akan menjadi yang terbaik di dunia pada hari ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut Ibra mengatakan jika dirinya tak heran saat orang-orang membiacarakan soal kemampuan juniornya tersebut. Pasalnya, Zlatan dan seluruh skuat United lainnya setiap hari melihat kemampuan pemain bernomor punggung 19 tersebut.

“Kami tahu kualitas dan kemampuan yang dia punya. Apa yang dunia lihat, kami sudah mengetahuinya karena kami melihatnya setiap hari. Jadi, tak perlu memberikannya beban karena itu hanya akan membuat efek yang berseberangan,” pungkas Zlatan.

Apa yang dikatakan Zlatan seolah menjamin jika Rashford cepat atau lambat akan menjadi penerus dirinya menjadi ujung tombak United. Argumen mantan pemain Inter Milan itu menjadi masuk akal, mengingat usianya yang sudah tak lagi muda.

Rashford sendiri sejauh ini memang belum mendapat menit bermain yang cukup banyak dari Jose Mourinho. Namun, bukan berarti dirinya tak mampu berkontribusi. Salah satu contoh nyata kontribusi Rashford adalah gol telatnya ke gawang Hull City pada pekan ketiga Premier League, yang memastikan Man. United pulang dengan raihan angka maksimal.

Kini, tinggal waktu yang akan membuktikan akan menjadi seperti apa Marcus Rashford ke depan. Bagaimana menurut Anda? Apakah ia akan bersinar? Atau malah menjadi pemain yang terbuang?

(zs)