Manchester United menjalani salah satu periode terburuknya pada musim 2018/2019 lalu, setelah ditinggal manajer legendaris Sir Alex Ferguson yang pensiun pada akhir musim 2012/2013 silam. Kesalahan tentu saja tidak bisa dibebankan semuanya kepada Ole Gunnar Solskjaer yang baru saja mengambil estafet kepemimpinan tim dari Jose Mourinho pada pertengahan Desember 2018 lalu. Tapi, pelatih yang juga eks striker tim Setan Merah era 2000-an itu memang memikul tanggung jawab besar untuk membawa kembali klub ke posisi terbaik, setidaknya di Premier League Inggris.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Solskjaer adalah memperbaiki penampilan skuat pada musim 2019/2020 ini, untuk bisa kembali ke jalur juara, atau setidaknya dapat finish di posisi empat besar agar dapat tampil di Liga Champions musim depan; setelah musim ini United hanya bisa bermain di Liga Europa karena mengakhiri musim lalu pada posisi enam di liga domestik. Pelatih berusia 46 tahun itu diketahui merancang metode latihan khusus untuk meningkatkan permainan timnya.

Solskjaer mencoba menerapkan taktik agar skuatnya bisa seagresif klub rival, seperti Manchester City dan Liverpool, dilansir oleh The Sun. Melalui strategi tersebut, dia ingin serangan tim sudah dibangun sejak dari belakang. Untuk itu, dia membutuhkan kiper yang berani membawa bola. Oleh karena itu, Solskjaer pun merancang sesi latihan khusus untuk sang penjaga gawang andalan David De Gea. Menurut informasi internal, dia harus bekerja lebih keras dalam sesi latihan ekstra untuk mengembangkan kemampuan kakinya dalam membawa bola dan berani melepas umpan pendek.

Dalam urusan membuat penyelamatan gawang, kemampuan De Gea memang tak perlu diragukan. Namun, Solskjaer ingin anak asuhnya itu berlatih lebih lanjut, agar mampu tetap tenang membawa bola.

Pelatih berkebangsaan Norwegia itu mengharapkan sang anak asuh untuk mengembangkan aspek-aspek dari permainannya, terutama dalam mengontrol bola di kakinya. Solskjaer memberi ‘pelajaran’ tambahan yang dilakukan selama 30 menit di luar jadwal latihan rutin. Latihan ini pun ternyata sudah dimulai sejak De Gea bergabung kembali bersama skuat usai liburan musim panas.

Dalam latihan ini, kiper internasional Spanyol itu diminta mengendalikan bola yang ditembakkan di bawah tekanan dengan sejumlah pilihan umpan, hingga kemudian juga bisa memotong bola di luar kotak menggunakan kakinya dan masuk kembali ke dalam kotak, seperti dikutip dari Sport Mirror.

Dengan kemampuan mengontrol bola yang mumpuni, De Gea nantinya dituntut keluar dari zona nyaman. Dalam kata lain, dia harus bisa bermain keluar dari kotak sehingga dapat memperkuat lini pertahanan. Pendekatan ini sendiri dilakukan sejak Premier League menerapkan perubahan aturan yang memungkinkan dua pemain bertahan berada di dalam area penalti saat tendangan gawang.

Skenario yang diharapkan Solskjaer, jika De Gea bisa lebih percaya diri dalam ‘memegang bola’, maka akan bisa pula mengeluarkan kemampuan terbaik bek anyar United, Harry Maguire. Sang bek sendiri selama ini sudah dikenal sebagai bek tangguh yang tak takut membawa bola. Dengan demikian, perkembangan De Gea akan membantu Maguire tampil lebih percaya diri. Strategi ini persis seperti permainan yang suguhkan oleh duet kiper Alisson Becker dengan bek Virgil van Dijk di Liverpool. Dengan begitu, klub berjuluk The Reds itu bisa bermain agresif sepanjang musim lalu.

Makanya, media menyebut Solskjaer ingin menciptakan gaya bermain United yang mirip dengan Liverpool, dan juga City. Taktik yang diinginkan sang pelatih ini sendiri sebenarnya sudah lumrah digunakan dalam taktik sepak bola modern.

Setelah melihat keberhasilan Liverpool menjuarai Liga Champions dan City kembali memenangkan liga domestik pada musim lalu, mungkin saja Solskjaer juga ingin mencoba meniru taktik bermain kedua klub rival tersebut. Dengan begitu, peran penting ada pada sosok De Gea, sekaligus kemampuan membangun kolaborasi terbaik dengan Maguire.

Sebelumnya, pada pra musim juga diketahui bahwa Solskjaer menerapkan latihan keras dengan menggeber fisik para pemainnya melalui beban dua kali lipat. Dia memang telah mengeluhkan kondisi anak-anak asuhnya sejak musim lalu, sehingga bertekad untuk memperbaikinya.

“Tentu saja, kami tahu kebugaran pemain kami belum bisa dikatakan cukup, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya,” ungkap Solskjaer menjelaskannya, dilaporkan Metro.

Pada saat itu, dia pun menginstruksikan latihan ganda, dengan sesi latihan pagi selama sekitar dua jam, dan dilanjutkan dengan sesi latihan sore sejak pukul dua siang setelah para pemain beristirahat selama satu jam.