Manchester United punya catatan manis soal partisipasinya di kompetisi Eropa. Sejarah mencatat bahwa The Red Devils merupakan klub asal Inggris pertama yang bermain di Liga Champions (saat itu masih bernama Piala Champions), kompetisi sepakbola paling elit di benua biru, tepatnya pada musim 1956/1957. Momen spesial itu terjadi setahun sebelum Tragedi Munich yang menewaskan delapan pemain United dan 15 orang lainnya, di mana pesawat singgah usai berlaga di Piala Champions.

Catatan manis lainnya terjadi pada 29 Mei 1968. Ketika itu, United jadi klub Inggris pertama yang berhasil menjuarai Piala Champions, setelah menaklukkan klub raksasa Portugal, Benfica, di partai final dengan skor 4-1. Kedua momen tersebut turut pula mencatatkan nama Sir Matt Busby dan Sir Bobby Charlton sebagai pelatih dan pemain bintang United, pada saat itu. Hingga kini, Setan Merah sudah memiliki tiga trofi ‘Si Kuping Besar’; dua berikutnya pada musim 1998/1999 dan 2007/2008.

Tak salah jika kemudian UEFA menempatkan United sebagai salah satu klub tersukses di benua biru. Otoritas tertinggi sepakbola Eropa itu melakukan penilaian berdasarkan jumlah poin yang didapat dari hasil pertandingan Liga Champions sejak pertama kali dihelat pada 1955. Sejauh ini, dalam 26 edisi Liga Champions yang telah diikuti, Manchester United berhasil mengumpulkan 354 poin dari 261 pertandingan. Catatan lengkapnya adalah 145 kemenangan, 64 hasil imbang, dan 52 kekalahan.

Nilai itu memang hanya mampu membawa United duduk di posisi keempat, setelah Real Madrid, Bayern Muenchen, dan Barcelona; tiga dari lima raksasa Eropa yang sudah mengoleksi paling sedikit 5 trofi bergengsi ini. Namun, The Red Devils menjadi satu-satunya klub Inggris yang berada di daftar lima besar, mengalahkan Liverpool yang sampai saat ini paling banyak menjuarai Liga Champions se-Britania Raya dengan raihan 5 trofi. Sayang, United gagal di dua kesempatan lain pada partai final.

Namun anehnya, pada catatan lain yang dirilis UEFA, yakni klub terbaik Eropa dalam lima tahun terakhir berdasarkan hasil di Liga Champions dan Liga Europa; dua kompetisi antar klub sedaratan Eropa, United malah sama sekali tak masuk dalam daftar 10 besar. Hanya ada nama Chelsea di posisi keempat dan Arsenal peringkat kesembilan yang mewakili Inggris. Posisi puncak masih dipegang raksasa Spanyol, Real Madrid, diikuti Muenchen dari Jerman, dan klub Spanyol lain, Barcelona, serta Atletico Madrid di posisi kelima.

Hal ini tentu perlu menjadi perhatian oleh pelatih Jose Mourinho, yang sejak awal musim 2016/2017 ini menangani Wayne Rooney dkk. Pasalnya, musim ini United tak mampu masuk ke Liga Champions, gara-gara pelatih sebelumnya, Louis van Gaal, hanya bisa membawa tim finish di peringkat kelima pada akhir Premier League musim lalu. Kondisi ini menyisakan banyak catatan penting bagi manajemen Setan Merah. United pun berada dalam tekanan besar karena harus lolos ke Liga Champions musim depan.

Masalah lainnya adalah pemasukan yang terus berkurang. Bahkan, The Sun memprediksi potensi penurunan pemasukan United ini masih bisa terus terjadi hingga musim depan. Selain itu, kerugian 21 juta paun juga sudah di ambang mata. Pasalnya, dalam perjanjian kontrak dengan sponsor utama Adidas, terdapat ketentuan bahwa mereka akan mengurangi sokongan dana hingga mencapai 30 persen, apabila The Red Devils gagal lagi masuk ke Liga Champions untuk kedua kali berturut-turut.

Situasi terburuk ini bukan tidak mungkin terjadi, jika tak ada upaya lebih keras lagi di lapangan hijau. Bayangkan saja, hingga pekan ke-22, sudah lebih dari setengah kompetisi, United masih terpaku di peringkat keenam klasemen; dua strip di bawah batas tiket otomatis terakhir ke Liga Champions. Sedangkan kompetisi hanya menyisakan 16 laga lagi. Makanya kini, tidak usah dulu berpikir untuk memperbaiki posisi dalam daftar klub tersukses versi UEFA, atau pun merebut juara Liga Champions musim depan.

Target realistis saat ini, tentu saja finish di posisi tiga besar Premier League pada akhir musim untuk mendapatkan tiket otomatis, atau setidaknya peringkat empat besar agar bisa masuk ke babak kualifikasi Liga Champions untuk berebut tiket yang tersisa dengan wakil dari negara lain. Jika tiket itu sudah ada dalam genggaman, maka target lebih tinggi bisa dipasang di kompetisi elit Eropa musim depan. Kita tunggu saja pembuktian Mourinho dan anak-anak Setan Merah di penghujung musim berat ini!