Foto: Manchester Evening News

Dari 10 kesempatan yang tersedia, hanya dua kali saja United berhasil meraih kemenangan saat Chelsea kehilangan poin. Inilah yang membuat posisi mereka sulit untuk naik dan mudah sekali terkejar.

Skor imbang 1-1 melawan Everton mungkin bagus dari segi hasil. Setidaknya itu menurut Ole Gunnar Solskjaer. Penampilan The Toffees yang begitu kuat dan memberikan perlawanan berarti menjadi alasan mengapa satu poin ini perlu disyukuri. Belum lagi soal kandang mereka yang sulit ditaklukkan oleh Setan Merah. Setidaknya, hasil imbang ini jauh lebih baik dari skor 4-0 musim lalu.

“Satu poin yang layak. Kami menguasai babak pertama dan mereka menguasai babak kedua. Kami tidak perlu berpikir tentang klasemen Premier League saat ini karena yang kami perlukan hanya memikirkan satu pertandingan ke pertandingan lain. Hari ini kami mendapat satu poin dalam laga tandang yang sulit,” kata Ole setelah laga.

Hasil seri ini mungkin dipandang bagus karena lawan yang dihadapi adalah salah satu tim yang memiliki skuat lumayan untuk bersaing di papan tengah. Namun satu poin yang diraih, tidak membuat pergerakan United di klasemen sementara menjadi meningkat atau setidaknya memperkecil jarak dengan tim yang berada di atasnya.

Skor 1-1 melawan Everton adalah kali kedelapan United gagal meraih kemenangan disaat Chelsea juga gagal mendapat tiga poin. Chelsea jelas menjadi patokan karena mereka adalah penghuni terakhir zona empat besar yang menjadi target utama Setan Merah di akhir musim. Jumlah delapan laga juga bukan jumlah yang sedikit bagi United sehingga inilah yang membuat mereka diragukan apakah bisa finis di empat besar atau tidak.

Hanya dua kali United bisa memaksimalkan kegagalan The Blues meraih kemenangan. Yang pertama adalah pada pekan ke-16 ketika United menang melawan Man City 2-1 saat Chelsea kalah 3-1 dari Everton, dan yang kedua terjadi pada pekan ke-19 saat United menang 4-1 melawan Newcastle dan di saat bersamaan Chelsea kalah 2-0 di Stamford Bridge dari Southampton. Sisanya, delapan laga disia-siakan oleh United.

Yang pertama terjadi pada pekan ke-13 atau ketika tren enam kemenangan beruntun Chelsea berakhir di tangan Manchester City. Saat mereka kalah, United justru bermain imbang 3-3 melawan Sheffield United. Sepekan berikutnya, Chelsea lagi-lagi kalah dan kali ini hasil minor tersebut datang dari West Ham United di kandang sendiri dengan skor 1-0. Kesempatan itu kembali disia-siakan United dengan hanya meraih hasil imbang 2-2 melawan Aston Villa. Chelsea kembali kalah di kandang ketika melawan Bournemouth dengan skor 1-0. Akan tetapi, United justru tertahan 1-1 di Old Trafford melawan Everton.

Memasuki 2020, keadaan belum berubah. Chelsea mengawali tahun baru dengan hasil imbang 1-1 melawan Brighton and Hove Albion. Apes bagi United karena mereka justru kalah dari Arsenal dengan skor 2-0. Skor serupa kembali didapat United ketika bertandang ke Anfield pada pekan ke-23. Jika United bisa menang melawan Liverpool, maka jarak poin mereka bisa mengecil lebih cepat karena Chelsea tumbang dari Newcastle United.

United kembali punya peluang untuk memperkecil jarak ketika Chelsea hanya bermain imbang 2-2 dari Arsenal sepekan setelah kalah dari Newcastle. Kepercayaan diri United sedang bagus karena yang dilawan adalah Burnley. Naas, United justru kalah 0-2 dari The Clarets di depan pendukungnya sendiri. Hasil seri melawan Wolves pekan berikutnya juga tidak membantu banyak meski Chelsea ditahan imbang 2-2 oleh Leicester. Jarak kedua kesebelasan tetap enam poin.

Poin kemudian terpangkas menjadi tiga setelah Chelsea dikalahkan langsung oleh United yang membuat Ole menjadi manajer United pertama yang bisa mengalahkan Chelsea dua kali di era Premier League. Sayangnya, selisih tiga tetap bertahan mengingat pekan ini United hanya meraih satu poin di kandang Everton disaat Chelsea bermain imbang 2-2 melawan Bournemouth.

Pekan

Chelsea

Manchester United

Selisih Poin

13

L (Man City 2-1) D (Sheffield United 3-3)

9

14

L (West Ham United 1-0) D (Aston Villa 2-2)

8

16

L (Everton 3-1) W (Man City 2-1)

5

17

L (Bournemouth 1-0) D (Everton 1-1)

4

19

L (Southampton 2-0) W (Newcastle United 4-1)

4

21

D (Brighton 1-1) L (Arsenal 2-0)

5

23

L (Newcastle United 1-0) L (Liverpool 2-0)

5

24

D (Arsenal 2-2) L (Burnley 2-0)

6

25

D (Leicester 2-2) D (Wolverhampton 0-0)

6

26

Chelsea 0-2 Manchester United

3

28

D (Bournemouth 2-2) D (Everton 1-1)

3

Inkonsisten memang menjadi momok bagi United musim ini. Hal ini bisa dilihat dari pergerakan klasemen mereka yang susah naik namun gampang sekali turun. Bayangkan saja, United seharusnya sudah berada di peringkat keempat atau bahkan posisi ketiga jika mereka bisa meraih hasil positif dalam rentang pekan ke-23 hingga pekan ke-26.

Sepanjang musim ini, United sebenarnya mendapat kekalahan yang jauh lebih sedikit dibanding Chelsea yaitu delapan berbanding sembilan. Namun yang membedakan adalah United jauh lebih banyak mendapat hasil imbang dan meraih kemenangan lebih sedikit dibanding The Blues. Inilah kenapa posisi mereka masih dibawah dari anak-anak asuh Frank Lampard tersebut. Meski hasil seri membuat tim mendapat satu poin, namun tidak sedikit manajer yang menganggap hasil seri adalah sebuah kekalahan karena Anda tetap mendapat poin yang jauh lebih kecil dari yang Anda hilangkan.

Selepas melawan Everton, United sudah ditunggu oleh Manchester City, Tottenham Hotspur, Sheffield United, Brighton, dan Bournemouth. Dua tim yang sama-sama mengincar posisi empat/lima, serta dua tim yang berusaha menjauh dari zona degradasi.

Lengah sedikit, maka United bisa saja terlempar dari posisi mereka yang sekarang. Khususnya ketika menjamu dua nama terakhir mengingat pada masa-masa ini tim-tim papan bawah sudah mulai menggeliat untuk berusaha keluar dari jerat degradasi.