Luke Shaw

Pada musim 2013/2014, Luke Shaw yang masih berusia 18 tahun digadang-gadang akan menjadi bintang besar di masa depan. Di usianya yang masih muda, ia menjadi andalan Southampton di pos bek kiri yang juga menelurkan seorang Gareth Bale. Namun, kini konon Luke Shaw bakal segera tinggalkan Old Trafford. Mengapa? Ke mana?

Sejumlah kesebelasan raksasa Premier League Inggris berebut untuk mendapatkan bakat muda luar biasa tersebut pada musim panas 2014, termasuk Manchester United dan Chelsea. Akhirnya, The Red Devils yang berhasil mendapatkan tanda tangannya dengan biaya yang dirahasiakan, namun diperkirakan mencapai 30 juta paun. Shaw pun tercatat sebagai pemain muda termahal di saat itu.

Kedatangan Shaw ke Old Trafford seiring dengan kepergian Patrice Evra ke Juventus. Alhasil, dia pun diplot sebagai penerus kesuksesan sang senior di posisi bek kiri selama delapan musim sebelumnya. Namun sayang, fakta berbicara lain. Tuah Shaw sepertinya tertinggal di St Mary’s Stadium, markas Southampton, klub yang membesarkannya sejak usia delapan tahun.

Cedera menjadi masalah utama Shaw, sehingga gagal mendapat tempat di skuat United. Belakangan, rumor kepergiannya semakin gencar berhembus, terutama sejak kedatangan manajer Jose Mourinho pada musim panas 2016.

Kabar terbaru menyebut bahwa tim Setan Merah sudah bersiap untuk melepas Shaw dengan status pinjaman pada bursa transfer musim dingin, Januari 2018 mendatang, seperti dilaporkan oleh TMW. Reuni dengan mantan klubnya jadi salah satu yang mungkin dilakukan oleh sang fullback.

Namun, potensi kepindahan pemain Kingston upon Thames, Inggris, 12 Juli 1995 itu ke Italia tampaknya juga mulai terbuka lebar, dengan Inter Milan sebagai peminat seriusnya. Klub Serie A Italia itu disebut-sebut akan mengusahakan agar Shaw bisa bergabung dengan tim mereka pada bursa transfer nanti.

Bahkan, klub berjuluk I Nerazzurri tersebut dikabarkan sudah mengatur jadwal dengan agen Shaw untuk bertemu membahas kemungkinan transfernya. Powerbroker Inter Walter Sabatini dan Piero Ausilio berharap penjadwalan diskusi itu bisa berjalan lancar agar bisa membawa sang bek kiri ke Giuseppe Meazza, markas mereka, sebagai pemain pinjaman pada awal tahun depan.

Namun, selain itu sejumlah kemungkinan lain juga masih mungkin terjadi. Apalagi, Shaw sendiri ternyata punya keinginan lain, yakni bereuni dengan mantan manajernya di Southampton, Mauricio Pochettino.

“Saya pikir dengan Southampton, dia mencapai hal yang mustahil. Kami adalah salah satu tim terbaik di liga… saya harap bahwa saya bisa kembali bermain untuknya suatu hari nanti. Dan saya pikir dia menginginkan saya kembali bermain untuknya,” tulis Shaw dalam epilognya pada buku ‘Guillem Balague’s Brave New World: Inside Pochettino’s Spurs’. Pemain yang kini masih berusia 22 tahun itu memang pernah dibesut pelatih berkebangsaan Argentina tersebut, sebelum sang manajer hijrah ke Tottenham Hotspur pada Mei 2014 silam, yang kemudian diikutinya dengan hengkang ke United.

“Dia pun terbiasa memanggil saya sebagai ‘anakku’, itulah betapa bagusnya hubungan kami. Saya memang mendapati momen naik dan turun, namun saat saya bersama Mauricio, semuanya serba naik, naik, dan naik. Dia membuat saya merasa sebagai yang terbaik. Dia menunjukkan rekaman pertandingan saya dan mengatakan, ‘Anda harusnya bisa melakukan ini lebih baik’. Itu dia katakan bukan dengan cara menyeramkan. Bukannya saya bisa melakukannya dengan lebih baik, tapi saya harusnya bisa lebih baik, karena dia tahu saya bisa lebih baik,” tambah Shaw lagi menceritakannya.

Sayang, karir Shaw di Old Trafford malah meredup setelah ditimpa cedera parah yang memaksanya harus menepi dalam waktu jangka panjang. Padahal, sebelum pindah dia menjalani musim yang fenomenal pada 2013/2014 dengan mencatatkan 35 penampilan di liga domestik. Namun, bersama United dia beberapa kali harus menepi, sehingga hanya mampu membukukan 20 penampilan di semua ajang pada musim debutnya. Musim berikutnya, cedera lebih hebat dialami pemain dengan jersey bernomor punggung ‘23’ ini, sehingga mengharuskannya istirahat selama berbulan-bulan.

Begitu pula pada musim 2016/2017, urusan cedera masih belum selesai, selain dia pun mulai akrab dengan bangku cadangan. Perjalanan karirnya bersama tim Setan Merah benar-benar gelap. Selama tiga musim, Shaw baru memainkan 47 pertandingan di semua ajang. Pada awal musim 2017/2018 ini, pemain yang sudah memiliki tujuh caps bersama tim nasional Inggris sejak 2014 itu masih harus menjalani masa penyembuhan dari cedera yang dideritanya. Pertengahan September 2017, akhirnya Mourinho mulai memberinya kesempatan untuk kembali bermain, meski hanya di ajang Piala Liga Inggris. Meski begitu, pastinya Shaw masih akan kesulitan mendapat tempat di tim utama United.