Louis van Gaal mengungkap fakta yang cukup mengejutkan, belum lama ini. Pelatih yang sudah berusia 66 tahun itu menceritakan apa yang dialaminya sebelum dipecat oleh manajemen tim Setan Merah di akhir musim 2015/2016 lalu. Padahal, meskipun karirnya di Old Trafford tak terlalu bagus, namun setidaknya ketika itu dia sudah berusaha membawa United bangkit dari ‘jurang kegelapan’ saat dibesut oleh David Moyes setelah ditinggal pensiun sang manajer legendaris Sir Alex Ferguson di pengujung musim 2012/2013 silam.

Van Gaal yang datang pada awal musim 2014/2015 dengan kontrak berdurasi tiga musim; setelah membawa tim nasional Belanda menembus semifinal Piala Dunia 2014, memang sempat kesulitan untuk memperbaiki The Red Devils. Namun, pada musim keduanya, pelatih berkebangsaan Belanda itu mampu mempersembahkan sebuah trofi, yakni Piala FA yang ke-11 bagi United.

Kala itu, trofi tersebut menjadi satu-satunya yang bisa diraih tim Setan Merah dalam tiga musim terakhir setelah pensiunnya Sir Alex. Sayang, di musim itu, Van Gaal gagal mengantarkan United ke Liga Champions.

Dia pun kemudian dipecat. Namun, tak ada yang menyangka bahwa ternyata manajemen United sebenarnya sudah berniat untuk membuang Van Gaal sejak Januari 2016. Pemecatan Mourinho oleh Chelsea pada Desember 2015, disebutnya sebagai alasan utama munculnya niat tersebut.

Menurut pelatih yang juga pernah menukangi Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Bayern Muenchen tersebut, pada saat itu manajemen United ingin segera meminta Mourinho untuk melatih tim Setan Merah. Sejak itu Van Gaal sangat tertekan, hingga akhirnya dia dipecat dua hari setelah menjuarai Piala FA.

Pria kelahiran Amsterdam, Belanda, 8 Agustus 1951 tersebut sempat merasa sakit hati. Pasalnya, manajemen United tidak pernah membicarakan rencana pemecatan dan perekrutan Mourinho itu padanya. Dia malah mengetahuinya dari media, dan kemudian secara tiba-tiba diberhentikan dari jabatannya.

“Mereka berbicara kepada saya (mengenai pemecatan saya) setelah beberapa berita pemecatan bocor di media. Itulah salah satu kekecewaan terbesar dalam hidup saya. United tidak membicarakan hal ini kepada saya,” ungkap Van Gaal pada surat kabar Belanda, Algemeen Dagblad.

Entah ada hubungannya atau tidak, hingga saat ini Van Gaal belum lagi kembali menjalani karirnya sebagai pelatih. Sudah satu musim dia melewatkan masa sebagai pengangguran. Baru-baru ini, pelatih yang pernah menjuarai Liga Champions 1994/1995 bersama Ajax itu pun mengisyaratkan akan akan segera pensiun dari dunia kepelatihan sepakbola.

Van Gaal menyatakan belum atau mungkin tidak akan menangani klub sepakbola lagi, meskipun beberapa tawaran sempat datang. Dia pun menegaskan, dalam benaknya sejauh ini, United masih menjadi klub terakhir yang dilatihnya.

“Saya masih akan mengatakan United adalah pekerjaan terakhir saya [sebagai pelatih]. Saya ditanya mengenai beberapa pekerjaan di KNVB [federasi sepakbola Belanda] pada tahun lalu dan saya tidak bisa menanggapi apa pun perihal tawaran yang satu itu. Pada dasarnya, saya sudah selesai. Tetapi saya berpikir, tidak akan pernah untuk mengatakan tidak pernah. Terkadang, sesuatu harus benar-benar memancing semangat saya [untuk kembali mau melatih klub sepakbola lagi],” ungkap Van Gaal belum lama ini kepada para jurnalis di Negeri Kincir Angin, seperti dilansir Goal Internasional.

Kondisi pemecatannya oleh manajemen United jelang pertengahan 2016 lalu, memang tak sampai membuat Van Gaal kehilangan pamor sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia. Buktinya, KNVB kembali memintanya untuk duduk di kursi pelatih tim nasional Belanda demi mengantarkan ke Piala Dunia 2018.

KNVB sempat menunjukkan keseriusan agar Van Gaal kembali melatih tim nasional. Namun, pelatih yang juga pernah membesut tim nasional Belanda pada periode 2000-2002 sebelum kembali pada 2012 itu malah menolaknya, karena merasa karirnya sudah berakhir di Old Trafford.

Selain itu, beberapa klub Premier League Inggris juga sempat dikabarkan ingin menjadikan Van Gaal sebagai manajer tim mereka jelang awal musim 2017/2018 ini. Dua klub di antaranya yang sempat menunjukkan ketertarikan adalah Southampton dan Crystal Palace, seperti dilansir Daily Mirror pada Juni 2017.

Surat kabar Inggris tersebut mengklaim bahwa Van Gaal terbuka dengan ide kembali melatih di Britania Raya. Namun, akhirnya Southampton memilih pelatih asal Argentina Mauricio Pellegrino. Sedang Palace menunjuk mantan anak asuh Van Gaal semasa melatih Ajax, Barcelona dan tim nasional Belanda di periode pertama, Frank De Boer, namun sudah dipecat lagi akhir pekan lalu.