Mantan striker Manchester United, Louis Saha, menegaskan perspektifnya soal Romelu Lukaku yang dapat berbuat lebih banyak di bawah asuhan Jose Mourinho musim ini. Ia berpendapat jika Lukaku sangat berpotensi menjadi pemain tumpuan depan paling mematikan mengingat track-record miliknya di Premier League selama ini.

Pemain berusia 24 tahun, yang tiba di musim panas lalu dengan biaya transfer sebesar 75 juta paun itu, memulai penampilannya dengan sangat apik dengan koleksi 11 golnya hanya dalam sepuluh pertandingan untuk publik Old Trafford. Namun kemudian, ia mengalami kekeringan gol selama Paul Pogba mengalami cedera.

Saat itu, Lukaku hanya berhasil mencetak satu gol dalam 11 pertandingan. Namun setelah Pogba kembali dari cedera, eks pemain muda Chelsea tersebut berhasil kembali bangkit dan menghasilkan total 17 gol di semua kompetisi sejauh musim ini.

Berbicara kepada Reuters, Saha kemudian mencatat hal penting bahwa pemain asal Belgia itu masih bisa memperbaiki diri lebih baik lagi di Manchester United. “Dia memulai musim dengan baik, kita semua bisa melihat bahwa dia sebenarnya telah mendapat lebih banyak kesempatan lagi dalam dirinya untuk lebih baik dari situasinya saat ini,” tutur Saha.

“Saya ingin melihat dia bisa merobek pertahanan lawan yang kuat lebih baik lagi. Semua itu karena dia bisa melakukannya. Secara fisik dia sangat kuat. Saya akan mengatakan bahwa dia bisa melakukan lebih banyak. Meski mudah untuk mengatakannya, tapi dalam prakteknya sulit. Terkadang Lukaku mungkin tidak terbantu dengan gaya bermain Mourinho. Saya berharap musim depan mungkin, dengan satu tahun di bawah ambisinya, dia akan bisa lebih konsisten lagi.”

Di sisi lain, banyak para penggemar yang masih peduli dengan persaingan ‘siapa yang terbaik’ diantara tiga striker baru musim panas rekrutan tim Big Six, di mana para striker tersebut adalah Romelu Lukaku, Alvaro Morata dan Alexandre Lacazette.

Mereka semua membandingkan ‘siapa yang terbaik’, yang sebenarnya tidak pernah didapatkan hasil konkretnya. Namun, jika berbicara catatan jumlah gol, Lukaku menjadi yang terbaik dengan torehan lima gol di atas Morata dan delapan gol di atas Lacazette. Bahkan, gol pemain 50 juta paun milik Arsenal itu belum mencapai 10 angka selama musim ini.

Romelu Lukaku sendiri kerap merasa frustrasi di musim ini. Namun jika melihat hasilnya, terutama untuk satu musim pertama bermain bersama klub sebesar United, ia sudah terihat solid. Tidak ada pihak manapun yang mencemooh torehan 17 golnya sejauh musim ini, dan yang terpenting, permainannya yang membangun telah meningkat secara signifikan. Hal itu terbukti luar biasa, dan salah satu contohnya adalah ketika melihat ia berduet bersama Anthony Martial saat United melawan Burnley pada pekan lalu.

Meskipun begitu, Lukaku masih membiasakan diri bermain dengan rekan setimnya, dan beradaptasi mengemban tugas menjadi peran No.9 di tim utama United. Namun, fakta tersebut menunjukkan bahwa ia sedang berada dalam tahap memperbaiki seiring berjalannya waktu.

 

Sumber: The Peoples Person