Foto: Ronaldo.com

Manchester United sedang berada dalam performa yang bagus sebelum roda kompetisi yang mereka ikuti untuk sementara dihentikan akibat virus Covid-19. Dalam sebelas pertandingan terakhir, mereka tidak terkalahkan. Setan Merah terakhir kalah pada 22 Januari saat mereka tumbang secara mengejutkan dari Burnley dengan skor 0-2 di Old Trafford.

Beberapa kesebelasan yang dihadapi United dalam 11 laga terakhir kebanyakan tim-tim medioker. Namun, beberapa tim besar juga menjadi korban United. Sebut saja Chelsea, dan Manchester City yang mereka kalahkan dua kali.

Dari 11 pertandingan tersebut, peningkatan juga terlihat dari produktivitas dan pertahanan. United sukses membuat 29 gol dengan 10 gol diantaranya dibuat hanya dalam tiga pertandingan terakhir. Pada awal musim, United butuh 20 pertandingan untuk membuat jumlah gol serupa.

Yang paling membahagiakan tentu saja di lini belakang. Sembilan dari 11 laga tersebut diakhiri dengan clean sheet. Catatan yang cukup apik mengingat lini belakang United cukup banyak mendapat kritik karena rentan kebobolan pada awal-awal musim. Padahal, mereka sudah menghabiskan banyak uang untuk membeli Aaron Wan-Bissaka dan Harry Maguire.

Jika hanya berkaca dari angka nirbobol, United kini sudah mencatatkan 21 kali nirbobol di semua kompetisi. Angka ini hanya kalah dari PSG. Sebuah perkembangan yang patut diapresiasi karena perlahan-lahan mereka menunjukkan penampilan yang solid.

Menurut salah satu penggawa United, Aaron Wan-Bissaka, solidnya pertahanan United dalam beberapa pertandingan tidak lepas dari chemistry antar pemain belakang yang cukup solid. Mantan pemain Crystal Palace ini adalah salah satu pemain yang membuat lini belakang United tampil cukup baik mengingat ia membuat sisi kanan pertahanan United menjadi tidak mudah diserang.

“Saya akan mengatakan kalau chemistry pemain belakang telah meningkat dan kami telah tumbuh bersama. Anda bisa melihatnya dari jumlah clean sheet. Itu selalu menjadi tujuan kami sebagai pemain belakang. Mendapat clean sheet, maka tim bisa menang. Saya pikir itu karena komunikasi yang baik. Terkadang, formasi berubah, kadang lima pemain belakang tapi juga bermain dengan empat pemain belakang, dan kami saling berkomunikasi. Saya tidak punya penilaian mana yang lebih baik dari dua formasi tersebut, namun dengan lima pemain belakang saya bisa maju lebih sering saat pertandingan,” kata Wan-Bissaka kepada United Review.

Pembelian Wan-Bissaka hanya sebagian kecil dari perkembangan lini belakang United. Yang paling utama adalah konsistensi dari beberapa pemain lain. Harry Maguire semakin baik seiring berjalannya waktu, begitu juga dengan Victor Lindelof. Beberapa pelapis seperti Axel Tuanzebe dan Eric Bailly juga mengesankan setiap diberi kepercayaan. Kombinasi Luke Shaw dan Brandon Williams juga berjalan sangat baik di sisi kiri.

“Ya, selalu. Anda bisa merasakannya (sebagai bagian dari sebuah unit yang solid) bahkan ketika kami melangkah keluar. Kami lebih terorganisir. Kami punya sekelompok pemain belakang yang siap untuk menghadapi tantangan.”

Meski begitu, Wan-Bissaka belum merasa puas. Masih ada yang harus ia tingkatkan dalam dirinya agar penampilan tim juga bisa berkembang secara keseluruhan. Salah satu yang paling utama adalah kemampuannya dalam hal menyerang. Pemain kelahiran Croydon ini begitu bagus ketika bertahan, namun masih kaku ketika menyerang. Ia berjanji untuk meningkatkan aspek tersebut karena ia sadar pentingnya menyerang untuk bek sayap. Sejauh ini, ia baru membuat dua asis di semua kompetisi.

“Ya, proses itu telah berjalan ke arah yang benar. Saya dibantu dari rekan setim dan pelatih, mereka semua mengajari saya caranya maju ke depan. Saya selalu menambah sesi latihan saya agar saya terus meningkat setiap saat dan saya bisa bermain di level tertinggi di setiap minggu. Saya sudah melakukannya ketika Martial mencetak gol melawan Chelsea. Dia sangat senang dan setelah itu dia memberitahu saya,” tuturnya.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kalau salah satu faktor berkembangnya lini belakang United dikarenakan pembelian dua pemain belakang. Selain Wan-Bissaka, Setan Merah juga mendatangkan Harry Maguire dari Leicester City. Pembelian yang sempat menimbulkan pro dan kontra karena harganya yang terlalu mahal.

Namun seiring berjalannya waktu, Harry mulai menunjukkan kapasitasnya kalau dia pantas dihargai mahal. Penampilannya sejauh ini cukup baik bahkan langsung diangkat menjadi kapten kesebelasan untuk menggantikan Ashley Young.

“Kapten punya pekerjaan utama yaitu memimpin tim. Harry melangkah untuk menjalankan peran tersebut karena dia adalah yang terbaik dan dia melakukan pekerjaannya dengan sangat baik.”