Direkrut dari Benfica dengan harga 30 juta paun, dan menjadi pembelian pertama Manchester United, tidak menjamin seorang Victor Lindelof akan menjadi pilihan utama skuat Setan Merah musim ini. Berbanding terbalik dengan Nemanja Matic dan Romelu Lukaku yang sudah menjadi pemain inti, bek Swedia berusia 23 tahun tersebut masih wara-wiri di bangku cadangan United.

Dari sembilan pertandingan United musim ini, bek kelahiran Vasteras ini baru turun dalam tiga pertandingan saja. Jarangnya nama Lindelof muncul dalam starting eleven ini membuat pelatih timnas Swedia, Janne Andersson frustrasi. Ia khawatir bahwa tidak percayanya Mou terhadap Lindelof akan berpengaruh terhadap karirnya di timnas Swedia.

“Sangat jelas bahwa dari waktu ke waktu, saya ingin pemain saya bermain sebanyak mungkin di level yang setinggi mungkin. Jadi sangat disayangkan ketika ia jarang sekali bermain tapi kami tetap akan melihat perkembangan dia karena dia telah memainkan beberapa pertandingan,” ujarnya kepada Express.

Dalam tiga pertandingan yang sudah dimainkan pemain kelahiran 17 Juli tersebut, United sebenarnya mampu mengakhiri laga dengan nirbobol ketika Lindelof bermain. Akan tetapi patut dicermati bahwa dalam dua pertandingan tersebut, lawan United hanya tim yang tingkatnya ada di bawah semacam Basel dan Burton Albion.

Ketika menghadapi lawan yang levelnya lebih tinggi seperti Real Madrid, ia masih terlihat canggung di lini belakang. Terbukti ketika melawan Los Blancos di Piala Super Eropa Agustus lalu, ia menjadi penyebab bobolnya gawang David De Gea pada babak pertama.

Sementara itu, Jose Mourinho mengaku tidak mau ambil pusing dengan komentar yang diucapkan Andersson. Baginya tidak ada tekanan untuk Lindelof untuk menjadi andalan Iblis Merah dalam beberapa pertandingan. Meski begitu, menurut mantan manajer Chelsea tersebut, Lindelof masih butuh waktu untuk membuktikan diri.

“Victor masih butuh waktu dan tidak ada tekanan untuk evolusinya di klub ini. Dia bermain pada posisi yang spesifik di lapangan, untuk itu dia butuh waktu. Tidak hanya waktu tapi juga kesempatan,” ujar Mou kepada Sky Sports.

Ia menambahkan, “Jika hanya diberikan waktu namun tanpa kesempatan untuk bermain, maka evolusi akan berjalan lambat. Tidak ada tekanan untuk Lindelof karena selain waktu, kami juga memberinya kesempatan. Faktanya adalah dia bermain melawan Basel dan Burton. Kemudian di masa depan dia akan mendapat kesempatan bermain. Dia akan membuktikan selangkah demi selangkah bahwa dia siap untuk bermain.”

Pendekatan yang dilakukan untuk Lindelof sebenarnya pernah dilakukan manajer 54 tahun tersebut musim lalu. Saat itu ia terus-terusan dikritik karena mencadangkan Henrikh Mkhitaryan yang datang sebagai raja asis Bundesliga 2015/2016. Ketika itu penampilan Miki belum memuaskan Mou.

Saat itu, dalam empat pertandingan awal, ia hanya satu kali tampil dari menit pertama ketika Derby Manchester. Itupun hanya satu babak karena pada awal babak kedua ia diganti. Mantan pemain Shakhtar Donetsk tersebut bahkan tidak berada dalam skuad selama dua bulan.

Akan tetapi sikap Mourinho tersebut berangsur-angsur memulihkan permainan Mkhitaryan. Puncaknya adalah pada musim ini dimana kapten Armenia tersebut menjadi pilar penting United dan sudah membuat lima asis hanya dalam enam pertandingan di Premier League.